TRIBUNSUMSEL.COM - Pihak Pengadilan Agama Jakarta Selatan (PA Jaksel) menanggapi kabar Aldilla Jelita gugat cerai Indra Bekti.

Aldilla Jelita diketahui melayangkan gugatan cerai di Pengadilan Agama pada Senin (27/2/2023).

Humas Pengadilan Agama Jakarta Selatan Taslimah akhirnya angkat bicara.

Taslimah mengatakan hingga saat ini menurut Sistem Informasi Penelusuran Perkara (SIPP) nama Aldilla Jelita dan Indra Bekti belum ada terdaftar di Pengadilan Agama Jakarta Selatan.

"Hingga 28 Februari pukul 14.25 WIB, di SIPP Pengadilan Agama Jakarta Selatan, nama tersebut tidak terdaftar atau tidak ada nama tersebut yang terdaftar di Pengadilan Agama Jakarta Selatan," jelas Taslimah, dilansir Youtube Was Was, Rabu (1/3/2023).

Lebih lanjut Taslimah memastikan bahwa pihaknya belum menerima berkas gugatan cerai tersebut.

"Yang jelas menurut SIPP Pengadilan Agama Jakarta Selatan, kami tidak menemukan nama itu jam sekarang, ditanggal 28 Februari 2023 tidak ada nama tersebut terdaftar," bebernya.

Bahkan secara e-court dijelaskan pula nama yang bersangkutan belum terdaftar.

"Kalau menurut SIPP itu gak terdaftar ditanggal itu kan berarti belum ada terdaftar, secara e-court juga ditelusuri juga belum ada nama tersebut," bebernya.

Baca juga: Indra Bekti Akui Ada Kesalahan Tak Bisa Ditolerir Penyebab Aldilla Gugat Cerai : Harus Pisah

Diketahui sebelumnya, kuasa hukum Aldila Jelita, Milano Lubis, mengatakan sudah mendaftarkan gugatan cerai kliennya terhadap Indra Bekti ke PA Jaksel pada Senin (27/2/2023).

"Hari ini (27 Februari 2023), Dila sudah memasukkan gugatan (cerai) ke Pengadilan Agama Jakarta Selatan,” kata Milano Lubis, Senin.

Milano mengatakan, Aldila Jelita menghubunginya pada Jumat (24/2) untuk membicarakan gugatan cerai.

Milano menjelaskan bahwa kliennya sudah mantap berpisah dengan Indra Bekti.

Dirinya juga menjelaskan isi gugatan Aldila yang meminta hak asuh anak dan harta gana-gini dengan Indra Bekti dibagi dua.

Milano Lubis kuasa hukum Indra Bekti sempat menguak fakta soal masalah lama yang jadi pemicu perpisahan Indra Bekti dan Aldilla Jelita.