Ketiga terdakwa itu dituntut di atas 15 tahun penjara oleh JPU.
Baca juga: Arteria Dahlan Ancam Perkarakan Mahfud MD MenkoPolhukam Imbas Ucapan DPR Minta Proyek : Prof Cabut
Adriel Viari Purba selaku kuasa hukum Dody, Linda, dan Kasranto pun mengeluarkan pendapatnya terkait tuntutan itu.
Adriel berpendapat bahwa seharusnya Teddy Minahasa mendapat tuntutan hukuman mati dari JPU.
Hal itu disampaikan Adriel usai sidang pembacaan tuntutan yang digelar di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Barat, Senin (27/3/2023).
"Kami tidak mau mendahului, tetapi seharusnya dilihat dari peristiwa bagaimana dia membujuk, meraih intervensi kebanyakan, dia mau merusak skenario ini agar terlihat seperti Arif yang salah segala macam, betapa jahatnya ini manusia," kata Adriel kepada media.
"Menurut kami yang paling tepat untuk Pak Teddy Minahasa adalah hukuman mati," ujar Adriel.
Adriel menyakini bahwa Teddy Minahasa merupakan dalang dari kasus narkoba yang menjerat kliennya.
Menurut Adriel, sang mantan Kapolda Sumatera Barat itu yang seharusnya mendapat hukuman tertinggi.
"Sebenarnya semua ini sudah jelas alurnya bahwa Pak Teddy Minahasa jadi dalang, aktor dan penggagas dari semua peristiwa ini. Jadi seharusnya Pak Teddy Minahasa itu lebih jauh lebih besar hukumannya, daripada Pak Dody, Bu Linda, Syamsul Ma'Arif dan Kasranto yang telah mengungkap peristiwa ini menjadi semakin terang," tutur Adriel.
Adriel sedikit menyindir dan menguliti kedudukan Teddy Minahasa sebagai jenderal bintang dua yang masih sah dan memiliki power atau pengaruh besar.
Sehingga, Adriel khawatir bahwa Teddy akan memengaruhi Majelis Hakim kala menjatuhkan vonis untuk dirinya.
"Pak Teddy Minahasa sampai nanti agenda tuntutannya dibacakan pun dia masih jenderal aktif bintang dua. Jadi kalau ditanya apakah berpengaruh, ya pasti berpengaruh, mengenai psiko hierarki dan psiko politis," ujar Adriel.
Menurut Adriel, Teddy memiliki jejaring atau koneksi yang tak main-main.
Sehingga, bukan tidak mungkin ia bisa melakukan permainan untuk meringankan vonisnya.
"Sampai hari ini dia masih punya jejaring yang luas luar biasa, koneksinya di mana-mana, bahkan dia pernah menjadi ajudan Wakil Presiden," terang Adriel.