Berita Sriwijaya FC

Herman Deru Beri Kabar Bahagia Untuk Sriwijaya FC, Fasilitasi Latihan di Stadion Bumi Sriwijaya

Editor: Slamet Teguh
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Herman Deru Beri Kabar Bahagia Untuk Sriwijaya FC, Fasilitasi Latihan di Stadion Bumi Sriwijaya

Laporan wartawan Sripoku.com, Abdul Hafiz

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Guna membuktikan komitmennya untuk mendukung kembalinya tim Sriwijaya FC ke Liga 1.

Jelang kick-off kompetisi liga 2 2023, Gubernur Sumsel H Herman Deru memberik kabar baik yakni memfasilitasi Stadion Bumi Sriwijaya sebagai lapangan latihan. 

"Pak Gubernur Herman Deru mensupport Sriwijaya FC ini untuk kembali ke Liga 1. Salah satunya kita memfasilitasi tempat latihan di Stadion Bumi Sriwijaya menjadi tempat tetap latihan SFC. Dan nanti kita komunikasikan bahwa untuk tempat bertanding Sriwijaya FC itu di Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring," ungkap Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Sumsel, H Rudi Irawan. 

Tercatat sejak Manajer Tim Sriwijaya FC H Hendriansyah menyampaikan pesan gubernur terkait lapangan latihan, mulai kepulangan Tim Sriwijaya FC dari Tryout Tour Jawa dan memulai latihan kembali di Palembang Selasa (29/8/2023) kini setiap hari diperbolehkan latihan di Stadion Bumi Sriwijaya. 

"Dan salah satu support juga Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan, tentunya menghimbau dan meminta kepada sponsor yang sudah ada dan beberapa calon sponsor lainnya untuk mensupport perjalanan perjuangan Sriwijaya FC ke depan," kata Rudi yang mantan Ketua Ikatan Alumni Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sriwijaya (IKA Fisip Unsri). 

Pengamat sepakbola Buyung Ismu mengaku prihatin terhadap tim sekelas Sriwijaya FC yang sudah beberapa musim ini kesulitan mendapatkan lapangan sepakbola representatif untuk persiapan menjelang kompetisi Liga 2.

Bahkan ironisnya seperti musim lalu terpaksa berpindah-pindah hingga ngungsi ke luar daerah, Stadion Mini Tanjung Senai Ogan Ilir, Lapangan Rider 200 Serong Banyuasin. Dan musim tahun ini berpindah-pindah ke mini soccer, lapangan futsal. 

Hal ini penyebabnya fasilitas lapangan sepakbola yang berskala internasional dimiliki Sumsel ini Stadion Gelora Sriwijaya Jakabaring dan beberapa lapangan sepakbola lainnya seperti Panahan, Baseball, Atletik Dalam serta Stadion Bumi Sriwijaya tidak bisa dipakai Sriwijaya FC karena disiapkan untuk event-event PSSI dan FIFA. 

"Kalau berbicara tentang sepakbola, itu pasti identik dengan lapangan sepakbola. Kalau seumpamanya klub yang tidak mempunyai lapangan sepakbola, jadi mau main apa?," ucap Buyung Ismu. 

Baca juga: Jelang Laga Sriwijaya FC vs Sada Sumut FC : Coach Yoyo Berikan PR ke Pemain Untuk Raih Kemenangan

Baca juga: Tunggakan Gaji Pemain di 9 Tim Jadi Masalah Jelang Kick Off Liga 2 Indonesia, Sriwijaya FC Aman

Striker era Galatama 1990-1994 di Pelita Jaya dan Barito Putra mengaku sangat ironis melihat Sriwijaya FC klub Liga 2 yang pernah disegani klub elite di sepakbola Indonesia juga pernah mewakili Indonesia di kancah internasional, bertanding di luar negeri. 

"Ini klub milik siapa? Kalau saya melihat ini milik kebanggaan wong Kito. Terus begitu juga dengan Stadion GSJ (Gelora Sriwijaya Jakabaring) ataupun Stadion Bumi Sriwijaya yang notabenenya aset Pemprov Sumsel itu kebanggaan masyarakat Sumsel," ungkapnya. 

Menurutnya, kalau memang Sriwijaya FC ini tidak didukung lebih baik dijual saja. Sehingga menurutnya, lapangan sepakbola milik aset Pemprov yang ada dijadikan lapangan komersil, sehingga bagi siapa yang menggunakannya bisa membayar.

"Kepada pihak yang berwenang terhadap lapangan itu, kasihlah dispensasi dengan Sriwijaya FC agar klub Laskar Wong Kito itu bisa berkiprah. Walaupun dikelola oleh swasta, tolong diberikanlah prioritas," ujar Buyung. 

Buyung menegaskan, sebaiknya Sriwijaya FC tidak lagi didukung karena sampai sekarang masih kesulitan lapangan.

Menurutnya, bermain sepakbola membutuhkan lapangan apalagi ketika akan bertanding dan menjadi tuan rumah.

"Masak sekelas Sriwijaya FC mau latihan di Stadion Kamboja, Xaverius, Lapangan Hatta. Orang ketawa semua. Mau latihan apaan, standar juga gak," kata mantan Asisten Pelatih PS Semen Padang. 
 
Makanya waktu itu pria kelahiran Bangka, 2 Mei 1970 ini mengatakan agar pengurus, Pemda, yang punya lapangan jika tidak membantu dana, bantulah fasilitas ke Sriwijaya FC.

Menurutnya Sriwijaya FC merupakan tim bergengsi,

"Kasihlah mungkin untuk latihan biasa bisa di lapangan Baseball. Kalau untuk game itu ada Panahan, Baseball, Atletik Dalam. Kalau mereka harus dipungut biaya yang sama dengan kami orang Old Star atau orang umum, ya rumit. Karena harus booking terus setiap hari itu," tegasnya.

 

Baca berita Tribunsumsel.com lainnya di Google News

Berita Terkini