Berita Nasional

Nasib Cinta Mega, Anggota DPRD DKI Jakarta Diduga Main Game Slot Saat Rapat, iPad Diperiksa

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Nasib Cinta Mega, Anggota DPRD DKI Jakarta Diduga Main Game Slot Saat Rapat, iPad Diperiksa

TRIBUNSUMSEL.COM - Begini nasib dari Cinta Mega, anggota DPRD DKI Jakarta yang diduga bermain game slot saat sedang mengikuti sidang paripurna.

Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta, Gembong Warsono, menilai, tindakan Cinta Mega tersebut tidak etis.

“Kalau ditanya menurut saya ya itu enggak etis, karena begini enggak etis, itu enggak etis karena itu di paripurna,” kata Gembong dilansir Tribun Jakarta, Jumat (21/7/2023) dilansir Tribunnews.com

Anggota dewan disebut Gembong tidak boleh main-main pada saat sidang paripurna.

Terlebih, rapat paripurna DPRD DKI Jakarta yang digelar pada Kamis (20/7/2023) kemarin tengah membahas pertanggungjawaban APBD 2022 yang digunakan Pemprov DKI.

Anggota Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Cinta Mega kedapatan diduga main game judi slot saat rapat paripurna, Kamis (20/7/2023) kemarin, mendapat kecaman dari Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Jakarta Gembong Warsono. (Kompas.com/Nursita Sari - Tribun Jakarta)

Saat itu, Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono turut menghadiri rapat paripurna tersebut.

Dari kejadian tersebut, Gembong pun meminta agar tindakan Cinta Mega ini bisa menjadi pembelajaran bagi semua.

Bahwa dalam mengikuti sidang paripurna, setiap orang tidak boleh bertindak sembarangan.

“Pada akhirnya ini menjadi pembelajaran bagi kita semua bahwa yang namanya paripurna itu kami enggak bileh sembarangan," tegas Gembong.

Gembong mengaku, dirinya telah memanggil Cinta Mega untuk mengklarifikasi tindakannya tersebut.

Meskipun Cinta Mega telah membantah soal dugaan bermain game slot dan mengaku hanya bermain candy crush.

Bagaimanapun juga Gembong menilai tindakan Cinta Mega itu tidak terpuji.

Gembong pun telah memberikan terguran kepada Cinta Mega agar kejadian ini tidak terulang kembali.

“Kemarin saya langsung panggil dan meminta klarifikasi karena bagi saya ini enggak etis. Apapun alasan-mu enggak etis namanya, itu paripurna."

“Ini soal etika, karena kita kan hidup bersama-sama, termasuk saya. Semoga ini jadi pertama dan terakhir untuk kita semua,” ungkap Gembong.

Halaman
12

Berita Terkini