seputar islam

Gua Hira Adalah, Tempat Wahyu Pertama yang Turun kepada Nabi Muhammad, Begini Kondisinya Sekarang

Penulis: Lisma Noviani
Editor: Lisma Noviani
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gua Hira Adalah, Tempat Wahyu Pertama yang Turun kepada Nabi Muhammad, Begini Kondisinya Sekarang.

TRIBUNSUMSEL.COM --Gua Hira Adalah, Tempat Wahyu Pertama yang Turun kepada Nabi Muhammad, Begini Kondisinya Sekarang.


Gua Hira (غَارُ حِرَاء)

Gua Hira terletak di puncak Jabal Nuur yang terletak di sebelah timur kota Mekah, sekitar 4 km dari Masjidil Harom.

Di Gua Hira inilah Nabi shallallahu álaihi wasallam pertama kali menerima wahyu dari Allah melalui malaikat Jibril. Allah menurunkan ayat 1-5 dari surat al-Álaq.


Tinggi Jabal Nuur sekitar 634 meter. Letak Gua Hira sekitar 20 meter sebelum mencapai puncak Jabal Nuur.

Gua Hira adalah semacam celah di dekat puncak gunung yang pintunya mengarah ke utara, tinggi celah tersebut 4 hasta dan lebarnya 1,75 hasta (lihat Ar-Rohiiq al-Makhtuum hal 55).


Dan memungkinkan 5 orang untuk duduk di dalam goa tersebut. Orang yang memasuki Gua Hira mengarah ke arah Kabah, dan memungkinkan bagi seseorang yang berdiri di atas Jabl Nuur untuk melihat Mekah beserta bangunan-bangunannya.


Sebelum menerima wahyu Nabi shallallahu álaihi wasallam senang untuk menyendiri di Gua Hira karena ingin menjauh dari kerusakan dan kemaksiatan serta kesyirikan yang terjadi di kota Mekah.


Beliau ingin lebih dekat kepada Pencipta alam semesta, hanya saja beliau tidak tahu apa yang harus beliau lakukan, sehingga beliau memilih untuk menjauh (úzlah) ke Gua Hira, hingga akhirnya Allah menurunkan wahyu kepada beliau.


Hingga kini Gua Hira masih ada dan menjadi saksi sejarah turunnya Alquran.

Orang yang hendak ke Gua Hira harus sampai dulu ke puncak Jabal Nuur lalu turun ke arah sebelahnya sekitar 20 meter. Dan ini adalah jalan satu-satunya yang memungkinkan untuk sampai ke Gua Hira saat ini.


Proses turunnya wahyu


Proses turunnya wahyu sebagaimana disebutkan dalam hadits yaitu Nabi sering bermimpi terlebih dahulu, lalu beliau berkholwat (menyendiri) di Gua Hira’, lalu baru turunlah wahyu. Berikut ‘Āisyah radhiyallāhu Ta’āla ‘anhā, menuturkan:

أَوَّلُ مَا بُدِئَ بِهِ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ مِنَ الوَحْيِ الرُّؤْيَا الصَّالِحَةُ فِي النَّوْمِ، فَكَانَ لاَ يَرَى رُؤْيَا إِلَّا جَاءَتْ مِثْلَ فَلَقِ الصُّبْحِ

“Wahyu pertama kali turun kepada Rasulullah shallallāhu ‘alayhi wa sallam dalam bentuk mimpi yang benar tatkala tidur. Dan tidaklah Rasūlullāh shallallāhu ‘alayhi wa sallam bermimimpi kecuali mimpi tersebut datang seperti cahaya shubuh (sangat jelas).”([1])

Halaman
123

Berita Terkini