Berita Muratara

Profil Ikhsan Baijuri Kepala Kemenag Kabupaten Muratara, Pimpinan yang Tak Lupa Kata Tolong

Penulis: Rahmat Aizullah
Editor: Yohanes Tri Nugroho
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kepala Kantor Kementerian Agama Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara).

Laporan Wartawan TribunSumsel.com, Rahmat Aizullah 


TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Profil Ikhsan Baijuri, Kepala Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara). 

Pria bernama lengkap Drs Ikhsan Baijuri MSi ini sudah memasuki usia ke 30 tahun menjadi Pegawai Negeri Sipil (PNS).

Berbagai kursi jabatan telah didudukinya dari jenjang tingkat bawah hingga kini menjadi Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Muratara. 

"Saya di awal menjadi PNS tugasnya di Kabupaten Muara Bungo Jambi, di sana waktu itu saya jadi Kepala Sub Seksi Masjid," katanya pada TribunSumsel.com, Jumat (28/4/2023). 

Setelah itu dia cukup lama berkarir di Kota Palembang sebelum kemudian diminta menjadi Kepala Kantor Kemenag Muratara hingga saat ini.

Dia mengaku sempat menjadi Kepala Urusan Tata Usaha di MTsN 1 dan MAN 3 di Palembang, serta pernah menjabat Kepala KUA di sejumlah kecamatan di kota pempek tersebut. 

"Saya di MTsN 1 dulu baru MAN 3, jadi Kaur TU. Kemudian jadi Kepala KUA juga pernah di Gandus sama Ilir Timur II, itu sekitar tahun 2008 sampai 2011," ujarnya. 

Lebih lanjut Ikhsan Baijuri mengungkapkan, karirnya terus meningkat hingga mendapat jabatan di Kantor Wilayah Kemenag Provinsi Sumatera Selatan. 

"Saya di Kanwil sempat juga duduk di jabatan Kepala Seksi, lalu kemudian ditugaskan di sini (Muratara)," ceritanya. 

Dia merupakan putra daerah asli Muratara namun dahulu belum pemekaran masih Kabupaten Musirawas. 

Ikhsan Baijuri lahir di Muara Rupit yang kini menjadi ibukota Kabupaten Muratara pada 10 Mei 1965 silam. 

Masa kecilnya memulai pendidikan sekolah dasar di SD Negeri 1 Muara Rupit alumni tahun 1979.

Dia melanjutkan sekolah ke jenjang SLTP masih di tanah kelahirannya yakni SMP Negeri Muara Rupit. 

Menginjak sekolah jenjang SLTA, Ikhsan Baijuri mencoba menimba ilmu ke Kota Palembang. 

Alumni SMA Muhammadiyah 1 Palembang ini lulusan tahun 1985 Jurusan IPA. 

"Kuliah saya di IAIN Raden Fatah Palembang yang sekarang sudah jadi UIN, saya alumni di sana tahun 1991. Fakultas Syariah Jurusan PA," katanya. 

Jauh setelah itu, tahun 2008 Ikhsan Baijuri meraih gelar magister di Universitas Muhammadiyah Palembang, Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen.

Dia juga mengaku pernah menjadi dosen cukup lama di universitas tersebut. 

"Saya pernah jadi dosen di Muhammadiyah selama tiga tahun sebelum jadi PNS, dan setalah jadi PNS juga pernah jadi dosen waktu tugas di Kanwil," kata ayah tiga anak ini. 

Dia memiliki seorang istri bernama Nurfadhilah, serta telah dikaruniai tiga orang anak yakni Atika Sandy, Muhammad Naufal Murtadho, dan Muhammad Farhan Khoirullah. 

Alumni organisasi Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) ini sudah mendapat penghargaan Satyalancana 10 dan 20 tahun dari Presiden atas pengabdiannya sebagai abdi negara. 

Sudah memasuki tahun ke-30 dia menjadi PNS ada banyak kenangan yang disimpannya dalam memori hidup namun sulit untuk diceritakan. 

Namun yang selalu berkesan baginya adalah bisa menolong orang yang butuh pertolongan dari pekerjaan dan jabatan yang diembannya. 

Sebab, kata Ikhsan Baijuri, sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi manusia lainnya.

Bahkan, dalam hidupnya selalu berpegang teguh pada kalimat itu, serta menjunjung tinggi sifat menghormati dan memuliakan tamu. 

"Saya senang membuat orang senang. Kita ini melayani dan jangan membuat orang susah. Orang datang dalam keadaan susah lalu dia pulang dalam keadaan senang. 

Baca juga: Motif Sepele Pengeroyokan di Nibung Muratara Terungkap, Polisi Tangkap Satu Pelaku

Dia datang dalam keadaan marah, pas pulang dalam keadaan tertawa, dimana pun saya bekerja, saya bertugas, saya selalu begitu, apapun masalahnya pasti ada solusinya," ujar dia. 

Ikhsan Baijuri di mata anak buahnya memang merupakan sosok pimpinan yang agak berbeda dari kebanyakan pejabat pemegang tampuk jabatan di suatu instansi pemerintahan. 

Dia dikenal sebagai pimpinan yang tidak pernah lupa dengan kata 'minta tolong' dan 'terima kasih' ketika memberi tugas kepada bawahannya.

"Dua itu selalu tidak saya lupakan, pertama minta tolong, kedua terima kasih. Walaupun kita pimpinan saya selalu menggunakan itu, misalnya tolong buatkan ini, setelah dia kerjakan, selesai laporan, saya terima kasih," katanya.

Selain itu, Ikhsan Baijuri juga dikenal sebagai sosok pimpinan yang disiplin dan profesional dalam bekerja. 

"Saya kalau bekerja apa yang bisa dikerjakan hari ini kerjakan, jangan tunggu besok. Kemudian sebagai pimpinan setiap tugas saya bagi habis kepada bawahan, artinya tidak ada yang tersisa," katanya. 

 

Baca Berita Lainnya di Grup Whatsapp Tribun Sumsel

 

Berita Terkini