seputar islam

Pengertian Hari Tasyrik, Mengapa Dilarang Berpuasa di Hari Tasyrik? Ini Dalilnya

Penulis: Lisma Noviani
Editor: Lisma Noviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pengertian Hari Tasyrik, Mengapa Dilarang Berpuasa di Hari Tasyrik? Ini Dalilnya

TRIBUNSUMSEL.COM --  Pengertian Hari Tasyrik, Mengapa Dilarang Berpuasa di Hari Tasyrik? Ini Dalilnya.

Hari Tasyrik terjadi dalam bulan Dzulhijjah yakni tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah, insyaallah bertepatan pada 30 Juni, 1 dan 2 Juli 2023 mendatang.


Bagi umat muslim, Hari Idul Adha dan Hari Tasyrik adalah hari yang paling mulia.

Hal ini disebutkan dalam hadits yang dikeluarkan oleh Abu Daud,

إِنَّ أَعْظَمَ الأَيَّامِ عِنْدَ اللَّهِ تَبَارَكَ وَتَعَالَى يَوْمُ النَّحْرِ ثُمَّ يَوْمُ الْقَرِّ

“Sesungguhnya hari yang paling mulia di sisi Allah SWT adalah hari Idul Adha dan yaumul qorr (hari tasyriq).”

Hari tasyrik disebut yaumul qorr karena pada saat itu orang yang berhaji berdiam di Mina. Hari tasyrik yang terbaik adalah hari tasyriq yang pertama, kemudian yang berikutnya dan berikutnya lagi.

Begitu juga  Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan bahwa Idul Adha dan hari tasyrik adalah hari kaum muslimin untuk menikmati makanan. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

أَيَّامُ التَّشْرِيقِ أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ

“Hari-hari tasyrik adalah hari menikmati makanan dan minuman.”

Dalam lafazh lainnya, beliau bersabda,

وَأَيَّامُ مِنًى أَيَّامُ أَكْلٍ وَشُرْبٍ

“Hari Mina (hari tasyriq) adalah hari menikmati makanan dan minuman.”


Inilah alasan mengapa di hari Tasyrik tidak diperbolehkan puasa.

Hal ini karena di hari Tasyrik  merupakan hari yang perlu dirayakan tentu dengan batas-batas tertentu tidak berlebihan.

Halaman
12

Berita Terkini