Mahasiswa UI Bunuh Adik Tingkat

Tak Terima Zidan Meninggal, Paman Korban Tuntut Altaf Mahasiswa UI Tersangka Pembunuhan Dihukum Mati

Editor: Moch Krisna
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Altaf Tersangka Pembunuhan Zidan Mahasiswa UI di Kosan Kawasan Beji Depok

TRIBUNSUMSEL.COM -- Meninggalnya Muhammad Naufal Zidan (19) mahasiswa Universitas Indonesia jurusan sastra Rusia jadi hal yang tak bisa diterima keluarga besarnya.

Faiz Rafsanjani paman Zidan sekaligus mewakili keluarga mengatakan tidak terima kematian Zidan.

"Sebagai perwakilan keluarga, kami tidak terima peristiwa ini. Dia sudah jauh-jauh tinggalkan keluarga, tiba-tiba dapat kabar meninggal. Saya secara pribadi tidak terima," kata Faiz di Mapolres Metro Depok, Sabtu (5/8/2023) melansir Tribundepok

Dia mengungkapkan orangtua pasti tidak akan terima jika anaknya diperlakukan seperti ini.

"Saya yakin keluarga pelaku, kalau anaknya digituin juga, tidak akan terima," ucapnya.

Menurut Faiz, Naufal merupakan sosok anak yang baik.

"Anaknya baik. Salat lima waktu tidak pernah telat. Didikan orang tuanya soal salat lima waktu kencang," imbuhnya.

Tak hanya itu, Naufal juga selalu menurut apa kata orang tua.

"Dia selalu melaporkan kegiatan hariannya di kampus di grup WhatsApp keluarga," jelas Faiz.

Faiz juga mengenal Naufal sebagai anak yang supel dan mudah bergaul.

"Dia mudah bergaul. Pelaku saja sudah dianggap abangnya sendiri. Makanya saya tidak habis pikir, kok tega ya sampai hati membunuh korban," tuturnya.

Faiz mengaku bertemu terakhir dengan korban saat dia masih berusia 3 tahun.

"Saya terakhir ketemu dia umur 3 tahun. Kita kan tinggal di Jakarta, dia di Probolinggo," ungkapnya.

Begitu mendengar dia masuk UI, lanjut Faiz, kita senang karena tidak semua orang bisa masuk UI.

"Teman-teman tahulah, tidak gampang masuk UI. Teman-teman sendiri kan bisa menilai," ujarnya.

Sebagai perwakilan dari pihak keluarga, Faiz berjanji akan mengawal kasus ini.

"Kami minta pelaku dihukum semaksimal mungkin sesuai pasal 340. Kami minta pelaku dihukum mati," tandas Faiz

Diungkap Paman korban, Faiz Rafsanjani, korban sudah menganggap pelaku, mahasiswa UI itu seperti kakak kandungnya sendiri, tapi tega membunuh. (Tribunjakarta.com)

Kronologi Pembunuhan

Wakasat Reskrim Polres Depok Jawa Barat AKP Nirwan Pohan mengatakan, sebelum melancarkan aksinya, korban dijemput oleh pelaku dari kampusnya pada Rabu (2/8/2023) lalu.

Keduanya lalu menuju indekos yang ditinggali korban.

Sesaat setelah AAB selesai bertamu di indekos korban, ia berpamitan hendak pulang.

Zidan pun membukakan pintu untuk AAB, tapi ia tiba-tiba menendang pelaku.

"Si pelaku itu lalu melawan dan menggigit tangan korban, pelaku lalu mendorongkan tangannya ke mulut korban sehingga cincin si pelaku tertinggal di tenggorokan korban dan lalu (pelaku) melakukan penusukan (kepada korban)," jelas Nirwan, Jumat (4/8/2023).

Adapun dugaan sementara motif pembunuhan karena pelaku ingin menguasai harta korban.

"Niatnya memang untuk menguasai harta milik korban, itu hasil pemeriksaan sementara, karena barang-barang korban termasuk branded seperti iPhone dan sebagainya."

"Setelah kita lakukan penangkapan, barang-barang korban kita dapatkan di tempat indekos pelaku, yakni satu buah laptop, iPhone 2 buah, dompet si korban," ungkap Nirwan.

Jasad korban ditemukan dalam kondisi terbungkus plastik dan ditemukan di kolong tempat tidur dengan kaki terikat lakban.

Di tubuh mahasiswa Sastra Rusia UI ini ditemukan sejumlah luka tusukan akibat senjata tajam.

Penemuan Jasad Korban

Penemuan jasad korban berawal dari adanya kekhawatiran orang tua korban yang tak bisa menghubungi Zidan.

Pasalnya, saat itu, Zidan baru saja pulang dari kampung halamannya di Lumajang, Jawa Timur,

Keluarga yang ingin mengetahui kabar Zidan lalu meminta paman korban yang tinggal di Cempaka Putih, Jakarta, untuk mengecek indekos yang ditinggali Zidan.

Paman yang menemukan jasad Zidan lantas melaporkan ke polisi.

Tidak perlu waktu lama, polisi berhasil meringkus pelaku berinisial AAB, ia merupakan senior korban di kampus.

Kini, pelaku masih menjalani pemeriksaan intensif di satreskrim Polres Metro Depok.

Dari hasil pemeriksaan sementara, pelaku dan korban memang saling kenal dan berteman.

Mengutip TribunJakarta.com, setelah ditelusuri, pelaku yang tak lain adalah AAB adalah kakak tingkat Zidan satu jurusan.

"Jadi korban ini adik kelas satu jurusan di Fakultas Ilmu Budaya Jurusan Sastra Rusia, korban adik kelas pelaku dan memang berteman saling mengenal," jelas Nirwan.

Diketahui, pelaku menghabisi nyawa korban dengan cara menusuk menggunakan senjata tajam.

Menurut Nirwan, ditemukan luka tusuk lebih dari satu di bagian dada korban.

"Lukanya di dada lumayan banyak, lebih dari satu (tusukan)" ujar Nirwan.

Jasad Dipulangkan ke Lumajang

Setelah melalui serangkain autopsi, jasad Zidan langsung dibawa ke Lumajang untuk dimakamkan.

Penyerahan jenazah Zidan kepada pihak keluarga dilakukan pada Jumat malam sekitar pukul 21.24 WIB di ruang Instalasi Forensik RS Polri Kramat Jati.

"Jenazah akan dibawa ke Lumajang untuk dimakamkan di sana. Almarhum anak pertama dari dua bersaudara," kata paman Zidan, Muchtar Fatoni, di RS Polri Kramat Jati, Jumat.

Selain pihak keluarga, jajaran Polsek Beji dan sejumlah perwakilan UI turut hadir mendampingi proses penyerahan jenazah yang dibawa menggunakan ambulans pihak UI.

(*)

Berita Terkini