TRIBUNSUMSEL.COM -- Sirah Nabawiyah, Kisah Kelahiran dan Wafatnya Nabi Muhammad SAW di Tanggal yang Sama 12 Rabiul Awal.
Sirah nabawiyah adalah rekaman sejarah kehidupan Nabi Muhammad SAW dari sejak lahir hingga wafat yang diabadikan dalam Alquran, Hadits dan juga oleh sahabat dan para perawi dan ulama yang telah terjaga keshahihannya.
Cerita kehidupan rasulullah SAW bukan hanya sekedar cerita saja melainkan agar menjadi panutan untuk menerapkannya dalam kehidupan kita sebagai umatnya.
Kelahiran Nabi Muhammad Nabi SAW
Nabi Muhammad lahir di Makkah di Tahun Gajah, yang setelah diteliti berdasarkan kalender hijriyah bertepatan pada hari Senin, 12 Rabiul Awal pada tahun 571 kalender Romawi (1450 tahun yang lalu). Rasul lahir dari ibu bernama Aminah dan ayahnya bernama Abdullah.
“Rasulullah shallallahu ‘alahi wa sallam pernah ditanya mengenai puasa pada hari Senin, lantas beliau menjawab, hari Senin adalah hari aku dilahirkan,”
Tahun tersebut juga disebut sebagai Tahun Gajah yakni tahun ketika pasukan gajah di bawah pimpinan Abrahah Habasyah tengah menyerang Ka’bah.
Sebelum Tahun Gajah, ada sebuah peristiwa lain yang jadi salah satu kunci perubahan sejarah kaum Quraisy dan bangsa Arab.
Peristiwa itu tidak lain adalah pernikahan putra Abdul Muthalib, Abdullah dengan Aminah binti Wahab. Ketika tentara bergajah Abrahah hendak menyerbu Ka'bah, Abdullah tidak berada di Makkah Ia meninggalkan Aminah untuk urusan dagang ke Palestina dan Suriah yang memakan waktu panjang.
Dalam perjalanan pulang ke Makkah, Adullah menginap di rumah keluarga neneknya di Yastrib. Ia jatuh sakit.
Abdul Muthalib mengutus Harits, putra sulungnya untuk menjemput Abdullah dari Yastrib, dan membawanya pulang ke Makkah jika sudah sembuh. Namun, ketika sampai di Yastrib, Harits harus menerima kabar pahit: Abdullah sudah meninggal dan sudah dikuburkan pula.
Duka mendalam dirasakan oleh Aminah. Dalam waktu pernikahan yang singkat, ia kehilangan sang suami.
Namun, dalam lara itu, ia menguatkan hati: menunggu kehadiran buah cintanya dengan Abdullah Bayi yang ditunggu-tunggu itu akhirnya lahir: seorang laki-laki.
Abdul Muthalib yang mendengar kabar ini demikian gembira, mengangkatnya, dan membawanya ke Ka'bah. Ia memberi nama Muhammad untuk sang cucu, bukan nama umum di kalangan Arab saat itu.
Abdul Muthalib, yang menjadi saksi bagaimana Tuhan melindungi Ka'bah dari serangan pasukan Abrahah punya alasan kuat. "Aku menginginkan dia menjadi orang yang terpuji, bagi Tuhan di langit dan bagi makhluk-Nya di bumi," katanya.
Allah SWT pun menghentikan aksi mereka dengan segala kebesaranNya. Burung ababil pun datang menjatuh batu-batu untuk mendatangkan wabah penyakit.
Hal ini diterangkan jelas dalam Alquran Surat Al Fil, surat kke 105 dalam Aalquran,
yang memiliki arti Tahun Gajah.