TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA - Saat kunjungan ke Subang di Jawa Barat belum lama ini, Bupati Ogan Ilir Panca Wijaya Akbar meninjau lokasi pengolahan daun dan buah nanas.
Kunjungan Panca diantaranya ke home industry pengolahan daun nanas di Kampung Cijoget Desa Cikadu Kecamatan Cigayem.
Kemudian ke Desa Tambak Mekar Kecamatan Jalan Cagak, yang merupakan sentra olahan serba nanas.
Di Desa Cikadu, home industry yang ditinjau adalah pengolahan daun nanas yang dijadikan serat.
Baca juga: BREAKING NEWS: Surya Paloh Perintahkan Herman Deru Maju DPR RI, Ungkap Alasannya
Untuk selanjutnya menghasilkan benang sebagai bahan sejumlah produk seperti selendang, tas, dan sepatu.
"Adapun bahan bakunya adalah daun nanas yang berusia sekitar tiga tahun, lalu diolah dengan mesin sehingga menjadi serat," kata Panca melalui keterangan tertulis, Minggu (30/7/2023).
Panca pun mencoba langsung memasukkan beberapa lembar daun nanas ke dalam mesin sehingga diproses menjadi serat.
"Menurut keterangan pemilik home industry tersebut, untuk 1 kwintal daun nanas hanya menghasilkan 2 hingga 3 kilogram serat," terang Panca.
Sementara di Desa Tambak Mekar Kecamatan Jalan Cagak merupakan sentra olahan buah nanas menjadi sejumlah produk seperti dodol, cokelat, wajik, keripik, kerupuk, sirup dan lain-lain.
Panca dan rombongan berkesempatan mencicipi produk-produk hasil olahan buah nanas tersebut.
Kunjungan ke Subang dalam rangka studi tiru untuk mempelajari langsung hilirisasi produk pertanian.
Di Ogan Ilir pun terdapat tempat produksi serat nanas di Desa Kayu Ara Kecamatan Rambang.
"Kita ingin apa yang didapat dari studi tiru dapat dipraktikkan di Ogan Ilir demi mendorong perekonomian termasuk juga mengembangkan UMKM," kata Panca.