TRIBUNSUMSEL.COM --Arti Qad Aflaha, Qad Aflaha Man Tazakka, Qad Aflaha Man Zakkahaa, Sungguh Beruntung Orang yang...
Kalimat qad aflaha, banyak ditemukan di dalam Surah-surah di dalam Alquran
Qad artinya: Sungguh/sesungguhnya.
Aflaha (أَفْلَحَ) adalah bentuk fi’l madhi (kata kerja berbentuk lampau) dari kata falah yang artinya = beruntung/bahagia/menang/selamat
Kata falah sendiri terambil dari kata falaha – yaflahu – falhan wa falalahatan (yang berakar pada huruf-huruf fa’, lam dan ha’.
Rangkaian huruf-huruf ini diartikan sebagai ‘hasil baik’, ‘sukses’, atau ‘memperoleh apa yang dikehendaki’.
Dari sini, kata falah seringkali diterjemahkan dengan ‘beruntung’, ‘berbahagia’, ‘memperoleh kemenangan’, ‘memperoleh keselamatan’, dan sejenisnya.
Di dalam Alquran, kata aflaha terulang sebanyak empat kali, yakni pada
(QS. Thaha: 64),
(QS. Al-Mu’minun: 1),
(QS. Al-A’la: 14) dan
(QS. Asy-Syams: 9).
Keempatnya didahului oleh kata qad, yang berarti ‘sesungguhnya’, yakni menunjukkan makna kepastian.
Qad aflaha artinya = Sungguh beruntung.....
Tafsir Thaha 64
Kata aflaha pada (QS. Thaha: 64)
فَاَجْمِعُوْا كَيْدَكُمْ ثُمَّ ائْتُوْا صَفًّاۚ وَقَدْ اَفْلَحَ الْيَوْمَ مَنِ اسْتَعْلٰى
Maka kumpulkanlah segala tipu daya (sihir) kamu, kemudian datanglah dengan berbaris, dan sungguh, beruntung orang yang menang pada hari ini.”
Ayat ini turun dalam konteks pembicaraan tentang ucapan Firaun ketika akan terjadi pertandingan sihir antara Nabi Musa as. dan ahli-ahli sihir Firaun.
Al-Maraghi menjelaskan bahwa Nabi Musa dan Firaun telah menyepakati waktu pertemuan mereka, yaitu Hari Raya mereka.
Karena itu Firaun mengadakan persiapan untuk menghadapi hari itu dengan mengumpulkan para tukang sihir dengan segala perlengkapan sihirnya.
Para tukang sihir menjelaskan apa yang harus mereka lakukan untuk menghadapi bahaya dan bencana yang bakal datang.
Mereka (Firaun dan para tukang sihir) berkata “Bawalah seluruh tipu-daya kalian; jangan ada sedikitpun yang tertinggal.
Kemudian datanglah dengan berbaris dan lemparkanlah apa yang ada di tangan kalian secara serentak, agar mata orang-orang yang menyaksikan pemandangan ini menjadi terbelalak, dan wibawa kalian menjadi agung di mata mereka.
Sungguh, orang yang menang di antara kita akan beruntung mendapat apa yang diingininya. Adapun kita telah dijanjikan akan mendapat pemberian yang banyak dan dijadikan orang-orang yang dekat dengan raja”.
Jadi perkataan mereka itu tidak lain hanya dimaksudkan untuk mengukuhkan tekad dan sebagai motivasi untuk mengerahkan segala kemampuan guna meraih aflaha, di dalam arti ‘memperoleh kemenangan’ atau ‘keberuntungan’ yang dikehendaki.
Tafsir Al Mukminun 1
Surat Al-Mu’minun Ayat 1
قَدْ أَفْلَحَ ٱلْمُؤْمِنُونَ
Arab-Latin: Qad aflaḥal-mu`minụn
Artinya: Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman,
Penggunaan kata aflaha pada (QS. Al-Mu’minun: 1), adalah di dalam konteks pembicaraan tentang penegasan Allah swt. bahwa orang-orang Mukmin pasti memperoleh keberuntungan.
Hal ini ditegaskan di dalam firman-Nya, “Qad aflah al-mu’minun” (Sesungguhnya beruntunglah orang-orang yang beriman).
Oleh karena itu pada ayat-ayat berikutnya (2-9) dikemukakan tujuh sifat orang-orang Mukmin.
Ketujuh sifat tersebut mencerminkan pula usaha-usaha mereka yang pada akhirnya dapat dinilai sebagai upaya pensucian diri.
Usaha-usaha dimaksud adalah:
(1) khusyuk di dalam shalat
(2) menjauhkan diri dari perbuatan dan perkataan yang tiada berguna (sia-sia);
(3) menunaikan zakat;
(4) menjaga kemaluannya yakni tidak menggunakan alat kelaminnya kecuali secara sah,
(5) memelihara amanah;
(6) memelihara atau menepati janji; dan
(7) memelihara waktu-waktu shalat. Mereka itulah yang meraih aflaha, yakni keberuntungan atau kebahagiaan yang akan mewarisi surga Firdaus.
Tafsir Al A’la 14
Kata aflaha yang terdapat di dalam (QS. Al-A’la: 14),
Surat Al-A’la Ayat 14
قَدْ أَفْلَحَ مَن تَزَكَّىٰ
Arab-Latin: Qad aflaḥa man tazakkā
Artinya: Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri (dengan beriman)
Menunjukkan makna ‘keberuntungan yang akan diperoleh bagi orang yang membersihkan atau menyucikan diri’, yakni terkait dengan perintah untuk bertasbih dan menyucikan nama Tuhan Yang Mahatinggi.
Firman-Nya, “Qad aflaha mantazakka” (Sesungguhnya beruntunglah orang yang membersihkan diri [dengan beriman]).
Menurut Muhammad Abduh bahwa yang dimaksud dengan “tazakka” adalah membersihkan diri dari hal-hal yang hina, yang berpangkal pada keingkaran dan kekerasan hati.
Pakar tafsir Al-Qur’an ini menjelaskan bahwa penegasan Al-Qur’an yang berbicara tentang orang yang memperoleh keberuntungan, ditemukan bahwa sifat (usaha) yang harus dilakukan adalah usaha yang tidak ringan.
Tafsir Surat As Syam Ayat 9
QAD AFLAHA MAN ZAKKAAHAA WA QAD KHAABA MAN DASSAAHAA
“Qod aflaha man zakkaha, Wa qod khoba man dassaha” (Beruntunglah orang-orang yang membersihkan jiwanya dan celakalah orang-orang yang mengotori jiwanya).
Orang yang menyucikan jiwanya serta menghiasinya dengan sifat-sifat kebaikan dan mengosongkannya dari sifat-sifat buruk telah menang dengan mendapatkan apa yang diinginkannya.
“Qod aflaha man zakkaha, Wa qod khoba man dassaha”.
(Beruntunglah orang-orang yang membersihkan jiwanya dan celakalah orang-orang yang mengotori jiwanya). Begitu pula harta yang tidak dibersihkan dengan zakat, itu tidak akan membuat nyaman.
Itulah Arti Qad Aflaha, Qad Aflaha Man Tazakka, Qad Aflaha Man Zakkahaa, Orang yang Beruntung Menurut Allah. (lis/berbagai sumber)
Baca juga: Kumpulan Surat Pendek, Dimulai Surat An Nas, Al Falaq Hingga Al Fil, Lengkap Arab Latin dan Arti
Baca juga: Arti Bacaan Allahumma Inni As Alukal Huda Wat Tuqo, Doa Mohon Diberi Petunjuk, Takwa dan Kaya Hati
Baca juga: Arti Hubbul Walidain, Birrul Walidain, Kosa Kata Bahasa Arab, Cinta dan Berbakti kepada Ibu Bapak
Baca juga: Arti Hamdan Wa Syukron Lillah Amma Badu, Kalimat Syukur untuk Pembuka Pidato, Tausiah atau Sambutan