TRIBUNSUMSEL. COM, PALEMBANG - Respon Eddy Santana Putra (ESP) bakal calon Gubernur Sumsel 2024 saat ditanya peluang di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumsel 2024 mengingat dia satu partai dengan Mawardi Yahya yang saat ini menjabat Wakil Gubernur Sumsel berpasangan dengan Herman Deru.
Seperti diketahui ESP dan Mawardi Yahya saat ini sama-sama berada di Partai Gerindra sehingga bisa jadi pesaing internal diusung di Pilgub Sumsel 2024.
Bakal calon Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) 2024, ESP yang saat ini menjabat sebagai anggota DPR RI mengaku siap maju dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumsel 2024 mendatang.
"Saya Ir Eddy Santana Putra, siap dicalonkan partai sebagai Gubernur Sumsel kedepan, " kata ESP di sela-sela meninjau menara tower jembatan Ampera yang telah dilakukan restorasi, Sabtu (29/7/2023).
ESP sendiri tak mempermasalahkan di Partai Gerindra ada sosok Mawardi Yahya yang saat ini masih menjabat Wakil Gubernur Sumsel, yang menjadi pesaingnya di internal partai untuk diusung Gerindra pada Pilgub Sumsel.
"Silahkan, semua punya hak, jadi siapapun kader Gerindra punya hak, apalagi kader di Sumsel, jadi boleh dong saya juga kader Gerindra punya hak, yang nanti putuskan akhirnya di partai, " ungkapnya.
Baca juga: PAN Usung Kader Maju Pilgub Sumsel 2024 dan Pilwako Palembang 2024, Berikut Sejumlah Nama Potensial
Menurut mantan Walikota Palembang periode 2003-2013 tersebut, dirinya ingin mengabdi kepada negara dan daerah, selagi hal itu bisa dilakukannya.
"Memang cita- cita, keinginan mengabdi paling tidak sampai 5 hingga 10 tahun mengabdi terus pesiun dan sekarang saya masih di DPR. Jika diberi amanah saya akan memegang dan memimpin Sumsel dengan kerja keras, kerja cerdas tuntas dan ikhlas itu baru bisa hebat untuk Sumsel, " paparnya.
Mantan Ketua DPD PDIP Sumsel ini, seorang Gubernur harusnya bisa menjadi kepala daerah di Kabupaten dan kota, melalui kebijakan politik anggaran ditingkat provinsi.
"Gubernur bisa menjadi Walikota dan bupati dengan kerjasama bersama otoritas politik anggaran bantu Pemkot dan pemkab. Seperti membantu mereka apa yang kurang. Sebab pastinya gubernur itu tidak punya wilayah dan rakyat langsung, seperti kades dan sebagainya. Jadi yang kuat walikota dan bupati, nanti harus saling bertemu diskusi apa yang harus dilakukan, " tandasnya.
Ditambahkan ESP meski dirinya saat ini duduk di DPR RI dan tidak lagi sebagai kepala daerah, namun sudah cukup banyak yang ia perjuangkan di senayan khusunya untuk Sumsel.
"Sekarang saya dengan PU PR banyak berbuat, bangun jalan tol, juga di desa-desa infastruktur, termasuk renovasi tower jembatan Ampera ini, bedah rumah, juga dengan menhub lampu jalan sudah kita perbuat. Mah kalau kita jadi gubernurnbanyak lagi yang akan kita lakukan , ' tuturnya.
Untuk siapa yang akan jadi pasangannya dalam Pilkada, diakui ESP jika bisa saja ia mengandeng dengan sejumlah kandidata yang beredar saat ini.
"Soal pasangan kedepan banyak, semua cocok dan semua bisa bekerjasama. Kita juga selalu berkomunikasi baik dengan Heri Amalindo, SN Prana Putra Sohe, dan sebagiannya. Termasuk Rio S Jambak komunikasi jalan terus dan saya sering main ke Cafenya dan ia teman baik selama ini," ujarnya.
Meski memliki keinginan maju Pilgub Sumsel, ESP sendiri saat ini fokus untuk kembali maju sebagai calon anggota DPR RI, dan mengantarkan Prabowo sebagai Presiden kedepan.
"Target kita harus dapat suara banyak di pileg. Apalagi hasil survey beberapa waktu lalu saya ada di nomor satu, dan kita targetkan 200 ribuan suara didapat," tukasnya.
Sementara dalam peninjauannya ke Proyek Restorasi Pengerjaan Tower dan lift jembatan Ampera Kota Palembang, memiliki fasilitas berupa restoran mini yang nantinya bisa jadi objek wisata, ESP berharap itu bisa menjadi objek wisata baru kota Palembang.
ESP sendiri selama ini dikenal getol memperjuangkan sejumlah perbaikan infrastruktur, termasuk perbaikan Jembatan Ampera sebagai ikon Palembang dan Sumsel, mengapresiasi pekerjaan tersebut dan diharapkan bisa dimanfaatkan untuk masyarakat umum.
"Jembatan Ampera ini perlu terus dipelihara dan di restorasi secara rutin. Memang butuh biaya yang tidak sedikit tapi harus terus perlu dilakukan," bebernya.
Ia menyebut dengan telah difungsikannya kembali lift Jembatan Ampera,setelah puluhan tahun tidak difungsikan bakal menjadi daya tarik wisata.
"Saat ini liftnya baru untuk kapasitas empat orang, liftnya yang baru tapi kerangkanya masih kerangka yang lama. Tapi nanti perlu dikaji apakah memungkinkan dipasang lift transparan berbentuk kapsul di keempat sisi pilar Jembatan Ampera," beber ESP.
Tapi, sebelum mewujudkan obsesinya itu, ESP mengaku miris melihat kondisi sekitar Jembatan Ampera.
Terutama, ketika menaiki tangga di sisi kiri Jembatan Ampera, terutama dari sisi kebersihannya.
Baca berita lainnya langsung dari google news
Silakan gabung di Grup WA TribunSumsel