Laporan wartawan Tribun Sumsel Edison Bastari
TRIBUNSUMSEL.COM, PRABUMULIH - Wakil Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Mawardi Yahya resmi bergabung dengan partai Gerindra, Kamis (27/4/2023)
Bergabungnya Mawardi di Partai Gerindra menjadi perbincangan hangat para elit politik khususnya di kota Prabumulih yang dipimping sang Adik Ridho Yahya.
Banyak tokoh bertanya-tanya apa sebetulnya strategi keluarga Mawardi Yahya dan Ridho Yahya.
Terlebih Ridho Yahya adik kandung Mawardi Yahya mengaku tinggal menunggu keputusan sang kakak untuk maju pemilihan gubernur (Pilgub) Sumsel 2023 mendatang.
Selain itu keputusan adik kakak 'Yahya' ini sangat dinanti, apakah Mawardi tetap berpasangan dengan Herman Deru ataukah nantinya digantikan Ridho Yahya.
Pertanyaan lain apakah Ridho yang disorong maju sebagai calon Gubernur atau justru Mawardi Yahya yang maju jadi calon Gubernur.
"Kabar pak Mawardi masuk Gerindra ini tentu mengejutkan, karena bisa jadi nantinya beliau itu jadi calon DPR RI dan adiknya Ridho Yahya maju calon gubernur menyaingi Herman Deru, bisa juga beliau yang maju Gubernur atau Ridho, endingnya menarik untuk disimak," sebut sejumlah elit politik di Prabumulih saat berbincang dengan wartawan Tribun Sumsel, Jumat (28/4/2023).
Tak hanya tokoh partai namun juga tokoh masyarakat masih membaca apa strategi Wakil Gubernur itu memutuskan masuk partai Gerindra.
"Beliau itu kader Golkar, tentu ada strategi yang ingin dicapai sehingga masuk Gerindra," kata salah satu tokoh masyarakat Prabumulih ketika dibincangi.
Sementara itu, Ir H Ridho Yahya MM yang merupakan walikota Prabumulih menjelaskan tentang kemungkinan maju di Pilgub Sumsel 2024 mendatang.
Ia mengungkapkan dirinya masih menunggu keputusan Herman Deru dan sang kakak Mawardi Yahya.
"Saya tentu masih menunggu kak Wardi, kalau masih mencalonkan atau masih diajak berpasangan dengan pak Deru maka kita mengalah, kalau tidak maka kita yang maju," tegas Ridho dalam setiap kesempatan dibincangi.
Ridho bahkan mengaku nanti setelah sama-sama habis masa jabatan tentu akan ada survey calon-calon gubernur Sumsel dan jika survey dirinya tinggi maka tidak akan berpikir dua kali untuk maju.
"Kita lihat nanti survey, jika nanti survey kita tinggi maka kita yang akan maju tapi tetap kita minta restu kak Wardi," bebernya seraya mengatakan tentunya juga jika masyarakat Sumsel menghendaki.
Ditanya mengenai partai, walikota Prabumulih dua periode itu mengaku jika hasil survey dirinya tinggi maka tentu akan banyak partai yang akan merapat namun tentu dirinya akan melakukan pendekatan-pendekatan ke partai.
"Kalau pengalaman kita, begitu survey tinggi maka akan banyak partai menjadi pengusung," tutur pria yang rutin roadshow main bola kaki ke 17 kabupaten kota di Sumsel sejak beberapa tahun lalu tersebut.
Seperti diketahui, keberanian Ridho Yahya mencalonkan diri lantaran ingin menerapkan belasan program yang dijalankannya di kota Prabumulih ke seluruh penjuru Sumsel.
Program andalan Ridho di Prabumulih diantaranya menghitamkan seluruh jalan di Prabumulih, mengaliri seluruh rumah gas kota, membangun ratusan rumah warga miskin tiap tahun, membangun seluruh masjid tanpa minta ke jalan, baca tulis Al Quran dan banyak program lainnya.
Keberhasilan 98 persen program Ridho itu juga menjadi modal untuk maju Gubernur terlebih atas keberhasilan itu membuatnya tak ada musuh dalam pilkada di periode kedua.
Sedangkan Herman Deru Gubernur Sumsel saat ini ditengah masyarakat khususnya Prabumulih belum santer terdengar apakah ada pasangan baru, tetap dengan Mawardi Yahya atau tidak.
Mawardi Kagum Sosok Prabowo
Wakil Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Mawardi Yahya resmi gabung di partai Gerindra usai hengkang dari Partai Golkar.
"Di Golkar saya tidak masuk di struktur dan diberhentikan termasuk anak, dan adek-adek saya," kata Mawardi Yahya saat dikonfirmasi, Jumat (28/4/2023)
Namun meskipun begitu Mawardi Yahya mengucapkan terimakasih pada Golkar karena memang semuanya hampir rata-rata posisi pencapaian ini dari Golkar.
"Tapi kita sudah tidak dipercaya lagi dan diberhentikan dari Golkar. Bisa jadi bagi Golkar kita membebani, ya kita terima saja diberhentikan," ungkapnya
Masih kata Mawardi, namun di Gerinda mereka masih dibutuhkan.
Untuk itulah Mawardi Yahya berpikir untuk bergabung saja dengan Gerindra.
"Karena kita orang politik mau tidak mau harus berada di partai. Karena partai salah satu wadah dalam berdemokrasi dan menjadi kekuatan," cetusnya
Menurutnya, kalau hanya bicara sendiri tidak ada kekuatan, tapi kalau bergabung dengan partai politik itulah saran demokrasi di bangsa ini.
Sementara itu untuk di Partai Gerindra, Mawardi Yahya sebagai anggota pembina Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Gerindra.
"Walaupun di DPP, saya diminta Prabowo membina kader di Sumsel. Supaya benar-benar menjalankan seperti AD ART dan dalam kebijakannya berpihak pada rakyat," katanya
Baca juga: Jalur Kereta Api Palembang-Lampung Ambles di Sepancar dan Gilas, PT KAI Jelaskan Pembatalan Tiket
Mawardi Yahya pun menceritakan pilihan jatuh pada Gerindra karena ia melihat Gerindra konsekuen dalam arti kata yang ikhlas dan masih dipercaya dalam menjalankan visi dan misinya membangun bangsa dan negera ini.
Terlebih Gerindra tidak neko-neko dan membantu ikhlas untuk membantu Presiden Jokowi memperbaiki tatanan negara.
"Bagi saya sosok Prabowo, tidak pernah putus semangat dan ikhlas meskipun ada yang menghianat tetap tegar," ungkapnya
Menurutnya, komitmen Prabowo terhadap negara kesatuan RI dan membantu Jokowi dalam membangun bangsa meskipun ada retorika tapi dia tetap membantu dalam membangun bangsa ini.
"Saya kagum dengan Prabowo. InsaAllah mungkin saatnya rakyat memberikan amanat pada beliau di 2024 untuk jadi Presiden," katanya
Sementara itu ketika ditanya apakah Mawardi Yahya akan nyalon di 2024, menurutnya hal tersebut belum dipikirkannya.
"Untuk nyalon belum ada rencana, saya masih bersama dengan Gubernur Sumsel Herman Deru," katanya
Baca Berita Lainnya di Grup Whatsapp Tribun Sumsel