TRIBUNSUMSEL.COM - Inilah sosok bos galon air minum di Semarang yang dibunuh dan dimutilasi oleh karyawannya sendiri di Semarang.
Mayat Irwan ditemukan dalam kondisi termutilasi dan dicor tepat di samping toko galong miliknya, Jalan Mulawarman Raya, Tembalang, Kota Semarang, Kamis (5/5/2023) malam.
Penemuan mayat Irwan itu pertama kali diungkap oleh tetangga di samping tempat usahanya.
Adapun motif karyawan, Muhammad Husen membunuh dan mutilasi bosnya sendiri karena dendam sering dimarahi.
Lantas siapakah bos galon yang dibunuh oleh karyawan ini ?
Mengutip TribunnewsBogor.com, korban diketahui seorang pria bernama Irwan Hutagalung yang saat ini berusia 53 tahun.
Ia lahir di Parbubu Tarutung, tanggal 28 Februari 1970.
Irwan Hutagalung tinggal di Banyumanik, Kota Semarang.
Atas kejadian ini, Husen ditangkap polisi saat kabur ke daerah Banjarnegara pada Selasa (10/5/2023).
Baca juga: Sosok Erza Saladin, Ketua DPW Partai Gelora Sumsel Ditahan Kasus Pemalsuan Surat Kantor PKS Sumsel
Pembunuhan yang dilakukan oleh Husen tergolong sangat sadis.
Husen membunuh Irwan Hutagalung dengan cara dimutilasi dan dicor.
"Malam ini tersangka utama sudah tertangkap," ucap Kabidbumas Polda Jateng Kombes Iqbal Alqudusy dikutip dari TribunJateng.com,Rabu (10/5/2023).
Pengakuan Pelaku Bunuh Bos
Motif Muhammad Husen (28) bunuh dan mutilasi bos galon air minum di Semarang, Irwan Hutagalung (53) adalah karena dendam sering dimarahi.
Husen juga mengaku sering dipukuli oleh Irwan dan menjadi motif dirinya membunuh sang bos.
"Saya potong kepalanya karena sering memaki saya, mau motong mulut susah, potong tangan karena buat mukul saya, saya puas ga nyesel," ungkap pelaku pembunuhan Husen saat konferensi pers di kantor Polrestabes Semarang, Rabu (10/5/2023) siang dilansir TribunBanyumas.com.
Baca juga: Husen Pelaku Mutilasi dan Cor Jasad Bos Galon di Semarang, Orangtua Kaget : Dia Anak Penurut
Husen mengatakan, sudah bekerja ikut korban selama satu bulan atau saat bulan ramadan kemarin.
Ia bisa bekerja di tempat itu karena sebelumnya saat bekerja di Warmindo atau warung burjo sudah berlangganan galon di tempat usaha isi ulang galon milik korban.
"Sebulan digaji Rp2 juta, saya bulan ini sudah digaji," terangnya.
Ia tidak langsung menyerahkan polisi lantaran biar polisi bekerja.
Ia membunuh korban yang tak lain adalah bosnya Irwan (53) saat tengah tertidur di tempat usaha isi ulang galon dan gas, Jalan Mulawarman Raya, Tembalang, Kota Semarang, Kamis (5/5/2023) malam.
"Habis bunuh saya kabur ke Banjarnegara, ga langsung ke polisi karena biar polisi kerja," ucapnya.
Warga Sambong, Punggelan Banjarnegara itu menyebut, tidak menyesal membunuh korban.
Sebab ia memiliki dendam kesumat terhadap korban. Bahkan, ia sempat meminum kopi selepas membunuh di angkringan sisi utara lokasi pembunuhan.
"Saya sering dipukuli dan dimarahi oleh korban makanya tidak menyesal, saya siap dihukum," jelasnya.
Pelaku Husen sempat sembunyi beberapa hari di rumah temannya di Banjarnegara.
Baca juga: Motif Husen Bunuh dan Mutilasi Bos Galon di Semarang Gegara Dendam Sering Dimarahi dan Dipukuli
Ia juga sempat membawa kabur motor Yamaha Byson warna putih milik korban.
"Sembunyi di rumah teman karena rumah itu kosong," katanya.
Kapolrestabes Semarang Kombes Irwan Anwar menyebut, pelaku ditangkap di Banjarnegara pada Selasa (9/5/2023).
Polisi menghadiahi timah panas di kaki kanan pelaku.
Pelaku Husen diancam pasal 340 dengan ancaman hukuman 20 tahun penjara.
"Sementara tersangka utama masih Husen, Imam pedagang angkringan masih kita periksa tapi ada kemungkinan menjadi tersangka," bebernya.
Kronologi Penemuan Bos Galon Dibunuh Karyawan
Penemuan mayat Irwan itu pertama kali diungkap oleh tetangga di samping tempat usahanya.
Tetangga melakukan pengecekan ke toko milik Irwan, dikarenakan sudah beberapa hari tutup.
Bahkan Irwan juga tidak terlihat di tokonya yang berada di Jalan Mulawarman Raya, Kelurahan Kramas, Kecamatan Tembalang, Kota Semarang, Jawa Tengah.
Seorang warga bernama Is menuturkan, bahwa sebelum ditemukan rekan korban yang sering membantu usahanya pamit dan menyerahkan kunci toko.
Kunci toko itu diserahkan oleh rekan korban yang bernama Husein itu, kepada kerabat korban yang lainnya, Yulis.
"Yang sering bantu Pak Irwan itu yang namanya Mas Husein itu menyerahkan kunci ke Mbak Yuli, 'Buk ini kuncinya Pak Irwan saya mau pulang ke Banjarnegara'," kata Is kepada wartawan di lokasi kejadian, Selasa (9/5/2023).
Saat itu menurut Is, Husein mengaku sudah berpamitan dengan Irwan.
"Kok gak pamit sama pak Irwan mas ditanya mbak Yuli gitu, dan katanya sudah kemarin dia sudah pamit sama pak Irwan,” jelasnya.
Namun Husein memang terlihat terburu-buru ingin meninggalkan lokasi dan tidak berbicara banyak.
"Terus mas Husein bilang sudah bu sudah saya mau pulang saja, ibu saya mau nunggu travel pulang ke Banjarnegara," lanjutnya.
Karena merasa aneh karena tidak ada kabar selama beberapa hari dari Irwan, Yuli pun meminta suami Is untuk mengecek ke dalam toko korban.
Barulah saat dicek ke dalam, suami Is mencium bau tidak sedap dari dalam toko.
Saat ditelusuri sumber baunya mengarah ke samping toko. Di sana terlihat ada coran baru, dan terlihat ada kaki.
Suami Is pun kemudian melaporkan kejadian itu ke polisi. Saat ditemukan, kondisi tubuh Irwan sudah ter mutilasi menjadi empat bagian.
Mayatnya kemudian dicor di samping tokonya tersebut.
"Posisi kepala di bawah dan kaki di atas." kata Kasat Reskrim Polrestabes Semarang AKBP Donny Lumbantoruan, dilansir dari Kompas.com, Selasa.
Baca berita lainnya di Google News