Artinya: “Mencegah mereka dari apa yang Allah larang atas kalian, dan memerintah mereka untuk melakukan apa yang Allah perintahkan.”
Sayyidina Ali menafsirkan ayat ini dengan mengatakan:
عَلِّمُوْا أَنْفُسَكُمْ وَأَهْلِيْكُمُ الْخَيْرَ (رَوَاهُ الحَاكِمُ وَصَحَّحَهُ وَوَافَقَهُ الذَّهَبِيُّ)
Artinya: “Jagalah diri dan keluarga kalian dari api neraka dengan belajar dan mengajarkan kebaikan (ilmu agama) kepada keluarga kalian.”
Sedangkan sahabat Ibnu Abbas sebagaimana dikutip oleh al Qusyairi menafsirkan:
فَقِّهُوْهُمْ وَأَدِّبُوْهُمْ
Artinya: “Pahamkanlah mereka terhadap ilmu agama dan ajarkanlah adab kepada mereka.”
Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah,
Di antara wasilah untuk menjaga keluarga dari api neraka adalah memenuhi hak-hak mereka dan membantu mereka untuk berbuat kebaikan.
Dalam hal ini, Baginda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda:
رَحِمَ اللهُ وَالِدًا أَعَانَ وَلَدَهُ عَلَى بِرِّهِ (رَوَاهُ ابْنُ شَيْبَةَ فِي مُصَنَّفِهِ)
Artinya: “Semoga Allah merahmati seorang ayah yang membantu anaknya melakukan kebaikan.” (HR. Ibnu Abi Syaibah)
Dalam kitab al Adab al Mufrad, Imam al Bukhari menulis “Bab Bakti Ayah kepada Anaknya”. Kemudian al Bukhari meriwayatkan dari Ibnu Umar bahwa ia berkata: “Mereka dinamakan Abrar (orang-orang yang berbakti) tiada lain karena mereka berbakti kepada ayah (orang tua) dan anak, sebagaimana ayahmu (orang tuamu) punya hak yang wajib engkau penuhi begitu juga anakmu punya hak yang wajib engkau penuhi.”
Imam al Bukhari juga menulis dalam al Adab al Mufrad: “Bab Adab dan Bakti Seorang Ayah kepada Anaknya”.
Lalu al Bukhari meriwayatkan dari al Walid bin Numair bin Aus bahwa ia mendengar ayahnya berkata: “Para ulama salaf dulu pernah berkata bahwa keshalihan itu dari Allah dan adab itu dari para ayah.”