TRIBUNSUMSEL.COM- Hilangnya Petronela Lela alias Oma Nela, gadis yang kini sudah menjadi seorang nenek selama 47 tahun mengisakkan kepiluan bagi sang ayah, Yosep
Selama puluhan tahun, Yosep dan keluarga berupanya mencari keberadaan Oma Nela yang menghilang di pasar sejak tahun 90-an.
Penantian sang ayah pun berbuah manis, Nela ditemukan secara tak terduga saat Wilda cucu pertamanya berkesempatan untuk melakukan KKN atau Kuliah Kerja Nyata di wilayah Doka, Mataloka.
Baca juga: Cerita Adik Kandung Temukan Oma Nela Hilang Misterius 47 Tahun Lalu, Gestur Bikin Teringat Kakak
Sebelum pertemuan tersebut, pihak keluarga sudah diberitahu Yosep bahwa Nela memiliki ciri-ciri di bagian tubuhnya.
Ciri-ciri tersebut berupa luka bakar di kaki, tahi lalat di sekitar mata, jempol kaki besar miring ke dalam, kemampuan suling, dan makan siri dengan tembakau.
Berbekal ciri-ciri tersebut, Nela yang kini sudah berganti nama menjadi Siti akhrinya ditemukan berkat petunjuk dari cucunya, Wilda.
Saat melakukan KKN tersebut, Wilda kebetulan bermalam di tempat anak kandung Yosep, adik kandung Oma Nela yakni Opa Kanis.
Anis melihat kemiripan antara gesture tubuh Wilda dengan kakaknya yang telah lama hilang yakni Nela.
Penasaran, Kanis pun bertanya ke Wilda soal sosok neneknya sembari menunjukkan foto.
"Gesture tubuh Wilda membuat opa kanis teringat kakanya, jadi mulailah bertanya tentang asal usul Wilda dan meminta foto Oma Nela, dari foto tersebut keluarga yakin itulah Oma nela yang hilang," ungkap Elda Fitria dilansir TribunnewsBogor.com, Jumat (22/9/2023).
Baca juga: Awal Mula Oma Nela Hilang Misterius Selama 47 Tahun, Orang Tua Nelangsa Hingga Sempat ke Dukun
Ikut penasaran, Wilda pun menghubungi sang ibu dan bertanya apakah keluarga mereka berasal dari Mataloka atau tidak.
Diungkap ibunda Wilda, kampung mereka adalah di Bajo, bukan wilayah Mataloka.
"Wilda menelpon Mamanya bertanya " Ma kita org apa, Mamanya bilang kita org bajo mungkin mereka salah orang," kata Elda.
Sementara, keberadaan Oma Nela selama menghilang berada di desa Longos, Kabupaten Manggarai Barat, Nusa Tenggara.
Mendengar cerita Wilda, Opa Kanis masih tetap ingin tahu keluarga Wilda.