Pelaku menggunakan sabit untuk melakukan serangan ke arah leher dan lengan kiri korban.
Setelah melakukan pembacokan, pelaku membuang sabitnya di tempat kejadian dan melarikan diri menggunakan sepeda motor.
Saat ini, Satreskrim Polres Demak telah mengamankan beberapa barang bukti, termasuk satu buah sabit dengan panjang 40 cm yang memiliki gagang besi, satu seragam sekolah lengan pendek warna putih, satu celana panjang seragam sekolah warna abu-abu, dan satu sepeda motor Supra X warna hitam dengan nomor polisi H 2241 BW.
Menyesal
MAR alias AR (17), siswa MA Yasua Demak, Jawa Tengah, menyesal telah membacok gurunya, Ali Fatkur Rohman (41).
Hal tersebut disampaikan oleh Kasat Reskrim Polres Demak, AKP Winardi.
"Bersangkutan merasa bersalah," kata Kasat Reskrim, Selasa (26/9/2023).
Kasat Reskrim juga menegaskan bahwa pelaku melakukan aksi pembacokan kepada gurunya dalam keadaan sadar dan tidak terpengaruh oleh obat-obatan terlarang atau alkohol.
"Tidak ada, masih dalam keadaan sadar," tegasnya.
Terungkap fakta baru terkait sosok AR.
Ia ternyata tulang punggung keluarga.
Selain bersekolah di MA Yasua yang terletak di Desa Pilangwetan, Kecamatan Kebonagung, Kabupaten Demak, MAR juga berjualan nasi goreng bersama temannya pada malam hari.
"Pelaku dalam kesehariannya pada malam hari membantu keluarga berjualan nasi goreng. Membantu tenaga," ungkapnya dalam konferensi pers di Pendopo Polres Demak.
Sementara itu, Kepala MA Yasua, Masrukin, menggambarkan pelaku sebagai siswa yang pendiam dan sering absen dari sekolah.
"Anaknya memang pendiam tapi juga sering membolos sekolah," kata Masrukin.