TRIBUNSUMSEL.COM - Tabiat kepala sekolah Nopi Yeni yang ketahuan melakukan pungutan liar (pungli) PPDB selama memimpin sekolah dibongkar oleh guru yang dipecatnya yakni Mohamad Reza Ernanda alias Pak Reza.
Seperti diketahui sebelumnya, Nopi Yeni sempat menuding Reza karena mengadukannya soal pungli.
Meskipun Reza bukanlah orang yang melaporkan Nopi Yeni ke Inspektorat.
"Beliau menuduh saya melaporkan kasus pungli ini. Tapi pada dasarnya, dasar peristiwa pungli PPDB ini atas pengaduan masyarakat," kata Pak Reza kepada TribunnewsBogor.com dalam program Tribun Talks, Sabtu (16/9/2023).
Diakui Pak Reza, ia baru tahu dugaan pungli setelah diberi tahu oleh Ketua PPDB sekolahnya.
Bahwa ada orangtua murid yang mengakui telah memberikan uang agar anaknya bisa masuk ke sekolah tersebut.
"Saya kan sekretaris PPDB, setelah pemanggilan itu, dari Ketua PPDB sekolah saya itu bahwa beliau melihat, mendengar langsung dari salah satu wali murid yang anaknya diterima di sekolah ini, dia lantang berbicara kepada ketua panitia PPDB bahwa dia masuk sini membayar dengan uang Rp1 juta," ungkap Pak Reza.
Selain itu, ada perangai lain dari Nopi Yeni yang membuat para guru termasuk Pak Reza merasa tak nyaman.
Hal itu diungkap Pak Reza untuk mengatakan bahwa Nopi Yeni tak disukai para guru.
"Kemungkinan guru-guru yang lain pun merasakannya. contoh dalam sebuah rapat-rapat internal sekolah, ketika kita menyuarakan kritik atau ide gagasan itu, pendapat kita, tidak pernah didengar oleh pimpinan kepala sekolah," akui Pak Reza.
Nopi Yeni Laporkan Balik Guru
Kasus kepala sekolah SD Negeri Cibeureum 1 Bogor Selatan, Kota Bogor yang diduga melakukan pungutan liar (pungli) PPDB rupanya masih belum selesai.
Sebab setelah sang kepala sekolah bernama Nopi Yeni itu dicopot dari jabatannya, ia balik melawan.
Bak tak terima dengan pemberhentiannya hingga sosoknya yang viral, Nopi Yeni balik melaporkan seorang guru di SD Negeri Cibeureum 1.
Namun sosok guru yang dilaporkan sang kepala sekolah bukanlah Mohamad Reza Ernanda alias Pak Reza.