TRIBUNSUMSEL.COM -- Bakal calon Presiden 2024 Ganjar Pranowo mengaku optimis PDIP bisa meraih hatrick kemenangan di pemilu legislatif (Pileg) dan Pemilu Presiden (Pilpres) 2024, asal kader yang ada sama- sama gotong royong hingga struktur anak ranting.
Hal ini diungkapkan Ganjar saat pidato politik dihadapan ribuan kader PDIP se Sumatera Selatan (Sumsel) di GOR Dempo Kompleks Jakabaring Sport City Palembang, Rabu (20/5/2023).
Hal ini diungkapkan Calon Presiden PDIP berkaca dari pengalamannya bertarung dengan Gubernur Incumbent Jawa Tengah (Jateng) yang juga mantan Pangkostrad saat itu Bibit Waluyo pada 2013 silam.
"Saya bercerita dulu tidak berpikir, saya menyiapkan diri untuk jadi anggota DPR RI untuk periode ketiga kalinya, tetapi tiba- tiba mendadak saya ditugaskan partai maju Pilgub Jateng. Tahu tidak popularitas saya hanya 7 persen elektabilitas hanya 3 persen dan harus challenge melawan incumbent yang punya pengalaman jadi Pangkostrad. Kalau saat itu PDIP Jateng tidak kompak tidak ada satupun rumus saya akan menang dan bisa mengantarkan saya sampai sekarang ini," Kata Ganjar.
Maka dari itu, Ganjar melihat Sumsel sudah siap memenangkan dirinya dan PDIP pada pemilu 2024 nanti, melihat struktur partai yang ada.
"Sumsel menujukkan sudah siap ini terlihat saat Giri maju DPR, dan paling penting ranting yang menjaga daerahnya masing- masing, PAC itu camat- camat PDIP, dan DPC selalu saja mengokonsolidasikan kader partai, dan itulah membuat iri dan berhitung keras partai lain terhadap PDIP. Karena struktur kita bukan sampai ranting tapi anak ranting, dimana dua pemilu dituntaskan dengan baik," ucapnya.
Dengan dirinya yang berproses dari anggota legislatif, kemudian Gubernur Jateng hingga diusung PDIP sebagai Calon presiden 2024, menunjukkan PDIP tidak kekurangan kader dan ini bisa berlanjut kepada kader lainnya kedepan.
"Tadi Giri bilang siapa maju bupati walikota siapa yang akan maju DPRd atau barangkali ikut jadi jabatan publik yang lain banyak sekali, dan kesempatan itu tradisi PDIP seperti mbk Sri katakan sangat terbuka untuk siapapun, sehingga semangat bergantung dari integritas kita, kesungguhan kita. Maka izinkan pada kesempatan ini saya ucapkan terima kasih kepada ketum yang berikan kesempatan penugasan kepada saya untuk menjadi calon presiden dari PDIP," ungkapnya.
Penugas dari partai sebagai Capres tentu dikatakan Ganjar bukan hal pertaka baginya dan tentu itu tidak mudah untuk meraih kemenangan nanti tanpa kerjasama kuat mesin partai.
"Tentu ini bukan tugas yang enteng, mimpi kita akan terjadi jika gotong- royong seluruh kekuatan element partai ini berjalan bersama, dan tentu saja ini bukan penugasan pertama saya dari partai, ibu ketum pertama kali menugaskan saya untul menjadi anggota DPR RI," capnya.
Gubenur Jateng ini pun bercerita sebelum mendapat rekomendasi PDIP, ia harus melakukan sosilisasi terlebih dahulu dan akhirnya partai mengeluarkan rekomendasi namanya.
"Saat mau wawancara dengan ibu (Megawati Soekarno Putri) tangan sanya digandeng seseorang saya dirangkul Prananda diseret didalamnya sudah kompet ada ibu, Tjahyo Kumolo (Sekjen) dan Prananda diskusi saat itu, dan dibilang ibu kalau begitu ok kamu sosialisasi sekarang dan tunggu dari saya dan saya bilang siap bu. Saat saya sosialisasi dan saat diketok dan direkomendasu keluar ada satu orang yang belum saya sebut saat keluar rekom nanti menjadi panglima tempur dan darahnya juga dari bumi sriwijaya yaitu Puan Maharani," ungkapnya.
Ditambahkan Ganjar, dengan adanya penugasan partai bagi dirinya sekarang, pastinya kader PDIP yang ada khususnya di Sumsel untuk bisa membawa kembali kemenangan bagi PDIP.
"Setelah penugaaan ini kita punya PR untuk bekerja memenangkan pileg dan pilpres. Kalaulah dua periode 10 tahun kita berkuasa, apa yang kita dapatkan? Kaderisasi kita semakin bagus makin banyak kader yang mengisi jabatan publik, kalau kemudian kita memenangkan kembali 10 tahun mendatang. Itu artinya seluruhnya bisa kita persiapkan dengan baik, tapi untuk kepala daerah nanti DPP memutuskan, maka yang harus kita siapkan tatik dan strategi," tandasnya.
Dilanjutkan Ganjar, meski di provinsi Sumsel dua Pilpres (2014 dan 2019) PDIP selalu kalah, namun ia yakin pada 2024 nanti akan bisa berubah dengan evaluasi dan strategi yang pas.
"Makanya ini bagian konsolidasi, bagaimana menyiapkan seluruh kekuatan yang ada, dengan belajar dari pengalaman dengan penataan lebih baik," tuturnya.
Sementara ketua DPP PDIP Sri Rahayu dalam sambutannya, jika melakukan konsolidasi partai ini dalam rangka untuk kemenangan Presiden dan Pileg tahun 2024.
"Dimana kita konsolidasi untuk memenangkan Ganjar Pranowo pada Pilprea 2024, kita harus menguji diri dengan bergerak sesuai intruksi ketum menyapa masyaralat dan akar rumput agar pemilu jadi pemenang. Kedua ketika diberi amanah dan instruksi Ketum, maka kita harus tegak lurus sebagai kader PDIP yang terus melaksanakan perintah partai secara disiplin. Ganjar bukan milik kita sendiri tapi masyarakat luas untuk dapat dukungan jadi presiden kedepan," tandasnya.
Sedangkan Ketua DPD PDIP Sumsel HM Giri Ramanda N Kiemas Giri menyatakan, dengan Ganjar yang sudah dapat penugasan Ketum Megawati Soekarnoputri sebagai capres, maka wajib bagi kader memenangkannya.
"Kita sudah dengar amanat ketum harus memenangkan Pemilu 2024, baik pileg dan pilpres, pak Ganjar asli kader PDIP dan sudah jadi Gubernur. Pastinya mengetahui kondisi bangsa Indonesia, sehingga semua pengurus punya kesempatan kader untuk itu," tegasnya.
Dilanjutkan keponakan Megawati Soekarnoputri ini pun, mengingatkan kader untuk fokus memenangkan PDIP dalam Pileg dan Pilpres dahulu sebelum menatap Pilkada.
"Memenangkan Pileg dan pilpres 2024 kita harus siap. Bacaleg, tidak perlu nunggu 30 Mei, tapi kita harus siap mau terbuka atau tertutup memenangkan pemilu 2024. Mari bersama- sama berjuang bergerak dibawah, ranting, PAC, DPC hingga ke pelosok Sumsel demi kemenangan, setelah itu baru kita fokus di Pilkada," pungkasnya.