Seputar Islam

5 Amalan Sunnah Setelah Sholat Subuh Berdasarkan Hadist, Jangan Sampai Dilewatkan

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Ilustrasi Sholat. 5 Amalan Sunnah Setelah Sholat Subuh Berdasarkan Hadist, Jangan Sampai Dilewatkan

Laa ilaha illallahu wahdahu laa Syarika lah, Lahul Mulku wa Lahul hamdu, Yuhyii wa Yumiitu, wa Huwa ‘ala Kulli Syai-in Qodiir.

Artinya, “Tiada Tuhan melainkan Allah Yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala kerajaan dan segala pujian. Dialah yang menghidupkan dan mematikan, dan Dialah Yang Maha Berkuasa atas segala sesuatu.” Kalimat dzikir ini dibaca sebanyak 10 kali. Selanjutnya membaca shalawat nabi:

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ مُحَمَّدٍ وَعَلىَ آلِ مُحَمَّدٍ

“Allahumma sholli ‘ala Muhammad wa ‘ala ali Muhammad.”

Artinya, “Ya Allah, berikanlah rahmat-Mu kepada junjungan kami Nabi Muhammad dan keluarga Nabi Muhammad.”

Adapun keutamaan membaca shalawat untuk Nabi Muhammad SAW yang dijelaskan dalam sebuah riwayat hadits, dari Abu Hurairah Ra, ia mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa membaca shalawat kepadaku satu kali, Allah akan bershalawat kepadanya sepuluh kali.” (HR. Tirmidzi).

  • Membaca 3 Ayat Terakhir Surat Al Hasyr

Amalan setelah sholat subuh selanjutnya yang dapat diterapkan adalah membaca Tiga ayat terakhir surat Al Hasyr.

Berikut tiga ayat terakhir Surat Al Hasyr yang perlu dihafalkan Muslim:

هُوَ اللّٰهُ الَّذِيْ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِۚ هُوَ الرَّحْمٰنُ الرَّحِيْمُ هُوَ اللّٰهُ الَّذِيْ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَ ۚ اَلْمَلِكُ الْقُدُّوْسُ السَّلٰمُ الْمُؤْمِنُ الْمُهَيْمِنُ الْعَزِيْزُ الْجَبَّارُ الْمُتَكَبِّرُۗ سُبْحٰنَ اللّٰهِ عَمَّا يُشْرِكُوْنَ هُوَ اللّٰهُ الْخَالِقُ الْبَارِئُ الْمُصَوِّرُ لَهُ الْاَسْمَاۤءُ الْحُسْنٰىۗ يُسَبِّحُ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۚ وَهُوَ الْعَزِيْزُ الْحَكِيْمُ

“Huwa allaahu alladzii laa ilaaha illaa huwa ‘aalimu alghaybi waalsysyahaadati huwa alrrahmaanu alrrahiimu. Huwa allaahu alladzii laa ilaaha illaa huwa almaliku alqudduusu alssalaamu almu/minu almuhayminu al’aziizu aljabbaaru almutakabbiru subhaana allaahi ‘ammaa yusyrikuuna.

Huwa allaahu alkhaaliqu albaari-u almushawwiru lahu al-asmaau alhusnaa yusabbihu lahu maa fii alssamaawaati waal-ardhi wahuwa al’aziizu alhakiimu.”

Artinya, “Dialah Allah Yang tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Yang Mengetahui yang ghaib dan yang nyata, Dialah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Dialah Allah Yang tiada Tuhan (yang berhak disembah) selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.

Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Yang mempunyai nama-nama Yang Paling baik. Bertasbih kepada-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Dan Dialah Yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana.” (QS. Al Hasyr: 22-24)

Keutamaan membaca tiga ayat terakhir disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan oleh Imam Tirmidzi bahwa,

“Barang siapa mengucapkan doa ini di waktu pagi hari sebanyak tiga kali, yaitu: ‘Aku berlindung kepada Allah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui dari godaan setan yang terkutuk,’ kemudian membaca pula tiga ayat dari akhir surat Al-Hasyr, maka Allah memerintahkan kepada tujuh puluh ribu malaikat untuk memohonkan ampunan baginya hingga petang hari. Dan jika ia mati di hari itu, maka ia mati sebagai syahid. Dan barang siapa yang mengucapkannya di kala petang hari, maka ia beroleh kedudukan yang seperti itu.” (HR. Tirmidzi)

  • Sholat Isyraq atau Dhuha
Halaman
123

Berita Terkini