Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri
TRIBUNSUMSEL.COM - Sosok SFA selaku siswi SMP di Jambi yang dilaporkan kepolisi lantaran terkait dengan Walikota Jambi Syarif Fasha hingga kini masih jadi sorotan.
Baca juga: Klarifikasi SFA Usai Singgung Walikota Jambi Syarif Fasha, Akui Emosi Lihat Kondisi Nenek: Kecewa
Sebelumnya diketahui jika SFA dilaporkan Pemkot Jambi ke Polisi lantaran menyinggung Walikota Jambi yakni Syarif Fasha karena membela sang nenek.
Hingga akhirnya kini SFA yang dilaporkan ke polisi imbas menyinggung Walikota Jambi Syarif Fasha akhirnya memberikan klarifikasi permintaan maaf.
Awalnya diketahui bahwa siswi SMP berinisial SFA dilaporkan Pemerintah Kota Jambi gegara perkataan Firaun dalam video kritiknya di media sosial mengatakan kalimat tersebut.
SFA yang merupakan pemilik akun TikTok tersebut kemudian menceritakan awal mula dirinya melakukan aksi tersebut hingga dilaporkan ke Polda Jambi.
SFA menyebut jika dirinya memberikan kritikan ke pemerintah kota Jambi karena rumah neneknya yang rusak karena banyaknya jalan bertonase besar melintasi rumah neneknya.
Namun setelah memberikan kritik, SFA justru dilaporkan oleh Kabag hukum Pemkot Jambi Gempa Awaljon Putra ke Polda Jambi pada 4 Mei 2023 lalu.
Bukan isi kritikan, menurut Gempa, ada kalimat yang membuat dirinya melaporkan anak yang masih di bawah umur itu.
"Yang kami laporkan bukan karna dia mengkritik, tapi yang kami laporkan video dia yang pada tanggal 3 Mei dengan judul "klarifikasi surat dari kerajaan Fir'aun Kota Jambi" ada dua bahas di sini yang kami rasa termasuk salah," jelasnya, dikutip dari Tribun Pekanbaru.
"Surat dari kerajaan Fir'aun Pemkot Jambi itu, kemudian pada detik selanjutnya, dia menyampaikan Pemkot Jambi isinya iblis semua," katanya.
Baca juga: Contoh Proposal Kegiatan Karyawisata Siswa 2023, Lengkap Dalam Bentuk Word dan PDF
Baca juga: Pemkot Jambi Sebut Sudah Maafkan Siswi SMP yang Dilaporkan, Keluarga Ngaku Belum Mendengar
Menurutnya, sejak awal Pemerintah Kota Jambi tidak ada maksud untuk memenjarakan.
"Kami bukan melaporkan anak atas nama Syarifah. Tapi, yang kami laporkan aku tiktok atas nama Fadiyahalkaff. Setelah dilakukan pengembangan ternyata yang bersangkutan masih SMP, itu semua diluar dugaan kita," katanya.
Terkait laporan tersebut, Pemerintah Kota Jambi tidak akan dilanjutkan kembali.
"Kami tidak akan melanjutkan, dari awal sudah kami sampaikan, dan penyidik Polda Jambi sudah tau dari awal bukan maksud kami ingin memenjarakan," katanya.
Sementara itu, usai dilaporkan, sosok SFA memberikan permintaan maaf setelah menyadari bahwa ucapannya di akun tiktoknya @fa*********** dengan kata yang kelewatan dan tidak etis untuk disampaikan kepada pihak Pemkot Jambi dan Walikota Jambi.
Dalam unggahan tersebut SFA meminta maaf kepada pihak Pemkot Jambi dan Walikota Jambi atas keberaniaannya yang terlalu mengkritik.
Hal tersebut lantaran SFA dilaporkan Pemkot Jambi dengan Undang-Undang ITE ke Polda Jambi.
Bahkan ia mengaku sudah dipanggil Tim Siber Polda Jambi.
Sehingga dengan itu SFA memilih untuk meminta maaf.
"Assalamualaikum wr, wb, hallo semua mohon izin, saya SFA, di sini ada yang ingin saya sampaikan terkait video saya, (red: Surat Firaun, SFA yang menyengsarakan seorang veteran) yang ini.
Saya menyadari dengan penuh bahwa terdapat kalimat ataupun pemilihan kata yang saya paparkan tidak etis, menyinggung, ataupun menyakiti hati Pemkot Jambi dan Walikota Jambi, Bapak Syarif Fasha," kata SFA.
Menurut SFA, perkataan dan kritikannya kemarin sengaja ia lakukan karena berharap bisa segera mendapatkan keadilan untuk neneknya.
"Atas dasar tersebut, saya meminta maaf dengan tulus atas kelalaian saya di mana hal tersebut bersumber dari luapan emosi yang tidak bisa cropping dengan baik.
Melihat permasalahan nenek saya Hapsah yang mana saya sekeluarga memperjuangkan sudah lama tapi tidak ada solusi dan titik temu.
Sehingga saya mengucapkan kalimat yang tidak etis dan menyinggung hati.
Semata-mata hanya untuk mencari perhatian pemerintah agar dapat menyelesaikan permasalahan nenek saya.
Atas emosi dan rasa kecewa itu yang mendominasi dari logika saya," jelasnya.
Baca juga: Sosok Serma Riadi, Anggota TNI yang Ditangisi Anak-Anak Saat Pindah Tugas, Dikenal Guru Mengaji
Akan tetapi kini SFA menyadari jika kritikannya terlalu kelewat batas.
"Namun kembali lagi, saya menyadari dengan penuh saat ini, bahwa tingkah laku atau ucapan yang saya sampaikan sangat tidak sopan dan etis terhadap orang yang lebih tua dan dihormati.
Dan saya menyadari hal ini adalah bentuk proses pembelajaran dan pendewasaan diri.
Sehingga semoga ke depannya, saya lebih baik dan bijak lagi.
Sekali lagi tanpa mengurangi rasa hormat saya kepada bapak ibu Pemkot Jambi dan jajaran, terkhusus bapak Walikota Jambi Syarif Fasha.
Saya memohon maaf dengan tulus dan saya mengharapkan adanya penyelesaian dari permasalahan kasus nenek saya, nenek Hapsa.
Semoga Bapak dan Ibu selalu sehat dan bahagia. Salam keadilan,"ujar Syarifah Fadiyah.
Baca juga berita lainnya di Google News