Berita Palembang

FAKTA Kekerasan di Sekolah Palembang, Ternyata Siswa MAN 2, Sempat Viral Diduga Mahasiswa UIN RF

Penulis: Fransiska Kristela
Editor: Shinta Dwi Anggraini
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Wakil Kepala (Waka) Kesiswaan MAN 2 Palembang, Emil Salim mengungkap fakta sebenarnya terkait viral kekerasan yang melibatkan siswanya.

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -- Terungkap fakta sebenarnya dari tindak kekerasan yang terjadi di sekolah Palembang.

Awalnya netizen ramai menyebut tindak kekerasan itu terjadi di lingkungan kampus Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah (RF) Palembang.

Namun belakangan terungkap, nyatanya tindak kekerasan itu terjadi pada siswa MAN 2 Palembang.

Wakil Kepala (Waka) Kesiswaan MAN 2 Palembang, Emil Salim saat ditemui tak menampik aksi kekerasan yang viral tersebut melibatkan siswanya.

Dia menjelaskan kekerasan itu dilakukan sesama siswanya saat menjalankan ekstra kulikulner (ekskul) Paskibraka.

"Sempet kaget waktu pertama kali lihat video itu pas lihat di kolom komentarnya banyak yang ngomong kalau itu siswa MAN 2," katanya, Selasa (16/05/2023) pagi.

Baca juga: Nama 22 Bakal Calon DPD RI Asal Sumsel Pemilu 2024, Ada Putri Gubernur Sumsel Ratu Tenny Leriva

Mengetahui video viral itu, Emil mengatakan, pihaknya langsung lakukan penyelidikan dan memanggil siswa-siswa yang terindikasi terlibat dalam peristiwa tersebut.

"Jadi kegiatan itu tanpa sepengetahuan dan seizin dari pihak sekolah. Kejadian itu terjadi pada hari Minggu tanggal 14 kemarin. Dan di hari Senin nya kami panggil mereka yang terlibat," bebernya.

Setelah memanggil dan meminta keterangan dari yang bersangkutan.

Kemudian siswa yang terlibat aksi kekerasan langsung diproses dan dikenakan sanksi sesuai tatib yakni pemberian poin 50 dan langsung di SP 2.

"Kejadian itu di ekskul Paksib dan saat ini ekskul tersebut sudah kami bekukan sampai di waktu yang belum ditentukan, dan mereka juga diminta membuat surat pernyataan untuk tidak mengulangi kembali,"katanya.

Selain itu pihaknya juga sudah meminta keterangan dari korban.

Dikatakan Emil, berdasarkan pengakuan korban, ekstra kulikuler itu dilakukan secara sukarela tanpa paksaan.

Namun Emil juga mengungkap, ekstra kulikuler paskibraka saat itu dilakukan siswanya dengan tanpa izin sehingga tanpa pembinaan dari pihak sekolah.

"Dari penuturan korban yang masih kelas X, dia secara sukarela dan tanpa ada paksaan untuk ikut acara tersebut dan dia bilang kalau adegan itu tidaklah keras sama sekali, bukan untuk menyakiti, dan sesudahnya mereka juga seperti biasa, tidak ada saling bermusuhan atau saling benci tapi justru makin akrab," katanya.

Tambahnya, dengan dibekukan ekskul paskib ini pihaknya juga merasa berat karena ekskul paskib ini merupakan salah satu ekskul yang berprestasi di sekolah ini.

"Jadi ekskul paskib ini merupakan salah satu ekskul yang berprestasi di sekolah ini, hampir tiap bulan selalu bawa piala. Saya katakan kepada mereka bahwa kendatipun membawa prestasi semua harus sesuai tatibsi, kalau melanggar tatibsi ya percuma saja," katanya..

Pihaknya sebagai sekolah juga selalu memberikan bimbingan kepada ketua-ketua ekskul tiap bulannya untuk diberikan pembinaan dan semua itu sesuai dengan SOP yang berlaku di sekolah ini.

Viral di Sosmed

Viral di media sosial diduga aksi penganiayaan mahasiswa Universitas Islam Negeri (UIN) Raden Fatah Palembang saat berlangsungnya pendidikan dasar (Diksar).

Dalam video tersebut terlihat seorang wanita yang mengenakan kaos putih berlengan panjang dan hijab warna hitam terlihat ditampar oleh seseorang yang mengenakan kaos hijau lengan panjang sebanyak tiga kali di bawah pohon.

Namun video itu terlihat diunggah dalam status WhatsApp oleh nama akun Sela Ndes pada pukul 11.35 AM dengan caption 'siap salah haha' dan di rekam ulang oleh si penggunggah, yang mana si penggunggah mengatakan dalam video bahwa aksi tersebut tidak masuk akal.

"Min min lihat min ini ngga masuk akal min, masa iya ditabok-tabok min padahal ngga ada salah," ujar pengunggah

Sementara itu Humas Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang Maulani mengatakan mereka akan lakukan pengecekan ulang.

"Nanti kami telaah dulu, akan kami pelajari lebih lanjut dulu nanti saya akan konfirmasi ulang," katanya saat dikonfirmasi, Senin (15/05/2023).

Lebih lanjut ditanya perihal apakah yang dalam videonya tersebut mahasiswa UIN atau bukan dia menyatakan akan dicari tahu terlebih dahulu.

"Itu nanti akan saya cari tahu dulu, nanti saya akan konfirmasi ulang ya," katanya.

 

 

Berita Terkini