Tawuran di Kertapati Palembang

Tawuran di Palembang Sebabkan 2 Orang Tewas di Tahun 2023, Kapolrestabes Buka Suara

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Mokhammad Ngajib

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Aksi tawuran di Palembang kerap terjadi dan menyebabkan korban jiwa,

Pada tahun 2023, aksi tawuran di Palembang menyebabkan dua orang meninggal dunia. 

Terbaru aksi tawuran terjadi di Jalan Abi Kusno Cokrosuyoso depan Dipo Pertamina Kertapati pada Rabu (1/3/2023) dinihari.

Tawuran di Kertapati Palembang itu menewaskan  Indra Wahyudi (19) pemuda yang tinggal di sekitar lokasi dengan luka di bagian leher. 

Menurut penuturan ayah korban sang anak baru pulang bekerja dari J&T dan tidak ada rencana ikut tawuran.

Korban berniat hendak memisahkan dan membantu temannya. 

Peristiwa tawuran yang menyebabkan korban jiwa juga terjadi di Jalan Demang Lebar daun tepatnya di depan Indomaret Drive Thru, Minggu (15/1/2023) lalu.

Adalah Farel remaja asal Kecamatan Talang Kelapa, Banyuasin yang dikeroyok secara sadis oleh pelaku.

Kapolrestabes Palembang Kombes Pol Mokhammad Ngajib mengatakan, mencegah tawuran tak cukup hanya dari kepolisian. Tapi juga mesti melibatkan pemerintah dan masyarakat.

"Kami dari kepolisian sudah melakukan berbagai cara untuk antisipasi tawuran ini sudah patroli sudah pembinaan. Tapi masih saja terjadi, artinya tidak cukup. Mesti ada peran dari Pemerintah dan masyarakat. Tinggal kesadaran masyarakat juga untuk patroli yang dirasa juga perlu turut mengawasi, " ujar Ngajib kepada Tribunsumsel.com, Kamis (2/3/2023). 

Salah satu fenomena tawuran yang terjadi adalah dengan menyiarkan secara live di media sosial seperti Instagram dan TikTok. Menanggapi itu, Ngajib menyebut jika tim Patroli Cyber juga sudah dikerahkan.

"Untuk di medsos kita ada patroli Cyber yang mengawasi aksi tawuran. Orangtua juga perlu untuk memeriksa handphone anak-anaknya apakah ada hal-hal yang mengarah ke tawuran, " katanya. 

Ia meminta partisipasi Pemerintah dan masyarakat agar turut serta dalam pencegahan aksi tawuran di kalangan pemuda dan remaja ini. 

"Kami mohon keseriusan Pemerintah dan juga masyarakat berpartisipasi. Tawuran tidak akan bisa diselesaikan satu institusi saja, " tandasnya. 

 

Firasat Sang Ayah 

 

 Indra Wahyudi (18) tewas dalam tawuran  remaja di Kertapati

Ayah Indra, Ihsan (48) mengungkapkan firasat sebelum sang anak meninggal dunia.

"Dia empat hari atau dua hari ini entah kenapa pengen ajak saya berfoto ke suatu tempat Air terjun Bedegung kalau dak salah di Muara Enim. Maksud dia sekalian jalan-jalan, " ujar Ihsan saat dibincangi, Kamis (2/3/2023). 

Gelagat itu ia rasakan karena hal ini belum pernah sama sekali ditunjukkan oleh Indra sebelumnya. 

"Dak pernah-pernah dia ajak saya foto bareng. Katanya 'Payok yah kito kesano nak befoto samo ayah', " ujarnya. 

Ia menegaskan anaknya tidak pernah ikut tawuran bahkan dikenal sebagai orang yang pendiam. 

"Anak saya itu pendiam orangnya, tidak pernah ikut begituan (tawuran), baru 2 tahun ini dia lulus sekolah dan bekerja di J&T,  " ujarnya. 

Tawuran antar remaja di Jalan Abi Kusno Cokrosuyoso menewaskan satu orang yang mengalami luka pada bagian leher, tangan dan kaki kanan. 

Baca juga: Nelayan Banyuasin Disambar Buaya Saat Cari Ikan, Hingga Kini Belum Ditemukan

Tawuran ini terjadi pada Rabu (1/3/2023) sekitar pukul 01:30 WIB. 

Polrestabes Palembang telah melakukan olah TKP dan mencari pelaku tawuran yang menyebabkan tewasnya korban. 

Korban yakni Indra Wahyudi (18) warga Jalan Abi Kusno Cokrosuyoso RT 24, Kelurahan Kemang Agung, Kecamatan Kertapati Palembang. 


 

Baca Berita Lainnya di Grup Whatsapp Tribun Sumsel

Berita Terkini