"Kata salah satu anggota polisi ke saya, kalau dia tidak datang mungkin adik saya bisa tewas, itupun kami sudah melepaskan tembakan peringatan tapi tak digubris oleh para pelaku. Artinya kan pelaku ini sudah seperti mau membunuh, " ungkapnya.
Keluarga yang mulanya sempat berpikir damai setelah permintaan korban, seketika kembali emosi mendengar fakta yang sebenarnya.
"Omongan pelaku ini tidak sesuai saya juga sempat terpengaruh, katanya dia cuma megangin adik saya malah kakinya luka. Tapi setelah mendengar cerita polisi yang melihat kejadian ditambah adanya luka lebam yang tidak hanya di wajah tapi juga di leher makanya kami laporkan si pelaku, " katanya.
Terpisah Kanit Reskrim Polsek Seberang Ulu I Iptu Indra Widodo belum memberikan jawaban tegas mengenai adanya tembakan peringatan untuk menghentikan pengeroyokan yang dilakukan oleh para pelaku.
"Masih dalam penyelidikan Polsek. Nanti saja biar tidak simpang siur, " katanya.
Polisi Lepaskan Tembakan Peringatan
Sebelumnya, sopir Pikap yang bekerja di sebuah usaha tenda menjadi korban pengeroyokan oleh pengendara vespa di Palembang diduga akibat senggolan di jalan raya, Selasa (25/7/2023) sekira pukul 11.00 WIB.
Aksi pengeroyokan itu dilihat oleh polisi Polsek SU I, Palembang yang sedang patroli hingga melepaskan tiga kali tembakan peringatan untuk menghentikan kekerasan tersebut.
Tepatnya, pengeroyokan terjadi Jalan KH Rasyid Siddik, depan Tugu KB Kelurahan 8 Ulu Kecamatan SU I, Palembang.
Korban, Azwar Anas (38) sedang memgendarai mobil pikap di TKP yang saat itu sedang macet.
Dikarenakan macet, korban pun berjalan pelan-pelan, namun tak sengaja menyenggol sepeda motor vespa yang dikendarai oleh pelaku.
Tak terima, pelaku yang saat itu sedang konvoi bersama rekannya lalu menghentikan laju mobil korban.
Dari penuturan korban, dia yang panik disuruh berhenti, langsung meminta maaf dan membuka kaca.
Sedangkan teman pelaku yang tidak terima langsung menjambak rambut dan menari pakaian korban hingga robek.
Tak mengira akan diserang secara mendadak, korban saat tetap mengemudikan mobil karena takut.