TRIBUNSUMSEL.COM - Guru honorer yang berkomentar di akun Instagram Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, M Sabil Fadhilah (34) mengaku kini mendapatkan pelajaran berharga dari aksinya tersebut.
Seperti diketahui, Sabil mendapatkan surat pemberhentian setelahnya namun akhirnya dicabut sehingga bisa mengajar lagi.
Sebagai pribadi, Sabil mengaku mendapatkan pelajaran berharga apalagi dirinya sejak tahun 2014 sudah menjadi guru.
"Tentunya, ini menjadi pembelajaran yang sangat berharga, khususnya bagi diri saya pribadi," ujar M Sabil Fadhillah saat ditemui di Jalan Perjuangan, Kota Cirebon, Kamis (16/3/2023) dilansir Tribun Cirebon.
Menurut dia, pelajaran penting yang dapat diambil ialah bahwa menjadi guru yang berarti sebagai orang yang digugu dan ditiru tidak bisa sembarangan bertindak.
Baca juga: Guru Honorer yang Komentari Ridwan Kamil Boleh Tetap Mengajar, Namun Pakai Syarat, Sabil Ogah Balik
Ia mengatakan, guru harus menjadi teladan bagi anak didiknya, sehingga harus mencerminkan sikap yang baik di dunia nyata maupun dunia maya.
"Profesi guru itu sangat melekat, dalam peristiwa kemarin saya bertindak atas nama pribadi, tapi tetap terbawa-bawa juga," kata M Sabil Fadhillah.
Pihaknya juga menyampaikan terima kasih kepada rekan-rekan seprofesinya yang telah memberikan semangat, dukungan, dan doa kepada dirinya.
Namun, Sabil berencana tidak melanjutkan pengabdiannya di SMK tempatnya mengajar, karena merasa tidak enak hati.
Menurut dia, perasaan tidak enak tersebut dikarenakan instansi sekolah turut terbawa-bawa dalam tindakan pribadinya beberapa waktu lalu.
Pihaknya pun menyampaikan terima kasih kepada sekolah dan yayasan yang menaunginya atas tawaran yang diberikan untuk mengajar kembali.
"Saya sampaikan terima kasih sebesar-besarnya kepada sekolah yang menerima saya lagi, tapi untuk kembali mengajar di sana sepertinya tidak," kata M Sabil Fadhillah.
Alasan Diberikan Surat Pemberhentian
Pihak SMK Telkom Sekar Kemuning beberkan alasan memberhentikan M Sabil Fadhillah (34) salah satu guru.
Setelah Sabil viral lantaran melayangkan kritikan ke instagram Ridwan Kamil gubernur Jawa Barat yang viral lantaran tulis kata 'Maneh'.
Melansir Tribun Cirebon, Kamis (16/3/2023) Wakasek Kurikulim dan SDM SMK Telkom Sekar Kemuning, Cahya Haryadi, mengakui sempat menerbitkan surat pemberhentian kerja sama dengan Sabil, tetapi surat itu dicabut kembali.
Menurut dia, dikeluarkannya surat tersebut tidak ada kaitannya sama sekali dengan komentar Sabil di Instagram Ridwan Kamil pada Selasa (14/3/2023) lalu.
"Hanya memang momentumnya pas dengan komentar yang bersangkutan dan akhirnya viral tersebut," kata Cahya Haryadi saat ditemui di KCD Pendidikan Wilayah X Jawa Barat, Jalan Cipto Mangunkusumo, Kota Cirebon, Kamis (16/3/2023).
Ia mengatakan, sebelumnya Sabil telah diberikan surat peringatan (SP) pertama dan kedua akibat pelanggaran kode etik selama mengajar di salah satu SMK swasta Kota Cirebon tersebut.
Surat peringatan pertama diberikan pada September 2021 akibat Sabil mengeluarkan kata-kata yang tidak pantas diucapkan guru kepada peserta didik, sehingga orang tuanya tidak terima dan mengadu ke sekolah.
Selain itu, SP kedua diberikan pada Oktober 2021 akibat Sabil merokok di ruang guru dan sengaja mematikan kamera pengawas di ruangan tersebut untuk menghapus barang buktinya.
"Dari SP pertama dan kedua, yang bersangkutan tidak menunjukkan perubahan sikap, bahkan kami mendapat laporan dari orang tua siswa bahwa yang bersangkutan jarang hadir," ujar Cahya Haryadi.
Ia menyampaikan, dari rentetan peristiwa itu sekolah dan yayasan yang menanunginya pun rapat bersama, kemudian hasilnya diputuskan bahwa memberikan SP ketiga atau surat pemberhentian kerja sama dengan Sabil.
Namun, momen penerbitan surat pemberhentian tersebut kira-kira tepat dua jam setelah Sabil berkomentar di Instagram Ridwan Kamil, meski sebenarnya tidak ada kaitannya sama sekali.
Sementara Humas Yayasan Miftahul Ulum yang menaungi sekolah itu, Elis Suswati, mengatakan, siap menerima kembali Sabil sebagai guru sepanjang mematuhi aturan yayasan.
Pasalnya, pelanggaran Sabil hanya berkaitan kode etik dan bukan kriminalitas, sehingga kebijakan yayasan memutuskan untuk membuka kesempatan lagi.
"Ini tidak terjadi sekali atau dua kali, dan bukan hanya Sabil, tetapi guru lain juga sama, selama bukan menyangkut tindak kriminal kami membuka kesempatan kepada setiap guru yang ingin mengabdi," kata Elis Suswati.
Alasan Sabil Berkomentar
Sosok Muhammad Sabil Fadilah guru honorer asal Cirebon yang dipecat gegara komentarnya ke Ridwan Kamil gubernur Jawa Barat, Rabu (15/3/2023).
Sabil sapaan akrabnya menguak alasan menuliskan kata Maneh berujung viral hingga jadi sorotan publik.
Pria yang bekerja di SMK Telkom Sekar Kemuning mengaku hanya spontan menulis kata tersebut.
"Saat itu muncul di time line akun saya, saya lihat beliau sedang zoom meeting dengan menggunakan jas kuning. Di situ saya mempertanyakan "maneh teh keur jadi Gubernur Jabar, ato kader partai ato pribadi @ridwankamil???," tutur Sabil.
Namun tiba-tiba, komentar yang ia tulis pada Selasa (14/3/2023) sekitar Pukul 09.00 WIB ituitu, disematkan oleh Ridwan Kamil menjadi komentar teratas.
RK juga membalas komentar Sabil tersebut dengan kalimat "cek maneuh kumaha?".
Hanya dalam waktu singkat, komentar dari Sabil di akun Instagram Ridwan Kamil itu kemudian dipenuhi balasan dari netizen dengan kata-kata kasar.
Tidak saja di kolom komentar, bahkan ada netizen yang mengirim DM dengan menyerang secara pribadi, menghujat, menghina, dan lain-lain.
"Saya juga kaget, kok Gubernur sampai pin komentar saya. Padahal saya biasa saja. Satu jam setelah itu, saya tambah kaget, kok banyak yang mention dengan kata-kata kasar, bahkan sampai DM, ya menghujat, menghina, banyak lah, pokoknya menyerang ke pribadi saya," ungkap Sabil.
Sabil pun mengaku kaget terhadap serangan tersebut, karena dia menganggap komentar yang ditulisnya itu adalah hal biasa.
Ia mengatakan, komentar itu dimaksudkan sebagai pengingat dari seorang warga kepada gubernurnya, yang sedang berhadapan dengan siswa siswi SMP di Tasik.
Tapi di saat bersamaan, akhir-akhir ini, Ridwan Kamil juga kerap menggunakan jas kuning setelah resmi bergabung Partai Golkar.
"Komen aja, murni, kritik, ini dunia pendidikan, tapi ada simbol yang berbeda, sesuai dengan warna jas kuning, yang lagi sering dipakai, dan saat ini dia sedang berada di dunia pendidikan, yang tidak boleh disusupi politik praktis, apalagi sekolah, dalam hal ini sekolah," jelas Sabil.
Dalam kesempatan tersebut, Sabil juga menjelaskan kata "maneh" (kamu) yang digunakannya dalam komentar di unggahan Instagram Ridwan Kamil itu.
Sabil menuturkan penggunaan kata "maneh" semata-mata karena ia menganggap Ridwan Kamil adalah sosok yang terbuka.
Ia juga menilai RK sebagai orang yang akrab dengan followers, juga dengan banyak warga lainnya.
"Saya akui menggunakan kata maneh. Karena Kang Ridwan Kamil itu someah, akrab dengan followers-nya, banyak warga, bahkan dua kali saya sempat dan pernah ketemu saat sebagai Wali Kota Bandung saat itu, dan dia sangat akrab, enak secara personal," tutur dia.
Oleh karena itu, dia mengatakan bahwa tidak memiliki tujuan merendahkan apalagi tidak sopan terhadap Ridwan Kamil dengan penggunaan kata "maneh".