- Cinta Indonesia
- Jiwa Demokrasi
- Jiwa musyawarah
- Semangat nasionalisme
- Wawasan Nusantara
- Sejarah perjuangan:
Moh Yamin pertama kali menjadi pejuang nasional dengan bergabung menjadi anggota Sumatranen Bond. Ia aktif sebagai anggota nasional, saat rapat pemuda, beliau adalah orang yang mencetuskan sumpah pemuda 1,2, dan 3.
Ia bergabung dalam organisasi BPUPKI dan mencetuskan rancangan Pancasila, bersama Soepomo dan Soekarno. Setelah kemerdekaan Indonesia, ia semangat membangun negeri ini, menjadi menteri, dewan musyawarah, dan seorang tokoh nasionalisme.
3. Ki Hajar Dewantara
- Bentuk semangat dan komitmen:
- Nasionalisme
- Kesadaran pendidikan
- Berjiwa kepahlawanan
- Semangat berpendidikan
- Tegas
- Sejarah perjuangan:
Ki Hajar Dewantara merupakan seorang kolumnis, politisi, dan pejuang pendidikan. Ia mendirikan sekolah bernama Taman Siswa yang dijadikan sekolah untuk pribumi yang tidak mampu.
Ki Hajar Dewantara sebagai pejuang pendidikan banyak memberikan pengaruh. Ia banyak menentang atas Belanda yang tidak berperikemanusiaan dan membuat Indonesia tetap tidak berpendidikan.
Berkat jasa-jasanya, akhirnya Ki Hajar Dewantara ditetapkan sebagai Bapak Pendidikan Indonesia.
4. Mohammad Hatta
- Bentuk semangat dan komitmen:
- Menentang imperialisme dan kolinialisme
- Berjiwa nasionalisme dan patriotisme
- Sebagai tokoh proklamator
- Memiliki semangat juang yang tinggi
- Sejarah perjuangan:
Pada tahun 1932 Moh. Hatta bergabung dalam anggota BPUPKI, anggota panitia, wakil PPKI, tokoh proklamator, hingga menjadi wakil presiden RI.
Hal tersebut ia lakukan setelah menempuh pendidikan di Belanda dan kembali ke Indonesia.
Setelah itu, Moh. Hatta bertindak sebagai Ketua Delegasi Republik Indonesia pada KMB tanggal 27 Desember 2949.
Pada 31 Januari 1970, Moh. Hatta dipercaya oleh Presiden Soekarno untuk menjadi Anggota Dewan Penasehat Presiden dalam masalah pemberantasan Korupsi.
*) Disclaimer: Artikel ini hanya ditujukan kepada orang tua untuk memandu proses belajar anak.