Arti Kata Bahasa Arab

Arti Adha, Idul Adha, Idul Qurban Adalah, Disebut Juga Lebaran Haji dan Hari Nahr, inilah Maknanya

Penulis: Lisma Noviani
Editor: Lisma Noviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Arti Adha, Idul Adha, Idul Qurban Adalah, Disebut Juga Lebaran Haji dan Hari Nahr, inilah Maknanya.

TRIBUNSUMSEL.COM -- Arti Adha, Idul Adha, Idul Qurban Adalah, Disebut Juga Lebaran Haji dan Hari Nahr, inilah Maknanya.

Idul Adha adalah salah satu hari besar dalam Islam, dirayakan setiap tanggal 10 Dzulhijjah atau 70 hari setelah Idul Fitri.


Idul Adha عيد الأضحى terdiri dari dua kata Idul dan adha.


Secara bahasa, "Idul" atau "id" berasal dari kata  ada yang artinya "kembali" 

Sedangkan kata "Ad-ha" (اضحى) merupakan jamak dari "ad-hat" yang berasal dari kata "ud-hiyah" yang artinya kurban.

Kata udhiyah atau dhahiyyah adalah nama atau istilah yang diberikan kepada hewan sembelihan.

Dengan demikian, Idul Adha dapat diartikan kembali berkurban atau hari raya penyembelihan hewan kurban.

Idul Adha adalah hari peringatan peristiwa kurban Nabi Ibrahim a.s. yang bersedia mengorbankan putranya, Ismail, sebagai wujud kepatuhan terhadap Allah SWT.

Tak heran di Indonesia hari Idul Adha juga disebut Idul qurban.  Idul qurban maknanya adalah hari raya penyembelihan hewan kurban melestarikan amalan yang telah ditunjukkan Nabi Ibrahim AS dalam rangka mendekatkan diri kepada Allah, lewat makna pengorbanan.


Idul Adha disebut juga Hari Nahr. Jadi Idul Adha = Hari Nahr

Hari Nahr berasal dari kata An-Nahr yang berarti Penyembelihan.

Hari Nahr berarti hari penyembelihan. Sedangkan penyembelihan yang dimaksud yakni pada 10 Dzulhijjah, dan boleh dilanjutkan saat hari tasyrik yakni tanggal 11, 12 dan 13 Dzulhijjah.

Pada hari Idul adha, umat Islam berkumpul pada pagi hari dan melakukan shalat Id bersama-sama di tanah lapang atau di masjid. Setelah shalat, penyembelihan hewan kurban mulai dilaksanakan.

Idul adha dilaksanakan ketika ibadah haji sedang berlangsung. Pilar dan inti dari ibadah haji adalah wukuf di Arafah, sedangkan hari pelaksanaan wukuf dikenal sebagai Hari Arafah, yang dimulai pada tanggal 9 Zulhijah hingga terbit fajar pada tanggal 10 Zulhijah.

Karena itulah Idul Adha disebut juga Lebaran Haji di Indonesia.

 

Kisah Pengorbanan Nabi Ibrahim-Nabi Ismail yang menjadi dasar hari raya Idul Adha


Dalam kitab Misykatul Anwar disebutkan, Nabi Ibrahim memiliki kekayaan yang sangat banyak. Ia memiliki 1000 ekor domba, 300 lembu, dan 100 ekor unta. Riwayat lain mengatakan, kekayaan Nabi Ibrahim mencapai 12.000 ekor ternak.

Pada suatu hari, Ibrahim ditanya oleh seseorang, “milik siapa ternak sebanyak ini?” Ibrahim menjawab: “Kepunyaan Allah, tapi kini masih milikku. Sewaktu-waktu bila Allah menghendaki, aku serahkan semuanya. Jangankan cuma ternak, bila Allah meminta anak kesayanganku Ismail, niscaya akan aku serahkan juga.”

Ibnu Katsir dalam tafsir Al-Qur’anul ‘adzim mengemukakan, pernyataan Nabi Ibrahim yang akan mengorbankan anaknya jika dikehendaki oleh Allah itulah yang kemudian dijadikan bahan ujian, yaitu Allah menguji iman dan taqwa Nabi Ibrahim melalui mimpinya yang haq, agar ia mengorbankan puteranya yang kala itu masih berusia 7 tahun.

Anak yang elok rupawan, sehat lagi cekatan ini, supaya dikorbankan dan disembelih dengan menggunakan tangannya sendiri. Sungguh sangat mengerikan! Peristiwa spektakuler itu dinyatakan dalam Al-Qur’an:

قَالَ يَا بُنَيَّ إِنِّي أَرَى فِي الْمَنَامِ أَنِّي أَذْبَحُكَ فَانظُرْ مَاذَا تَرَى قَالَ يَا أَبَتِ افْعَلْ مَا تُؤْمَرُ سَتَجِدُنِي إِن شَاء اللَّهُ مِنَ الصَّابِرِينَ

Ibrahim berkata : “Hai anakkku sesungguhnay aku melihat dalam mimpi bahwa aku menyembelihmu “maka fikirkanlah apa pendapatmu? Ismail menjawab: Wahai bapakku kerjakanlah apa yang diperintahkan kepadamu. InsyaAllah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar.” (QS Ash-Shaffat: 102)

Ketika keduanya siap untuk melaksanakan perintah Allah, datanglah setan untuk mengganggu Nabi Ibrahim dan berusaha agar Ibrahim membatalkan niatnya mengorbankan Ismail.

Nabi Ibrahim pun mengambil batu dan mengucapkan “Bismillahi Allahu akbar”, lalu batu itu dilemparkannya kepada setan.

Peristiwa lembar batu ini menjadi salah satu proses ibadah haji. Seluruh jamaah haji sekarang mengikuti apa yang dulu dilakukan oleh Nabi Ibrahim ini di dalam mengusir setan dengan melempar batu sambil mengatakan, “Bismillahi Allahu akbar”. Dan hal ini kemudian menjadi salah satu rangkaian ibadah haji yakni melempar jumrah.

Ketika sang ayah belum juga mengayunkan pisau di leher putranya. Ismail mengira ayahnya ragu, seraya ia melepaskan tali pengikat tali dan tangannya, agar tidak muncul suatu kesan dalam sejarah bahwa sang anak menurut untuk dibaringkan karena dipaksa ia meminta ayahnya mengayunkan pisau sambil berpaling, supaya tidak melihat wajahnya.

Nabi Ibrahim memantapkan niatnya. Nabi Ismail pasrah, seperti ayahnya yang telah tawakal. Sedetik setelah pisau nyaris digerakkan, tiba-tiba Allah Swt berseru dengan firmannya, menyuruh menghentikan perbuatannya tidak usah diteruskan pengorbanan terhadap anaknya.

Allah Swt pun mencukupkan dengan penyembelihan seekor kambing sebagai korban, sebagaimana diterangkan dalam Al-Qur’an surat As-Saffat ayat 107-110:

وَفَدَيْنَاهُ بِذِبْحٍ عَظِيمٍ

“Dan kami tebus anak itu dengan seekor sembelihan yang besar.”

وَتَرَكْنَا عَلَيْهِ فِي الْآخِرِينَ

“Kami abadikan untuk Ibrahim (pujian yang baik) dikalangan orang-orang yang datang kemudian.”

سَلَامٌ عَلَى إِبْرَاهِيمَ

“Yaitu kesejahteraan semoga dilimpahkan kepada Nabi Ibrahim.”

كَذَلِكَ نَجْزِي الْمُحْسِنِينَ

“Demikianlah kami memberi balasan kepada orang-orang yang berbuat baik.”

Menyaksikan tragedi penyembelihan yang tidak ada bandingannya dalam sejarah umat manusia itu, Malaikat Jibril kagum, seraya terlontar darinya suatu ungkapan: “Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar.”

Nabi Ibrahim menjawab “Laailaha illahu Allahu Akbar.” Yang kemudian dismbung oleh Nabi Ismail “Allahu Akbar Walillahil Hamdu.’

Begitulah kisah singkat Nabi Ibrahim AS dan Nabi Ismail AS, melatarbelakangi Hari Raya Idul Adha.

Itulah arti Adha, Idul Adha, Idul Qurban Adalah, Disebut Juga Lebaran Haji dan Hari Nahr, inilah Maknanya.

Baca juga: Niat dan Tata Cara Mandi Keramas Sebelum Sholat Idul Adha 1444H/2023, Mudah Dipahami

Baca juga: Lebaran Haji Idul Adha 2023 Tanggal Berapa? Jadwal Puasa sunnah Dzulhijjah, Tarwiyah dan Arafah

Baca juga: 30 Ide Tema Hari Raya Idul Adha 1444 H/2023 Inspiratif, untuk Berbagai Kegiatan

Baca juga: 30 Twibbon Memperingati Hari Raya Idul Adha 2023 Gratis Beserta Cara Pasangnya

Berita Terkini