Heboh Bayi Tertukar di Bogor

Kendala Penyidik Ungkap Motif Pembunuhan Imam Masykur Oleh 3 Oknum TNI, Bukti Kuat Ini Hilang

Editor: Moch Krisna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Imam Masykur (kiri), lokasi penemuan jasad Imam Masykur di Sungai Citarum (tengah), dan jenazah korban (kanan).

TRIBUNSUMSEL.COM -- Penyebab sulitnya mengungkap motif pembunuhan Imam Masykur lantaran bukti Hp Korban hilang dikuak.

Hal tersebut disampaikan Kepala Dinas Penerangan TNI AD, Brigjen Hamim Tohari melansir dari Tribunnews.com, Rabu (30/8/2023)

Adapun pihaknya tengah menyelidik terkait peran peran dari masing masing pelaku.

Sebab penyidik masih berusaha untuk melakukan pendalaman dalam kasus ini.

Ditambah lagi terdapat alat bukti yang hilang dan masih terus dicari oleh penyidik.

Alat bukti tersebut adalah HP milik Imam Masykur yang sengaja dibuang tersangka untuk menghilangkan jejak.

"Untuk peran masing-masing serta motif belum bisa disimpulkan hingga masih terus didalami penyidik."

"Karena ada alat bukti yang masih terus dicari, yang memang sengaja dibuang oleh pelaku untuk menghilangkan jejak."

"Yaitu alat bukti kunci adalah telepon genggam si korban," terang Brigjen Hamim.

Selain menculik, menganiaya dan membunuh pedagang toko kosmetik Imam Masykur, komplotan oknum TNI itu pernah menculik dua korban lainnya.

Satu dari dua korban yang diculik tersebut mereka lepas di Tol Cikeas, Bogor, setelah diketahui mengalami sesak napas saat berada dalam penguasaan mereka.

Saksi yang dilepas tersebut masih dirahasiakan identitasnya dan telah memberikan keterangan kepada Pomdam Jaya yang mengusut kasus pidana ini.

Komandan Pomdam Jaya (Danpomdam Jaya) Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar mengatakan, komplotan Praka RM sama-sama berasal dari satu angkatan yang sama dan memiliki latar belakang berasal dari Aceh.

Saat berada di Jakarta, para pelaku melakukan penculikan dan kekerasan secara terencana. Para pelaku termasuk oknum Paspampres yang berinisial Praka RM tidak terlalu mengenal korban.

Namun, para pelaku hanya tahu bahwa korban berasal dari komunitas orang Aceh dan berprofesi sebagai penjual kosmetik.

Halaman
123

Berita Terkini