Laporan Wartawan TribunSumsel.com, Rahmat Aizullah
TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Profil Ahmad Inayatullah Wakil Bupati Musi Rawas Utara (Muratara) yang viral mengaji bersuara merdu hingga menuai pujian warganet.
Inayatullah viral usai melantunkan potongan ayat suci Al-Qur'an di balik podium di atas sebuah panggung.
Video viral itu muncul di berbagai platform seperti YouTube, Instagram, Facebook, TikTok hingga SnackVideo.
Video itu diketahui diambil saat Inayatullah mengecek persiapan perhelatan Seleksi Tilawatil Qur'an dan Hadis (STQH) yang ke-2 tingkat kabupaten setempat beberapa waktu lalu.
"Itu waktu persiapan sebelum pembukaan STQH," kata Kabag Kesra Pemkab Muratara, Safawi pada TribunSumsel.com, Minggu (9/4/2023).
Video tersebut kini viral menuai pujian warganet dengan beragam komentar positif terhadap orang nomor dua di Kabupaten Muratara itu.
"Andai pejabat di Indonesia semuanya begini, alangkah ademnya negara ini, semoga amanah pak," tulis komentar netizen.
"Ya Allah merdu sekali suaramu pak, semoga jadi contoh bagi calon pemimpin masa depan, terutama di daerahnya, Wabup Muratara ya," ujar warganet lain.
"Semoga Kabupaten Muratara semakin lebih baik dipimpin orang-orang seperti bapak, salam Muratara Berhidayah," doa pengguna medsos lainnya
Pria bernama lengkap Ahmad Inayatullah merupakan dai kondang yang cukup tersohor di wilayah bagian barat Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel).
Terutama di wilayah Kota Lubuklinggau, Kabupaten Musirawas, dan daerah yang dipimpinnya saat ini Kabupaten Muratara.
Bahkan pria humoris ini terkenal hingga ke provinsi tetangga Sumsel yakni Provinsi Jambi.
Inayatullah resmi menjadi Wakil Bupati Muratara usai dilantik Gubernur Sumsel Herman Deru pada 26 Februari 2021 lalu.
Dia mendampingi Bupati Muratara Devi Suhartoni yang merupakan Wakil Bupati Muratara periode sebelumnya.
Mereka adalah pemenang Pilkada serentak tahun 2020 di Kabupaten Muratara yang digelar 9 Desember.
Devi-Inayatullah meraih suara terbanyak mengalahkan petahana Bupati Muratara Syarif Hidayat dan calon jalur perseorangan Akisropi Ayub.
Sebelum itu, Inayatullah merupakan seorang Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Kementerian Agama Kota Lubuklinggau.
Dia tak ragu melepaskan statusnya sebagai PNS demi mengabdi di tanah kelahirannya sebagai wakil bupati.
Keyakinannya ternyata berbuah manis lantaran meraih kemenangan pada Pilkada Muratara tahun 2020 mendampingi Devi Suhartoni.
"Menjadi PNS adalah pelayan masyarakat dalam lingkup yang tidak terlalu besar. Insyaallah atas jabatan ini kami bisa memberikan pelayanan kepada masyarakat dalam lingkup yang lebih besar," kata Inayatullah sesuai dilantik saat itu.
Selain menjadi PNS, Inayatullah dikenal sebagai ulama di Bumi Silampari (Kabupaten Musirawas, Kota Lubuklinggau, dan Kabupaten Muratara).
Dia sempat menjabat Ketua Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Lubuklinggau tahun 2009-2014.
Dia juga pernah menjadi pengajar di Ponpes ICM Lubuklinggau tahun 1996-1998 dan Ponpes Al-Ikhlas Lubuklinggau tahun 1998-2008.
Meski berdomisili di Kota Lubuklinggau, Inayatullah ternyata putra asli Kelurahan Muara Rupit, Kecamatan Rupit, Kabupaten Muratara.
Inayatullah mengenyam pendidikan di SD Negeri 5 Rupit tamat tahun 1987 dan SMP Negeri 1 Rupit tamat tahun 1991.
Dia kemudian melanjutkan sekolahnya ke SMA Pondok Pesantren (Ponpes) Islamic Center Muhammadiyah (ICM) Lubuklinggau tamat tahun 1994.
Dia merupakan alumni Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI) Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Bumi Silampari Lubuklinggau tamat tahun 2002.
Kini dia sudah mendapat gelar Magister Pendidikan dari Pascasarjana Institut Agama Islam (IAI) Al Azhaar Lubuklinggau tahun 2022.
Pria kelahiran Muara Rupit, 31 Januari 1976 ini juga dikenal sebagai penceramah kondang dengan panggilan Ustaz Inaya.
Dia sudah malang-melintang mensyiarkan ajaran Agama Islam hingga ke pelosok daerah terutama di Kabupaten Muratara.
Baca juga: WASPADA Foto Bupati Muratara Dipakai Untuk Penipuan, Devi Suhartoni Minta ASN-Masyarakat Hati-hati
Suami Umi Desi Tri Angreini ini mengaku akhirnya terjun ke dunia politik karena terpanggil dan mendapat restu dari orangtuanya.
Inayatullah ingin turut serta mengerahkan pemikirannya dalam membangun tanah kelahiran terutama di bidang pendidikan dan keagamaan yang menjadi basic-nya.
"Saya terpanggil, orangtua juga merestui, kemudian Pak Devi menggandeng saya, alhamdulillah kami mendapat amanah dan rakyat," tuturnya.