TRIBUNSUMSEL.COM, KAYUAGUNG - Terkait adanya penemuan beberapa benda barang antik di dasar Sungai Komering oleh warga sekitar termasuk logam diduga emas bermotif gambar Ir Soekarno Presiden Pertama RI, ditanggapi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) OKI.
Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Ogan Komering Ilir, Ahmadin Ilyas telah meninjau lokasi dan akan segera mengecek keaslian barang-barang yang diperoleh.
"Karena barang ini baru ditemukan maka belum pasti ini termasuk barang antik peninggalan atau bukan,"
"Tetapi kita akan segera berkoordinasi dengan Dinas Kebudayaan Provinsi Sumatera Selatan bidang barang purbakala," ujarnya kepada Tribunsumsel.com pada Jumat (11/8/2023) sore.
Lebih lanjut disampaikan, setelah adanya koordinasi selanjutnya akan turun kelapangan ketempat penemuan atau ke lokasi orang yang menemukan barang tersebut.
"Nantinya barang tersebut akan dilakukan pengecekan apakah benar termasuk barang bersejarah atau bukan," katanya.
Baca juga: Balai Pelestarian Kebudayaan Turunkan Tim ke Lokasi Penemuan Emas Soerkarno di OKI
"Untuk pengecekan dilakukan dengan alat dan tenaga yang dimiliki oleh tim balai purbakala tersebut," jelasnya.
Semisal nantinya terbukti benar, Ilyas menyebut pihaknya akan meminta barang itu dari orang yang menemukannya dan akan diambil oleh pemerintah.
"Semisal nantinya memang terindikasi barang peninggalan berupa emas atau lainnya. Maka akan ada dana kompensasi bagi yang menemukan,"
"Tetapi memang mekanisme yang ada, barang seperti itu harus diserahkan kepada pemerintah. Karena merupakan peninggalan bersejarah," tegas dia.
Saat disinggung kapan jadwal resmi akan dilakukan pengecekan, pihaknya belum dapat memastikan karena hari ini baru melakukan koordinasi dengan Dinas Kebudayaan Sumsel.
"Belum bisa memastikan, tetapi secepatnya akan dilakukan pengecekan," ucapnya.
Bakal Dipasang Garis Polisi
Heboh penemuan barang antik berupa mahkota, gelang kecak juga logam menyerupai emas batangan Soekarno di Sungai Komering Kayuagung Ogan Komering Ilir (OKI), polisi melakukan koordinasi termasu agar penemuan itu segera diperiksa keaslian dan kadarnya.
Lokasi sekita juga bakal dipasang garis polisi demi keselamatan warga, mengingat banyaknya warga yang terjun ke sungai untuk mencari harta karun .
Sejak viral temuan harta karun, ratusan warga penasaran dan memenuhi lokasi penemuan barang antik terbuat di sungai Komering, Desa Arisan Buntal, Kecamatan Kayuagung, Kabupaten Ogan Komering Ilir, Jumat (11/8/2023) siang.
Oleh sebab itulah, Kepolisian Sektor (Polsek) Kayuagung Kabupaten Ogan Komering Ilir langsung menuju ke lokasi untuk menertibkan pengendara yang melintas dan menghimbau masyarakat di sekitar.
"Kami mengimbau kepada masyarakat untuk tidak memaksakan diri mencari yang diduga barang antik atau apapun," ujar Kapolsek Kayuagung, Iptu Sudiyarto pada Jumat (11/8/2023) sore.
"Karena bisa membahayakan masyarakat itu sendiri dan terutama menyulitkan pengguna jalan di sini untuk melintas. Akibat ramai warga yang berkumpul," ujarnya lebih lanjut.
Dikatakan pihaknya telah melihat secara langsung barang antik yang ditemukan warga sekitar. Namun hingga sekarang belum diketahui pasti apakah barang merupakan emas ataupun bukan.
"Barang tersebut belum diketahui asli emas atau bukan. Pastinya kita masih akan mengkoordinasikan untuk kemudian diperiksa keaslian dan kadarnya," tuturnya.
Menurutnya untuk barang yang memang ditemukan berupa gelang, mahkota dan batangan berwarna emas yang ditemukan oleh warga di dasar sungai Komering.
"Melihat banyaknya warga yang turun kesungai, ke depan kita akan berkoordinasi bersama untuk Tripika akan melakukan pembatasan areal dengan memasang police line,"
"Karena kita ketahui area ini merupakan jalur umum dan akses satu-satunya yang dilewati pengendara motor maupun mobil," tambahnya.
Ditegaskan juga kondisi seperti ini dinilai sangat membahayakan karena banyak masyarakat yang datang memarkirkan motornya secara sembarangan.
"Takutnya kalau misalkan masyarakat ingin ke sungai, tiba-tiba saat kembali lagi motornya sudah hilang. Makanya saya meminta masyarakat tidak berduyun-duyun datang kesini," pungkasnya.
Baca berita lainnya langsung dari google news
Silakan gabung di Grup WA TribunSumsel