Arti Kata Bahasa Arab

Arti Nawaitu Al-Udhiyata Bi Syaatin Lillahi Taala, Doa Niat Qurban untuk Diri Sendiri atau Keluarga

Penulis: Lisma Noviani
Editor: Lisma Noviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Arti Nawaitu Al-Udhiyata Bi Syaatin Lillahi Taala, Bacaan Doa Niat Berkurban untuk Diri Sendiri atau Keluarga

TRIBUNSUMSEL.COM -- Arti Nawaitu Al-Udhiyata Bi Syaatin Lillahi Taala, Bacaan Doa Niat Berkurban untuk Diri Sendiri atau Keluarga.

Berikut bacaan lafadz niat berqurban untuk diri sendiri atau untuk keluarga, dapat dibaca saat akan berqurban di lebaran qurban Idul adha 2023  :

'Nawaitu al-udhiyata bi syaatin lillahi ta’ala.'

Artinya:

"Saya niat berkurban untuk diri sendiri karena Allah ta'ala."

Niat sangat penting dalam melaksanakan ibadah. Termasuk niat berkurban.

Ulama An-Nawawi mengatakan: Niat adalah syarat sah berkurban (Al-Majmu' Syarh Muhadzab, 8/380).

Syarat berkurban
* Muslim
* Mampu
* Sudah baligh

Selain niat yang diucapkan orang yang berkurban juga perlu menanamkan niat ikhlas dan tulus di dalam hati.

Dengan melaksanakan niat diharapkan bisa makin menambah keberkahan Anda dalam beribadah kurban.

Hukum Kurban Atas Nama Keluarga

Rasulullah SAW selalu berkurban setiap tahun, niat kurban tersebut beliau niatkan untuk dirinya dan keluarganya.

Seperti dalam riwayat hadist dari Anas nin Malik radhiallahu’anhu, beliau berkata:

ضحَّى رسولُ اللهِ صلَّى اللهُ عليهِ وسلَّمَ بكبشَيْنِ أقرنيْنِ أملحيْنِ أحدِهما عنهُ وعن أهلِ بيتِه والآخرِ عنهُ وعمَّن لم يُضَحِّ من أمَّتِه

Artinya:

“Rasulullah Shallallahu’alaihi Wasallam berqurban dengan dua domba gemuk yang bertanduk, salah satunya untuk diri beliau dan keluarganya dan yang lain untuk orang-orang yang tidak berqurban dari umatnya”(HR. Ibnu Majah no.3122)

Selain Rasulullah, amalan ini juga dipraktikkan oleh para sahabat Nabi yang melaksanakan kurban untuk dirinya dan keluarganya.

Mereka memakan sebagian daging kurban kemudian selebihnya mereka berikan kepada orang lain atau yang lebih membutuhkan.

Alquran tidak menjelaskan tentang larangan berkurban untuk orang lain, apalagi untuk keluarga sendiri.

Jika ingin berkurban termasuk untuk orang tua, suami, istri atau saudara kita, sangat dibolehkan tanpa harus meminta izin terlebih dahulu kepada mereka.

Tentu hal ini seperti yang sudah Rasulullah SAW ajarkan ketika hendak berkurban atas nama istri-istrinya tanpa harus meminta izin terlebih dahulu.

Diriwayatkan dalam hadist Imam Bukhari dari Sayidah Aisyah, dia berkisah;

أَنَّ النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – دَخَلَ عَلَيْهَا وَحَاضَتْ بِسَرِفَ ، قَبْلَ أَنْ تَدْخُلَ مَكَّةَ وَهْىَ تَبْكِى فَقَالَ : مَا لَكِ أَنَفِسْتِ . قَالَتْ نَعَمْ قَالَ : إِنَّ هَذَا أَمْرٌ كَتَبَهُ اللَّهُ عَلَى بَنَاتِ آدَمَ ، فَاقْضِى مَا يَقْضِى الْحَاجُّ غَيْرَ أَنْ لاَ تَطُوفِى بِالْبَيْتِ . فَلَمَّا كُنَّا بِمِنًى أُتِيتُ بِلَحْمِ بَقَرٍ ، فَقُلْتُ مَا هَذَا قَالُوا ضَحَّى رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – عَنْ أَزْوَاجِهِ بِالْبَقَرِ

Artinya:

“Nabi Saw. pernah menemui Sayidah Aisyah di Sarif sebelum masuk Mekkah dan ketika itu Sayidah Aisyah sedang menangis. Kemudian Nabi Saw. bertanya, ‘Kenapa? Apakah engkau sedang haid?.’ Sayidah Aisyah menjawab; ‘Iya’.

Beliau pun bersabda, ‘Ini adalah ketetapan Allah bagi para wanita. Tunaikanlah manasik sebagaimana yang dilakukan oleh orang yang berhaji namun jangan thawaf di Ka’bah.’

Tatkala kami di Mina, saya didatangkan daging sapi. Saya pun berkata, ‘Apa ini?.’ Mereka (para sahabat) menjawab, ‘Rasulullah Saw. melakukan udhiyah (berkurban) atas nama istri-istrinya dengan sapi.”


Jika berkurban atas nama keluarga sangat dibolehkan tanpa harus meminta izin.

Beda halnya jika niat kurban atas nama bukan untuk keluarganya atau orang lain.

Perlu mendapatkan izin terlebih dahulu sebelum melaksanakan berkurban.

Jika ia mengizinkan, maka boleh berkurban untuknya atau atas namanya.

Lain halnya, jika tidak diizinkan maka berkurban sangat dilarang tanpa persetujuan.

Hal ini sebagaimana riwayat Syaikh Wahbah Azzuhaili dalam kitabnya Alfiqhul Islami wa Adillatuhu berikut :

قال الشافعية: لا يضحي عن الغير بغير اذنه

Artinya:

“Ulama Syafiiyah berkata; ‘Tidak boleh berkurban untuk orang lain tanpa seizin dari orang tersebut.”

Itulah Arti Nawaitu Al-Udhiyata Bi Syaatin Lillahi Taala, Bacaan Doa Niat Berkurban untuk Diri Sendiri atau Keluarga.

Baca juga: Arti Hadyu, Sebutan Hewan Qurban yang Disembelih di Mekkah, Jenis-jenisnya, Hukum, Maksud & Tujuan

Baca juga: Arti Shohibul Qurban, Istilah Bahasa Arab Bagi Orang yang Melaksanakan Kurban, ini Hukum dan Syarat

Baca juga: 30 Ide Tema Kegiatan Qurban Idul Adha 1444 H/2023 Terbaik, untuk Dicantumkan Pada Spanduk Acara

Baca juga: Ketentuan dan Syarat Hewan Qurban yang Wajib Diketahui Umat Muslim

 

Berita Terkini