Berita Internasional

Sosok Revan Pengantin Viral karena Pesta Pernikahannya Tewaskan 100 Orang, Sang Ayah Alami Kritis

Penulis: Laily Fajrianty
Editor: Weni Wahyuny
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Sosok pengantin pria yang pesta pernikahan tewaskan 100 orang menangis pilu.

TRIBUNSUMSEL.COM - Sosok pengantin pria yang pesta pernikahan berujung duka tewaskan 100 orang akibat kembang api.

Seperti diketahui, pesta pernikahan itu diadakan di di Distrik Al-Hamdaniya, Provinsi Nineveh, Irak pada Selasa (26/9/2023) malam waktu setempat berujung kebakaran tewaskan 100 orang.

Akibat kebakaran tersebut, lebih dari 100 orang meninggal dunia, 150 orang lainnya alami luka-luka.

Sosok pengantin pria ini bernama Revan yang berusia 27 tahun, sementara Haneen berusia 18 tahun.

Revan mengatakan bahwa ia kehilangan 15 anggota keluarganya.

Sementara istrinya juga tidak bisa berkata apa-apa lagi setelah kehilangan 10 anggota keluarganya, termasuk ibu dan saudara laki-lakinya.

Revan dan Haneen, pasangan pengantin baru asal Irak yang pesta pernikahan mereka menyebabkan lebih dari 100 orang meninggal. Meski selamat, mereka merasa jiwa mereka sudah mati. (via Sky News)

Tak hanya itu dalam kejadian tersebut sang ayah turut jadi korban yang saat ini dalam kondisi kritis.

Sekitar 150 tamu undangan lainnya juga terluka.

Bencana itu membuat mereka tidak bisa lagi tinggal di lingkungan mereka berasal.

"Kami tidak bisa tinggal di sini lagi," ujar Revan, dilansir Tribunnews.com, Selasa (3/10/2023).

Baca juga: Nasib Pilu Pengantin yang Pesta Pernikahannya Tewaskan Ratusan Orang, Keluarga Ikut Jadi Korban

Menurutnya, bencana selalu datang setiap ia mencari kebahagiaan.

Kendati begitu, ia memutuskan untuk lebih baik pergi dari tempat tersebut.

"Setiap kali kami mencari kebahagiaan, sesuatu yang buruk terjadi pada kami. Jadi lebih baik kami pergi," ucapnya.

"Memang benar kami duduk di sini di depan kalian, hidup. Tapi jiwa kami mati. Kami mati rasa." sambungnya.

Nasib Pilu Pengantin yang Pesta Pernikahannya Tewaskan Ratusan Orang, Keluarga Ikut Jadi Korban (via Sky News - ZAID AL-OBEIDI / AFP)

Adapun penyebab kebakaran terjadi akibat kembang api yang dinyalakan saat acara pernikahan.

Kembang api ini memicu kebakaran di aula acara.

Kebakaran menyebabkan beberapa bagian plafon aula runtuh.

Api mulai muncul sekitar jam 10.45 malam.

Baca juga: Nasib RS Kartika Husada usai Alvaro Bocah Mati Batang Otak Meninggal, Direktur & Dokter Dipolisikan

Seorang saksi mata Ghaly Nassim yang berusia 19 tahun menyebut api membesar dengan cepat.

Ghaly yang hanya berjarak beberapa meter dari ruang perjamuan bergegas menolong lima temannya yang terjebak di dalam.

"Satu pintu terkunci, jadi kami membukanya dengan paksa. Kobaran api nampak keluar dari aula. Rasanya seperti pintu neraka terbuka," katanya.

"Suhunya tak tertahankan. Saya tidak bisa menggambarkan panasny.," tambah Ghaly Nassim.

Sebagai informasi, pernikahan digelar secara meriah dan mewah di Al Haytham Wedding Hall. Sekitar seribu tamu hadir pada malam itu.

Sebanyak 120 orang tewas dan 150 mengalami luka bakar.

Revan dan Haneen, pasangan pengantin baru asal Irak yang pesta pernikahan mereka menyebabkan lebih dari 100 orang meninggal. Meski selamat, mereka merasa jiwa mereka sudah mati. (via Sky News)

Laporan awal menyebut kembang api yang mengiringi mereka saat berdansa, adalah penyebab kebakaran.

Tetapi Revan percaya api muncul di langit-langit.

"Mungkin hubungan arus pendek, entahlah."

"Tapi api mulai dari langit-langit, kami merasakan panas."

"Ketika saya mendengar ada suara retakan, saya melihat ke atas."

"Kemudian langit-langit itu, yang terbuat dari nilon, mulai melelah. Runtuh hanya dalam beberapa detik."

Rekaman video yang dibagikan tak lama setelah tragedi tersebut menunjukkan pasangan pengantin itu berdansa ketika potongan material yang terbakar jatuh dari atap.

Saat mereka menari, kata Revan, listrik padam.

Saat listrik kembali menyala, dia "melihat api" di langit-langit.

Saat itulah orang-orang mulai berteriak dan berlarian.

"Saya menarik istri saya dan menyeretnya."

"Saya terus menyeretnya dan mencoba mengeluarkannya dari pintu dapur."

"Saat orang-orang melarikan diri, orang-orang menginjak-injaknya. Kakinya terluka."

Revan berkata hanya ada satu alat pemadam kebakaran, itu pun tidak berfungsi.

Menjelaskan bagaimana peristiwa tersebut terjadi, Revan mengatakan dua kembang api kecil dinyalakan saat mereka mulai menari, diikuti empat kembang api lagi beberapa menit kemudian.

Sebelumnya, ayah Revan sudah mengutarakan kekhawatirannya terhadap kembang api itu, yang takut percikannya mengenai gaun pengantin dan benda-benda sekitarnya.

Namun pengelola aula pernikahan menyebut kembang api itu menggunakan listrik sehingga kita bisa meletakkan tangan di atasnya atau bahkan plastik dan tidak akan terbakar.

Pasangan itu kini hanya bisa berduka.

"Kerabat kami, teman-teman kami, orang-orang yang kami cintai semuanya telah tiada," kata Revan.

"Dua hari yang lalu kami menguburkan pamannya [Haneen] dan kedua putrinya."

"Kemarin kami menguburkan pamannya yang lain."

"Hari ini kami menguburkan putrinya dan kami menguburkan ibunya."

"Ayahnya Kondisinya kritis. Kita belum tahu kondisinya seperti apa."

"Bibiku meninggal. Adikku mengalami luka bakar. Suaminya mengalami luka bakar di sekujur tubuhnya. Pamanku kehilangan 7 anggota. Begitu banyak orang. Dan setiap hari kami mendengar lebih banyak berita menyedihkan."

Menyusul kebakaran tersebut, Perdana Menteri Irak Mohammed Shia' al Sudani mengatakan di media sosial bahwa ia telah menghubungi gubernur provinsi Nineveh dan menteri dalam negeri dan kesehatan negaranya.

Ia mengarahkan mereka untuk memobilisasi semua upaya untuk memberikan bantuan kepada mereka yang terkena dampak insiden malang tersebut.

 

Baca berita lainnya di Google News

 

Berita Terkini