TRIBUNSUMSEL.COM -– Kumpulan Hadits Tentang Memuliakan Tamu dan Tetangga, Cara Memuliakan Menurut Islam dan Keutamaannya.
Manusia adalah makhluk sosial. Itu berarti manusia tidak bisa hidup sendiri. Sunnatullah bahwa manusia membutuhkan manusia lainnya.
Karena itu cukup banyak hadits Rasulullah yang menceritakan adab bermasyarakat termasuk dengan tamu dan tetangga.
Bagi pemilik rumah, saat menerima orang lain sebagai tamu, ada beberapa adab yang perlu diperhatikan. Seperti menyediakan hidangan dan minuman, bersikap sopan, menyilahkan duduk, dan sebagainya. Ada pula yang dijelaskan dalam hadits.
Berikut ini kumpulan hadits tentang memuliakan tamu dan tetangga.
1. Memuliakan Tamu
وَمَنْ كَانَ يُؤْمِنُ بِاللهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ
فَلْيُكْرِمْ ضَيْفَهُ
Latin Arab:
WA MAN KAANA YU’MINU BILLAAHI WAL YAUMIL AAKHIRI
FALYUKRIM DHOIFAHU
Artinya:
“Siapa saja yang beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah ia memuliakan tamunya.”
(HR. Bukhari dan Muslim)
2. Tidak membedakan si kaya dan si miskin
شَرُّ الطَّعَامِ طَعَامُ الْوَلِيمَةِ يُدْعَى لَهَا الأَغْنِيَاءُ ، وَيُتْرَكُ الْفُقَرَاءُ
Artinya:
“Sejelek-jelek makanan adalah makanan walimah di mana orang-orang kayanya diundang dan orang-orang miskinnya ditinggalkan.” (HR. Bukhari Muslim)
2. Mengasihi dan menghormati
مَنْ لَمْ يَرْحَمْ صَغِيْرَنَا وَيُجِلَّ كَبِيْرَنَا فَلَيْسَ مِنَّا