TRIBUNSUMSEL.COM - Ketua Umum (Ketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Muhaimin Iskandar akhirnya blak-blakan bilang bisa saja loncat merapat ke PDIP bila koalisinya bersama Gerindra tak ada kejelasan.
Tak ada kejelasan yang dimaksud Muhaimin adalah perihal kepastian posisi cawapres yang mendampingi Prabowo Subianto di Pilpres 2024.
Apalagi, pria yang akrab disapa Cak Imin atau Gus Imin ini masuk dalam 5 besar kandidat cawapres pendamping bakal capres yang diusung PDIP Ganjar Pranowo.
Baca juga: Sinyal Duet Prabowo-Erick Thohir, Ngaku Menerima Arahan dari Jokowi, Mesra Bertiga di Meja Makan
"Kalau kemudian PDIP memberi harapan baru pada saya itu barangkali nanti kalau tidak ada kepastian di Gerindra ya ikut PDIP saja," kata Cak Imin di Kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Jumat (4/8/2023), dilansir dari Tribunnwes.com.
Kendati demikian, saat ini Cak Imin maupun PKB masih mengikuti perkembangan dinamika yang ada.
Dia memastikan untuk saat ini posisi PKB masih bersama Partai Gerindra dalam poros Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).
Baca juga: Prabowo Buka-bukaan Soal Kemungkinan Erick Thohir Jadi Cawapresnya Usai Mereka Bertemu Jokowi
"Pokoknya PKB sama Gerindra tetap solid. Saya dukung Pak Prabowo, masih jalan," ujar Cak Imin.
"Soal nanti-nanti ya sabar saja kita kan lihat perkembangan," katanya.
Sementara itu, Waketum PKB Jazilul Fawaid alias Gus Jazil memberikan update terkait dengan kelanjutan komunikasi yang dijalin pihaknya dengan PDIP.
Baca juga: Prabowo Menang Telak Nyaris di Semua Survei, Ternyata Bisa Kalah Bila Ganjar Duet Dengan Sosok Ini
Menurut Gus Jazil, PKB dengan PDIP merupakan dua partai yang sudah memiliki sejarah bekerjasama dalam kurun waktu cukup lama.
Atas hal itu menurut Jazilul, kesepakatan kerjasama dengan PDIP dinilai akan lebih cepat dan tidak perlu menunggu berbulan-bulan.
"Saya pikir ini ya jadi sama PKB itu punya hubungan history yang panjang (dengan PDIP), jadi gampang sekali dibicarakan gak butuh lama-lama gak butuh berbulan-bulan," kata Jazilul.
Berita sebelumnya, Waketum PKB Jazilul Fawaid curiga belum dipilihnya Muhaimin Iskandar atau Cak Imin jadi bakal cawapres Prabowo Subianto karena ada yang mengatur di baliknya.
Dia mengkhawatirkan ada tangan-tangan gaib yang turut ikut campur membuat agar Muhaimin tak ditunjuk menjadi cawapres Prabowo.
Namun, Jazilul mengaku tidak mengetahui secara pasti sosok yang disebutnya pemilik tangan gaib tersebut tersebut.
"Mungkin ada invisible hand. Ada tangan-tangan gaib yang ikut mengatur. Enggak tahu saya apakah itu oligarki atau apa, enggak tahu saya," ujar Jazilul saat ditemui di kantor DPP PKB, Jakarta Pusat, Selasa (1/8/2023), dilansir dari Tribunnews.com.
Disinggung nama Presiden Jokowi yang diduga turut campur penentuan cawapres Prabowo, Jazilul enggan membenarkan anggapan itu.
"Enggak tahu saya pastinya. Yang jelas Pak Jokowi mau cawe-cawe demi bangsa dan negara, itu jelas, kalau itu semua tahu lah.
Tapi kalau untuk urusan Pak Prabowo atau Koalisi PKB Gerindra saya tidak tahu persis," jelasnya.
Jazilul mengatakan PKB tetap fokus mendorong Muhaimin menjadi cawapres Prabowo.
Meskipun, diakuinya baru-baru ini mencuat duet Prabowo-Gibran Rakabuming Raka atau dengan Erick Thohir.
Jazilul pun optimistis Muhaimin lah yang akan ditunjuk sebagai cawapres Prabowo.
"Optimis, 99,9 persen optimis," tegasnya.
Di sisi lain, Jazilul enggan berspekulasi jika memang nantinya keputusannya Muhaimin tidak ditunjuk menjadi cawapres Prabowo.
Dia bilang Muhaimin tetap didorong PKB untuk maju baik sebagai capres maupun cawapres.
"Ya nanti kalau pada hari H-nya misalkan terjadi sesuatu yang mungkin berbeda, ya saya enggak tahu apa yang akan diambil sikapnya," kata Jazilul.
Klik => Berita Menarik Lainnya