Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Thalia Amanda Putri

TRIBUNSUMSEL.COM - Sosok Jonathan Latumahina selaku ayah dari David korban penganiayaan Mario Dandy dan AGH kini kembali menjadi sorotan usai pelaku pemukulan putranya ditahan.

Baca juga: AGH Resmi Ditahan, Jonathan Latumahina Ayah David : Selamat Bergabung dengan yang Lain

Jonathan Latumahina seolah mengungkapkan rasa lega lantaran para pelaku penganiayaan sang putra David sudah dihukum atas perbuataannya.

Meskipun demikian, Jonathan Latumahina bak mengisyaratkan tak memiliki dendam kepada pelaku penganiayaan David mengingat dirinya sudah mendapat keadilan dilansir dari akun twitter @seeksixsucks, Kamis (9/3/2023).

Pada cuitan di twitternya, Jonathan Latumahina tampak mengungkapkan perasaannya setelah tau AGH ditahan atas kasus penganiayaan David menyusul Mario Dandy dan Shane Lukas.

Akan tetapi Jonathan Latumahina mengisyaratkan bahwa dirinya tak merasa dendam dengan para pelaku penganiayaan sang putra.

Sehingga Jonathan mengunggah sebuah video lawas pernyataan dari Gus Dur yang menyinggung soal tidak boleh memiliki dendam.

Bukan tanpa sebab, hal tersebut sengaja diungkapkan oleh Jonathan Latumahina lantaran sudah mendapatkan keadilan untuk David.

"Kita itu tidak usah jadi pendendam tapi harus mengambil tindakan untuk membatasi kelakuan orang yang tidak baik kepada kita," ungkap video tersebut.

Sementara itu sebelumnya dalam unggahan lainnya Jonathan Latumahina menyinggung status dari AGH yang menjadi tahanan kasus penganiayaan David.

"Selamat bergabung sama yang lain," tulis Jonathan Latumahina.

Baca juga: Jonathan Latumahina Bakal Bongkar Fitnah Soal Penganiayaan David, Sebut Mario dan AGH Kini Ketakutan

Baca juga: BREAKING NEWS: Pacar Mario Dandy Satriyo AGH Resmi Ditahan dalam Kasus Penganiayaan David

Lebih jauh, diketahui jika Polda Metro Jaya resmi menahan AGH (15), pacar Mario Dandy Satrio (20), anak mantan pejabat pajak yang menganiaya David Ozora (17) sejak Rabu (8/3/2023) kemarin.

Setelah diperiksa selama enam jam setelah status AG berubah jadi pelaku.

Hal tersebut dikatakan oleh Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Hengki Haryadi.