Hal ini di dasari oleh sabda Rasulullah SAW dalam hadits berikut ini:
“….Allah akan menolong hamba-Nya selama hamba itu menolong saudaranya.” (HR Muslim dan Ashhabus Sunan dari Abu Hurairah).
3. Terhindar dari Siksaan di Akhirat
Seperti yang tertuang di dalam hadis riwayat Thabrani berikut ini:
“Demi Yang Mengutusku dengan haq, Allah tidak akan menyiksa pada hari kiamat nanti orang yang menyayangi anak yatim, lemah lembut pembicaraan dengannya, serta menyayangi keyatiman serta kelemahannya.” (HR Thabrani dari Abu Hurairah).
Berdasar hadist di atas bisa disimpulkan bahwa orang-orang yang bersikap baik dan penuh kasih sayang kepada anak yatim, tidak akan disiksa oleh Allah di hari kiamat nanti.
4. Berkesempatan Menjadi Teman Rasulullah di Surga
Begitu mulianya anak yatim hingga Allah SWT menjanjikan balasan yang istimewa, sebagimana yang tertuang di dalam hadist berikut ini:
“Aku dan orang yang mengasuh atau memelihara anak yatim akan berada di surga begini,” lalu beliau mengisyaratkan dengan jari telunjuk dan jari tengah serta merenggangkannya sedikit.” (HR Bukhari, Tirmidzi, Abu Daud dan Ahmad dari Sahl bin Sa’d).
5. Sebagai Amal untuk Bekal di Akhirat
hadits Rasulullah SAW berikut ini:
“Jika manusia mati atau terputus amalnya, kecuali tiga perkara: sedekah jariah, ilmu yang bermanfaat serta anak saleh yang selalu mendoakannya,” (HR Muslim Abu Hurairah).
Menyantuni anak yatim termasuk sedekah jariah yang akan membantu kita terhindar dari panasnya api neraka. Dengan memberikan santunan secara rutin kepada anak-anak yatim kita akan selamat di akhirat nanti.
6. Terhindar dari Golongan Pendusta Agama
Orang-orang yang menghardik anak yatim (berkata kasar, memaki, memukul, dan tindakan sejenisnya) akan termasuk dalam golongan pendusta agama. Seperti yang telah tertulis di dalam surat Al Mau’un ayat 1 hingga 3 yang di bawah ini:
“Tahukah kamu orang yang mendustakan agama, itulah orang yang menghardik anak yatim, dan tiadk menganjurkan memberi makan kepada anak miskin.” (QS Al Ma’un, ayat 1-3).