Mulai dari mandi, menggendong sang ibu untuk berjemur di pagi hari hingga membuat makanan untuk keduanya.
Untuk sarapan misalnya, Hamzah memilih untuk memasaknya sendiri.
Kata dia, Satunah masih bisa diandalkan ketika ia bekerja. Satunah masih bisa memberikan ibunya minum maupun makan.
Dengan begitu hatinya bisa jauh lebih tenang ketika berada di tempat kerja.
Pria 32 tahun ini rela merawat ibunya yang sudah pikun dan sang tante di rumah seorang diri, lantaran kedua kakaknya sudah berkeluarga.
Diketahui, Hamzah sapaannya merupakan anak ketiga dari tiga bersaudara di Bayuwangi, Jawa Timur.
Hamzah mengaku ada satu momen yang membuatnya sempat menangis.
Hamzah tak kuasa menahan tangis pilu ketika mendapati kenyataan pengelihatan ibunya yang sudah mulai kabur.
Baca juga: Kisah Hamzah Rawat Ibu Pikun dan Bibi Disabilitas Sambil Tetap Bekerja Viral, Gantian Saya yang Jaga
Hal yang paling ia takuti akhirnya terjadi. Padahal selama ini sudah berusaha keras untuk tak menangis di hadapan sang ibu
"Pas tahu penglihatan ibu sudah kabur baru aku nangis sambil nyuapin," bebernya singkat.
Bahkan, Rahmah justru sudah tak mengingat nama dua anak lelakinya dan hanya mengenali Hamzah saja.
Padahal dua kakak lelakinya itu tinggal di kota yang sama, namun memang tak seintens dirinya dalam mengurus ibu lantaran sudah berkeluarga.
"Gak pernah bilang apa-apa, bahkan pas di tanya orang-orang yang disebut nama saya saja, udah lupa sama anaknya yang lain," ungkapnya.
Baca juga: Momen Haru Dian dan Hartono Gendong Anak Kandung 1 Tahun Tertukar dengan Siti, Kini Proses Adaptasi
Sejak kejadian itu, ia bertekad untuk jauh lebih kuat dan tegar. Kini dirinya mengaku jauh lebih ikhlas dengan apa yang sudah digariskan.
Hamzah merasa, saat ini fokusnya hanya untuk kedua perempuan yang berharga dalam hidupnya itu.