Sebagai orang muslim, tentu kembali kepada Allah adalah satu-satunya cara agar hati kita menjadi teduh dan tenang. Ayat-ayat tadi setidaknya memberikan kita empat cara untuk menanamkan kelapangan dalam hati kita.
Pertama, memperbanyak bacaan tasbih. Jamaah sekalian, membaca tasbih salah satunya adalah dengan mengucap subhanallah, yang mana memiliki arti “maha suci Allah”.
Dengan membaca tasbih maka ketenangan hati akan datang dan diri akan semakin dekat kepada Allah subhanahu wa ta’ala.
Mengenai ganjaran orang yang membaca tasbih, Nabi saw pernah bersabda dalam hadits yang diriwayatkan Imam Muslim:
عَنْ مُصْعَبِ بْنِ سَعْدٍ حَدَّثَنِى أَبِى قَالَ كُنَّا عِنْدَ رَسُولِ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- فَقَالَ: أَيَعْجِزُ أَحَدُكُمْ أَنْ يَكْسِبَ كُلَّ يَوْمٍ أَلْفَ حَسَنَةٍ. فَسَأَلَهُ سَائِلٌ مِنْ جُلَسَائِهِ كَيْفَ يَكْسِبُ أَحَدُنَا أَلْفَ حَسَنَةٍ. قَالَ: يُسَبِّحُ مِائَةَ تَسْبِيحَةٍ فَيُكْتَبُ لَهُ أَلْفُ حَسَنَةٍ أَوْ يُحَطُّ عَنْهُ أَلْفُ خَطِيئَةٍ
Artinya, “Dari Mus’ab bin Sa’ad, ia berkata, “Bapakku telah menceritakan kepadaku, ia berkata, “Kita pernah berada di sisi Rasulullah saw, lalu beliau bersabda, “Apakah salah satu dari kalian tidak mampu melakukan 1000 kebaikan setiap hari?” Lalu salah satu dari sahabat yang duduk bersama beliau bertanya, “Bagaimana caranya salah satu dari kita melakukan 1000 kebaikan?” Beliau bersabda, “Ia bertasbih 100 kali, maka ditulis untuknya 1000 kebaikan atau dihapus darinya 1000 kesalahan.”
Kedua, memperbanyak pujian kepada Allah atau membaca tahmid. Bacaan tahmid yang kita kenal adalah alhamdulillah atau alhamdulillahirabbil ‘alamin.
Jamaah sekalian,
lafal tahmid ini maknanya adalah segala puji bagi Allah, artinya setiap segala kenikmatan, keindahan, pujian, sanjungan yang kita dapatkan sejatinya adalah milik Allah subhanahu wa ta’ala.
Sungguh tidak ada kemuliaan kecuali Allah yang telah menganugerahinya kepada kita.
Sebab itu, tidak patut kita menjadi orang yang sombong karena apa yang kita peroleh hakikatnya adalah anugerah dari Allah.
Dengan membaca tahmid seraya menghayati maknanya maka akan menimbulkan ketenangan dan kelapangan dalam hati kita.
Ketiga, melaksanakan shalat.
Ma’asyiral muslimin,
shalat dapat menjadi sarana agar hati kita menjadi tenang.
Sebab shalat menjadi media bagi kita untuk menyempurnakan kesadaran kita akan pengawasan Allah. Dalam shalat kita dituntut untuk memanjatkan doa kepadanya.
Allah subhanahu wa ta’ala berfirman dalam surat Ar-Ra’du ayat 28:
أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ
Artinya, “Ingatlah, hanya dengan mengingati Allah-lah hati menjadi tenteram.”
Keempat atau yang terakhir adalah senantiasa beribadah kepada Allah subhanahu wa ta’ala sepanjang hayat kita hingga ajal menjemput.
Demikianlah empat amalan yang dapat membuat hati kita menjadi lapang sebagaimana disebutkan dalam ayat ke 97 hingga 99 surat Al-Hijr.