Bocah Operasi Usus Buntu Meninggal

Oknum Dokter RS Bari Tidak Hadir Panggilan Polisi, Kasus Operasi Usus Buntu Bocah Meninggal

Penulis: Fransiska Kristela
Editor: Vanda Rosetiati
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Oknum dokter RS Bari inisial B tidak datang untuk memenuhi panggilan polisi, kasus operasi usus buntu sebabkan bocah meninggal. Hal ini diungkap Dirkrimsus Polda Sumsel Kombes Pol Agung Marlianto SIK.

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Oknum dokter RS Bari inisial B tidak datang untuk memenuhi panggilan polisi, kasus operasi usus buntu sebabkan bocah meninggal.

Oknum dokter RS Bari inisial B dilaporkan oleh Herman ayah Desfa belum bisa datang.

"Kami sudah lakukan pemanggilan pertama terhadap terlapor dan dokter tersebut belum bisa datang dan meminta tambahan waktu untuk datang, dan kami akan lakukan pemanggilan untuk yang ke dua kalinya," kata Dirkrimsus Polda Sumsel Kombes Pol Agung Marlianto SIK.

Pihaknya juga berharap dalam pemanggilan ke dua ini pihak dari rumah sakit Bari dan juga dokter yang dilaporkan bisa hadir.

Tak hanya itu, pihak Ditreskrimsus juga akan lakukan koordinasi dan bekerjasama dengan Ikatan Dokter Indonesia (IDI) yang bisa menentukan apakah memang terjadi malpraktik melalui mekanisme pemeriksaan dari dewan melalui kode etik profesi kedokteran.

"Apabila ada pelanggaran SOP atau hal lainnya ini tentu menjadi dasar bagi pihak kepolisian untuk meningkatkan kasusnya dari penyelidikan ke penyidikan," tutupnya.

Baca juga: Dirawat 50 Hari Sebelum Meninggal, Orangtua Desfa Pakai Tabungan Masuk SMA Berharap Putrinya Sembuh

Sedangkan hari ini, Senin (20/3/2023), empat orang medis dan paramedis berasal dari Rumah Sakit Hermina untuk dimintai keterangan terkait kasus operasi usus buntu yang dijalani oleh Desfa Anjani (7) sebanyak tiga kali dan gagal, Senin (20/03/2023)

Ia mengatakan empat orang tersebut merupakan karyawan Rumah Sakit Hermina.

"Sebanyak tiga orang dokter dan satu orang perawat hari ini sudah kita periksa untuk dimintai keterangan," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya bahwa Desfa sempat diberikan perawatan intensif di rumah sakit Umum Muhammad Hoesin (RSMH) dan dilakukan operasi usus buntu untuk ke empat kalinya.

Sebelumnya Desfa menjalani operasi usus buntu sebanyak tiga kali di rumah sakit Bari namun gagal dan justru mengeluarkan cairan yang keluar dari luka operasi.

Namun malang, pada Minggu malam Desfa dinyatakan meninggal dunia.

Bahkan dikatakan oleh sang Ayah Herman juga sempat mengatakan bahwa sebelum anaknya meninggal kondisi anaknya Kritis.

Kondisi Kritis yang dijalani oleh anaknya ini ia ungkapkan telat sehari sebelum anaknya meninggal.

"Saat ini kondisi adik itu kritis, tadi saya minta izin sama dokter sebentar untuk lihat kondisi anak saya itu dan anak saya juga tidak ada responnya," ujar Herman, Sabtu (18/03/2023).

Desfa Anjani (7) bocah perempuan di Palembang yang meninggal dunia setelah gagal operasi usus buntu, semasa hidup dikenal siswa yang cepat belajar. Guru dan teman korban saat melayat ke rumah duka, Senin (20/3/2023). (TRIBUN SUMSEL/RACHMAD KURNIAWAN)
Halaman
123

Berita Terkini