"Ini menjadi cita-cita besar seluruh kaum santri dan para kiai, bukan ambisi pribadi Gus Muhaimin," kata Gus Yusuf, dikutip dalam Live Youtube Syukuran 1 Abad NU 25 Tahun PKB.
"Ini menjadi cita besar kita bersama untuk mengusung dan memenangkan Gus Muhaimin di Pilpres sebagai Capres maupun Cawapres di 2024 yang akan datang," tambahnya.
Gus Yusuf menjelaskan bahwa untuk memenangkan Pilpres 2024, PKB telah berpengalaman selama 25 tahun.
Baca juga: PKB Dirayu PDIP Agar Gabung, Gerindra Bujuk PAN Merapat, Koalisi Prabowo-Cak Imin Berpotensi Bubar
Katanya, PKB turut memenangkan Presiden ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dan Presiden saat ini Joko Widodo (Jokowi).
"Kunci pemenangan selalu ada NU dan PKB. Karena basis lumbung suara kita Jawa Timur dan Jawa Tengah, untuk 2024 yang akan datang.
Muktamar PKB telah memandatkan bahwa kunci Pilpres akan kita usung bukan untuk siapa-siapa, tapi untuk kader terbaik PKB, Gus Muhaimin Iskandar, " kata dia.
Baca juga: Mengapa Prabowo Belum Deklarasikan Cak Imin Jadi Cawapres? PKB Berpotensi Pindah ke Lain Hati
Gus Yusuf mengeklaim PKB selalu menjadi kunci pemenangan Pilpres karena di bawah kepemimpinan Gus Muhaimin Iskandar.
"PKB menjelma menjadi partai yang solid, kompak, dan Gus Muhaimin lihai membaca arah angin politik, maka tidak ragu-ragu lagi," katanya.
Baca juga: Andai PKB Tinggalkan Gerindra, PAN Berpotensi Gabung ke Prabowo Agar Erick Thohir Jadi Cawapres
Kiai Berikrar Menangkan PKB dan Cak Imin
Sementara itu, dalam acara tersebut juga para kiai berikrar untuk memenangkan PKB pada Pemilu 2024.
"Kami para kiai, para bu nyai, para santri, kaum nahdliyin, warga PKB, bertekad bulat, berikhtiar untuk memenangkan PKB, Partai Kebangkitan Bangsa, anak tunggal NU," kata perwakilan kiai KH Ahmad Badawi Basyir.
Pembacaan ikrar itu juga diikuti oleh para kader PKB yang hadir.
Para kiai juga bertekad untuk memenangkan Cak Imin pada Pilpres 2023.
"Dan untuk memenangkan Gus Muhaimin Iskandar untuk Pilpres 2024, hasbunallah wanikmal wakil nikmal maula wanikman nasir," ucapnya.
Setelah berikrar dilanjutkan dengan pembacaan surat Al-Fathihah.