TRIBUNSUMSEL.COM - Sumber uang Rp 37 miliar yang tersimpan dalam safe deposit box milik Eks pejabat pajak, Rafael Alun Trisambodo akhirnya terkuak, sebut untuk persiapan hari tua.
Sebelumnya, Rafael telah ditetapkan sebagai tersangka gegara diduga menerima gratifikasi mencapai puluhan miliar.
Temuan safe deposit box (SDB) yang berisi uang puluhan miliar menjadi pintu masuk pengusutan kasusnya tersebut.
Adapun pintu masuk pengusutan itu adalah temuan .
Namun soal SDB tersebut, Rafael mengaku uang yang disimpan di dalamnya merupakan bentuk persiapannya menyambut hari tua bersama sang istri, Ernie Meike Tarodek.
Pun Rafael mengaku tak mengetahui jumlah uang yang tersimpan di sana mencapai Rp 37 miliar.
"Untuk safe deposit box nilainya Rp 37 miliar sebenarnya saya juga gak tahu jumlahnya sebesar itu," kata Rafael dikutip dari YouTube Metro TV, Senin (3/4/2023) dilansir TribunJakarta.com .
Rafael kemudian menjelaskan uang yang tersimpan di SDB merupakan simpanannya untuk hari tua bersama sang istri.
"Itu uang untuk hari tua saya bersama istri saya, tapi saya juga tak menceritakan kepada istri saya uang itu seberapa banyak,"
"Nilainya berapa, saya tidak terbuka kepada istri saya," tutur Rafael.
Hal itu, lanjut Rafael, dilakukan karena dirinya menanamkan nilai kepada keluarga untuk selalu merasa 'tak punya uang'.
"Karena saya memang menanamkan pemahaman kepada istri dan anak, kita gak punya uang. Jadi jangan sampai kalau mereka tahu saya punya uang nanti keinginanya jadi macam-macam, saya jaga itu," ucap Rafael Alun.
Sumber uang tersebut diakui Rafael sudah ia laporkan di SPT-SPH orang pribadinya pada tahun 2010.
"Dimana saya jual aset-aset saya, ada empat aset yang saya jual, lalu saya tukarkan dengan valuta asing dan saya juga cairkan reksadana saya, saya tukarkan ke valuta asing, saya simpan ke safe deposit box tersebut," kata Rafael menjelaskan muasal uang Rp 37 miliar.
Di safe deposit box tersebut, lanjut Rafael, berisi uang kes dalam bentuk mata asing.
"Mungkin meningkatnya nilai karena berubahnya kurs atau apa, bagaimana menghitungnya saya juga gak tahu," kata Rafael.
"Bapak yang pemilik uang gak tahu estimasi jumlah uang kes yang bapak miliki dalam safe deposit box tersebut?" tanya presenter.
"Saya enggak tahu karena saya jarang ke sana," ucap Rafael Alun.
Safe deposit box milik ini disimpan Rafael Alun di salah satu bank BUMN.
Katanya tas istri cuma KW
Rafael Alun sudah disita Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) termasuk uang belanja, THR karyawan, sampa tas istri.
Rafael Alun kemudian bercerita soal istrinya, Ernie Meike Torondek, yang memiliki koleksi 70 tas mewah.
Menurut Rafael Alun, koleksi tas mewah istrinya itu kebanyakan palsu. Dari 70 tas mewah yang disita, hanya sekitar 10 tas saja yang asli. Sisanya KW.
Ia mempersilakan KPK menilai apakah tas mewah itu asli dan berharga mahal atau tidak.
Seperti diketahui, puluhan tas mewah milik Ernie Meike Torondek ini diketahui telah disita setelah Komisi Pemberatasan Korupsi (KPK) menggeledah rumah Rafael Alun Trisambodo baru-baru ini.
Dalam wawancaranya dengan Kompas TV, sabtu (2/4/2023) Rafael Alun Trisambodo menyebut hanya 8 sampai 10 tas yang kemungkinan asli.
"Bicara nilai tas dari 70 tas, mungkin paling banyak 8 samoai 10 yang asli sisanya KW biarlah KPK yang melihat itu asli atau palsu," ujarnya.
Pada wawancara itu, Rafael Alun Trisambodo menyampaikan kekecewaannya saat KPK geledah rumah mewahnya di Simprug, Jakarta.
Awalnya Rafael mengaku ‘welcome’ atas kedatangan KPK untuk melakukan penggeledahan.
“Kami ada di rumah sekitar jam setengah 8 malam datang petugas KPK untuk melakukan penggeledahan,” ungkap Rafael, Jumat (31/3).
“Saya welcome, karena dalam pikiran saya tidak ada yang saya sembunyikan,” katanya saat diwawancara Kompas.TV
Rafael lantas merinci barang-barang yang disita KPK dari kediamannya, termasuk tas dan perhiasan milik istri Rafael.
“Tas istri saya, ada perhiasan istri saya, cincin dan gelang itu juga disita,” ungkapnya.
Rafael juga mengaku uang tunai milik dirinya senilai Rp40 juta ikut disita, padahal sudah disiapkan untuk membayar THR pegawai di rumah.
“Uang saya senilai 40 jutaan yang sebetulanya awalnya untuk pembayaran THR pegawai saya di rumah juga diambil,” ungkapnya.