"Sedang kami dalami soal respon tidak enak. Kami akan panggil semua untuk croscek," kata Greg saat dihubungi TribunnewsBogor.com.
Ia menerangkan biasanya pasien ditangani oleh 5 sampai 7 perawat di Rumah Sakit Sentosa Bogor.
Dalam kasus bayi tertukar di Bogor, gelang penanda yang dipakai anak Siti Mauliah atas nama pasien lain.
Sementara gelang di pasien yang bersangkutan pun tertera namanya sendiri.
Artinya, ada dua bayi yang mengenakan satu nama ibu dalam kasus bayi tertukar di Bogor.
"Soal gelang itu sedang kami dalami. untuk menyatakan kelalaian perawat itu sedang kami dalami. Double nama, kami dalami," katanya.
Sejak adanya aduan dari Siti Mauliah, kata Greg, pihak RS Sentosa Bogor sudah memanggil para perawat yang berkaitan.
"Sejak kejadian kami memanggil semua perawat karena mereka juga agak trauma yah. Kami panggil satu per satu supaya dapat penjelasan akurat," katanya.
Menurut Gregorius B Djako, management Rumah Sakit Sentosa Bogor sudah menjatuhkan sanksi pada tiga perawat berupa Surat Peringatan.
"Baru disampaikan saja hari ini rumah sakit sudah kasi SP kok. Artinya bahwa rumah sakit tidak tinggal diam, semua akan kita lakukan sesuai mekanisme.
Kan ada aturan perusahan, ada hospital by law. Rumah sakit tidak diam," katanya.
Sementara itu, sebelumnya diketahui bahwa ada dugaan oknum perawat sempat membentak Siti Mauliah yang merasa bayinya tertukar.
Hal tersebut terjadi pada tanggal 19 Juli 2022, ada perawat yang datang ke rumah Siti Mauliah di Desa Cibeteung Udik, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor.
Perawat tersebut menanyakan gelang bayi tertukar di Bogor pada Siti.
"Dia (perawat) nyusul gelang alasannya untuk kunjungan. 'Itu gak boleh gak, harus ketemu'," kata Siti.