Al Qodhi ‘Iyadh juga mengatakan, “Hadits di atas dapat bermakna, terbukanya pintu surga dan tertutupnya pintu Jahannam sebagai terbelenggunya setan-setan sebagai tanda masuknya bulan Ramadhan dan mulianya bulan tersebut.” Lanjut Al Qodhi ‘Iyadh
2. Berkah Ramadhan sebagai bulan pengampunan dosa.
Rasulullah SAW pernah bersabda,
“Barang siapa yang berpuasa Ramadhan karena keimanan dan hanya mengharap pahala, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR. al-Bukhari).
Selain menjanjikan pengampunan dosan, Allah SWT juga akan membebaskan umat-Nya yang berpuasa dari pedihnya siksa api neraka. Hal tersebut dikarenakan keimanannya semata hanya untuk mengharap ridha-Nya.
Selain itu, pada bulan Ramadhan pintu surga dibuka selebar-lebarnya, pintu neraka ditutup dan setan-setan pun dibelenggu oleh Allah SWT. Sebagaimana sabda Rasulullah, Nabi Muhammad SAW yang mengatakan bahwa,
“Jika datang bulan Ramadhan pintu-pintu syurga dibuka, pintu-pintu neraka ditutup dan setan-setan dibelenggu.” (HR. al-Bukhari dan Muslim). Hal ini tentu saja membuat makna bulan Ramadhan bagi umat Islam semakin luar biasa.
3. Berkah Ramadhan memberi kegembiraan bagi yang berpuasa
Diriwayatkan sebuah hadis yang menjelaskan bahwa orang yang menunaikan ibadah puasa akan memperoleh dua kegembiraan. Simak penjelasan selengkapnya di sini.
حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ فُضَيْلٍ حَدَّثَنَا ضِرَارٌ وَهُوَ أَبُو سِنَانٍ عَنْ أَبِي صَالِحٍ عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ وَأَبِي سَعِيدٍ قَالَا قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِنَّ اللَّهَ يَقُولُ إِنَّ الصَّوْمَ لِي وَأَنَا أَجْزِي بِهِ إِنَّ لِلصَّائِمِ فَرْحَتَيْنِ إِذَا أَفْطَرَ فَرِحَ وَإِذَا لَقِيَ اللَّهَ فَجَزَاهُ فَرِحَ وَالَّذِي نَفْسُ مُحَمَّدٍ بِيَدِهِ لَخُلُوفُ فَمِ الصَّائِمِ أَطْيَبُ عِنْدَ اللَّهِ مِنْ رِيحِ الْمِسْكِ
Yang artinya: Telah menceritakan kepada kami Muhammad bin Fudlail telah menceritakan kepada kami Dlirar -yaitu Abu Sinan- dari Abu Shalih dari Abu Hurairah dan Abu Sa’id, keduanya berkata; Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa Salam bersabda:
“Allah Ta’ala berfirman: ‘Sesungguhnya puasa itu adalah milik-Ku dan Aku sendiri kelak yang akan membalasnya.’ Sesungguhnya bagi orang yang berpuasa itu ada dua kegembiraan.
Jika berbuka ia akan gembira, dan jika ia bertemu dengan Allah lalu Dia membalas ibadah puasanya maka ia akan merasa gembira. Demi Dzat yang jiwa Muhammad ada di tangan-Nya, sungguh bau mulut orang yang sedang berpuasa itu di sisi Allah lebih wangi daripada bau minyak misik.”
Dari hadit riwayat Ahmad No-6877 yang sudah tertulis di atas, maka kamu pun tahu bahwa kegembiraan pertama yang akan didapatkan orang berpuasa ialah pada saat ia berbuka.