"Institusi pendidikan boleh mengundang para calon pemimpin harus digunakan untuk menguji substansi dan isi otak tiap calon pemimpin, bukannya jadi ladang cari muka para pimpinan kampus dan ladang main mata kaum intelektual dan politisi saja," kata Melki.
Dari pertemuan tersebut, publik maupun mahasiswa dapat melihat kualitas para calon pemimpin bangsa.
Diharapkan kedepan pemimpin memiliki kriteria cerdas dan berpihak pada rakyat.
"Kami tak mau masa depan bangsa ini digantungkan pada calon pemimpin yang hanya berfokus pada kampanye, pencitraan, dan lip service tak bermutu. Kami butuh pemimpin yang cerdas dan berpihak untuk rakyat banyak," tuturnya.
Sumber: Tribunnews.com