TRIBUNSUMSEL.COM- Seorang guru honorer di Sekolah Menengah Pertama (SMP) 1 Bukit Kemuning, Lampung Utara (Lampura), Provinsi Lampung, mendadak diberhentikan oleh Kepala Sekolah.
Tanpa 'aba-aba', Lisa tiba-tiba diberhentikan dengan alasan tak jelas.
Atas pemberhetian tanpa sebab ini pun mengundang kekecewaan bagi siswa-siswi SMPN 1 Lampung Utara.
Baca juga: Segini Gaji Nopi Yeni Kepsek SDN 1 Cibeureum Terbukti Pungli & Gratifikasi, Dicopot Wali Kota Bogor
Guru Honorer tersebut adalah Lisa yang mengajar kesenian di SMP 1 Bukit Kemuning.
Kekecewaan itu diluapkan siswa siswi itu lewat ejumlah poster di pagar sekolah lantaran guru yang selalu memberikan mereka ilmu diberhentikan.
Tak sedikit yang bertanya-tanya apa penyebab hingga Guru Lisa diberhentikan.
Padahal Lisa mengaku dirinya tak pernah mengundurkan diri dari sekolah.
"Saya bukan mengundurkan diri, melainkan sekolah yang mengeluarkan rekomendasi pemberhentian saya dan saya disuruh Kepala sekolah membuat surat pengunduran diri, " ungkapnya, dilansir dari Tribunlampungutara.com, Kamis, (14/9/2023).
Ia juga menjelaskan, surat pengunduran diri tersebut belum ia berikan, namun pihak sekolah sudah menggantikan dirinya dengan guru honorer baru.
"Di situ aja bisa dinilai dan saya punya buktinya, jika ia diminta untuk mengundurkan diri sebagai guru honorer di sekolah tersebut," imbuhnya.
Baca juga: Kronologi Reza Ernanda Guru Honorer Bongkar Pungli Kepsek Berujung Dipecat, Murid Nangis Gelar Demo
Namun, berbeda pengakuan dari Kepala Sekolah SMP 1 Bukit Kemuning, Mulyadi, yang menyangkal pernyataan Lisa.
Mulyadi, mengaku dirinya tidak pernah meminta guru honorer tersebut untuk mengundurkan diri.
"Saya tidak pernah melakukan pemberhentian sepihak melainkan itu keinginan guru honorer tersebut," katanya.
Namun, ia mengatakan jika pihaknya akan mempertimbangkan kembali, untuk Lisa dapat mengajarkan kembali di sekolah tersebut.
Kepala Dinas Pendidikan Ungkap Penyebab
Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Lampung Utara, Sukatno mengaku telah mendapatkan informasi terkait hal tersebut.
"Kemarin siang kami dapat informasi dari jajaran pendidikan, terkait permasalahan itu, jadi kemarin kita sudah berkomunikasi dengan kepala sekolahnya pak Mulyadi," ungkap Sukatno, saat dihubungi melalui telepon, Rabu (13/9/2023).
Menurut informasi yang ia terima dari Kepala Sekolah, guru tersebut juga mengajar di sekolah lainnya.
"Jadi kronologinya, ibu Lisa ini dikabarkan selama ini mengajar sebagai honorer, bukan pula di SMP itu saja, tapi ada di tempat-tempat lain menurut kepala sekolahnya," ucapnya.
Sistem mengajar Lisa di 2 sekolah berbeda dapat berpengaruh terhadap efektivitas mengajar guru tersebut.
"Hal ini dibawa dalam rapat sekolah, dan dalam rapat itu, timbullah bahwa kalaupun guru tersebut tidak efektif lagi mengajar di sekolah tersebut, sebaiknya guru itu memilih tempat mengajar yang ia pilih. Jadi mungkin ada perbedaan pendapat dalam rapat," paparnya.
Baca juga: Marahnya Bima Arya Wali Kota Bogor ke Kepala Sekolah yang Pecat Pak Reza : Saya Tak Mau Ada Pungli
Kepala sekolah Mulyadi pun menyampaikan bahwa Lisa tidak sanggup lagi mengajar, hingga ia diminta unutk mengajukan surat pengunduran diri.
Kendati demikian, pihaknya telah menyarankan kepada kepala sekolah tersebut untuk mengangkat kembali guru tersebut agar dapat mengajar lagi di sekolah tersebut.
"Makanya kita sarankan kembali, agar Kepala sekolah yang bersangkutan jika mencarikan pengganti guru seni kembali, kita sarankan agar buk Lisa ini diangkat kembali," sebutnya.
Ia juga menilai jika anak-anak didik atau murid di sekolah tersebut menginginkan Lisa untuk tetap mengajar.
"Kemudian kelihatannya juga anak-anak didik ini juga masih menginginkan guru tersebut, kembali ke sekolah itu," katanya.
Pihaknya juga akan menunggu kabar baik dari hasil rapat sekolah yang akan dilakukan dalam waktu dekat.
"Jadi insyaallah kita tunggu saja kabar baiknya, nanti akan ada proses rapat sekolah kembali, akan kita tunggu hasilnya, dan diharapkan ada kabar baiknya," pungkasnya. (Tribunlampung.co.id / Yogi Wahyudi)
Baca berita lainnya di Google News