Mereka terus berupaya, bahkan sudah berulang kali dilakukan penggerebekan ke lokasi penambangan emas liar di hulu sungai tersebut.
Polisi pun sudah menangkap sejumlah pelaku PETI, serta memusnahkan peralatan tambang dengan cara dibakar di tempat.
"Kita operasi sudah berulang kali, orang yang kita tangkap juga sudah banyak, memang butuh kesadaran dari mereka," katanya.
Sebelumnya, Pejabat Dinas Lingkungan Hidup dan Pertanahan (LHP) Kabupaten Muratara menegaskan pemerintah sangat serius mengatasi masalah itu.
"Bukan kami tidak peduli, kita sama-sama prihatin dengan kondisi sungai kita saat ini, yang dulunya bening menjadi kebanggaan kita," kata Zulkifli saat menjabat Kepala Dinas LHP Muratara.
Dia menyebut tindakan yang dilakukan pemerintah telah banyak, namun memang belum membuahkan hasil signifikan.
"Kami tidak tidur, kami terus berupaya, kalau program kita pak bupati sudah sangat serius. Penindakan juga kita sudah tahu sendiri, polisi sudah beberapa kali melakukan penggerebekan, penangkapan," katanya.
Pemkab Muratara tengah berjuang mengajukan kepada kementerian terkait bantuan alat pengolahan emas yang ramah lingkungan, tidak menggunakan air raksa.
"Kami tahu banyak masyarakat yang menderita dengan kondisi sungai keruh ini, kami tidak berdiam diri, hanya saja butuh proses, kita harus bersabar," katanya.