Abah Toyib Meninggal Dunia

Kisah Masa Muda Abah Toyib Palembang Diungkap Kerabat, Jatuh Bangun Usaha dan Aktif Sosial

AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Kisah masa muda Abah Toyib Palembang diungkap kerabat, jatuh bangun usaha aktif kegiatan sosial. Jawara legendaris meninggal dunia di usia 78 tahun, Rabu (1/3/2023).

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kisah masa muda Abah Toyib Palembang diungkap kerabat, jatuh bangun usaha aktif kegiatan sosial.

Jawara legendaris meninggal dunia di usia 78 tahun karena komplikasi liver dan ginjal, sebelumnya dirawat di RS Charitas Palembang selama tiga hari sebelum meninggal dunia, Rabu (1/3/2023).

Perjalanan hidup Abah Toyib sebelum akhirnya dikenal oleh masyarakat karena jiwa sosialnya yang tinggi diungkapkan oleh Kgs Amin Sukur (65) mengatakan ia sudah mengenal Abah Toyib sejak berusia 20 tahunan.

"Almarhum dan saya tinggalnya di sekitar sini dari dulu. Dulu itu Abah susah kehidupannya, " kata Amin.

Abah Toyib mulai putus sekolah sejak duduk di kelas 2 SMP, Amin juga menyebutkan awal mula Abah Toyib nakal karena rumahnya dulu pernah disatroni maling.

"Dulu rumahnya pernah dimasuki maling dibongkar isi rumahnya. Dari kejadian itu, salah satu yang membuat Abah menjadi orang yang cukup nekat, " ujar Amin.

Baca juga: Abah Toyib Palembang Dimakamkan Dekat Rumah, Pejabat dan DPRD Antar ke Peristirahatan Terakhir

Saat belum menikah Abah Toyib dikenal pernah keluar masuk penjara karena berbagai kasus. Sampai akhirnya dipenjara di daerah Pulau Jawa.

"Pernah dipenjara di daerah pulau Jawa lalu pulang ke sini (Palembang) tahun 1975, ditawari bekerja di sebuah tempat pengolahan kayu di Kelurahan 15 Ulu. Abah bekerja di sana beberapa waktu, " katanya.

Setelah itu Abah Toyib pun membuka usaha kayu dengan bantuan pinjaman modal pemilik usaha tersebut.

Seiring waktu ia juga pernah usaha jual ikan sungai di Pasar, namun tidak bertahan lama.

"Di saat sulitnya dia itu jatuh bangun kerja lalu buka usaha sampai akhirnya tahun 1980 an tidak jalan lagi. Baru dari situ Abah ikut banyak organisasi dan aktif bersosial, " katanya.

Amin mengatakan satu tahun terakhir Abah Toyib menderita sakit yang awalnya dikira sakit kanker.

Namun setelah berobat ke Singapura dan Malaysia diketahui Abah Toyib terserang penyakit Liver.

"Sudah satu tahun ini sakit sering berobat ke Singapura dan Malaysia," katanya.

Jawara Legendaris Palembang

Abah Toyib yang merupakan jawara legendaris di Palembang meninggal dunia, Rabu (1/3/2023) pukul 07.33 wib pagi.

Dari informasi dihimpun, Abah Toyib sempat mendapat perawatan intensif di RS RK Charitas Palembang sebelum akhirnya meninggal dunia pada usi 72 tahun.

Dikabarkan, Abah Toyib meninggal dunia karena sakit yang dideritanya.

Kabar meninggalnya Abah Toyib dibenarkan oleh Sekda Palembang, Ratu Dewa.

"Ya benar meninggal hari ini," kata Dewa dikutip dari sripoku.com.

Lewat PMPB yang didirikannya bersama Atai, yang juga jawara Palembang, organisasi itu tumbuh jadi organisasi besar dengan anggota sampai puluhan ribu orang.

Sampai saat ini, Abah Toyib masih sangat disegani.

Bahkan banyak warga dan orang-orang di Palembang yang datang ke rumahnya untuk meminta bantuan jika menghadapi permasalahan.

Abah Toyib pun tak segan untuk membantu.

Baca juga: Ratu Dewa Besuk Abah Toyib Sebelum Meninggal, Sempat Merespon dan Mau Bicara

Dilansir Sripoku.com dari TribunSumsel yang sempat mewawancarai langsung sosok Abah Toyib, meski sudah berumur namun sosoknya masih gagah.

Sesepuh Palembang ini, tak sungkan menyalami orang yang menegurnya dan mengulurkan tangan untuk berjabat tangan.

Ketika ditanya mengenai kegiatan saat ini, kakek dengan 24 cucu ini mengungkapkan kegiatannya sekarang hanya menerima gaji dari 10 perusahaan besar.

Selain itu, ia juga menekuni bisnis jual beli tanah secara resmi dan legal.

Sosok Abah Toyib sendiri memang legend di Palembang, namun rupanya beliau justru mengaku itu tak ada apa-apanya.

"Nama itu tidak ada apa-apanya, semuanya dari organisasi dan terus dikenal orang banyak. Mulai dari ikut Kosgoro tahun 1980, AMPI sampai tahun 1985. Jadi Ketua Pemuda Pancasila SU 1 sampai dipercayai menjadi ketua Pemuda Pancasila sampai tahun 2000. Lalu, mendirikan PMPB tahun 2000 dan langsung ketua umum," ungkapnya.

Usai menjadi ketua PMPB, ia mengundurkan diri dan menjadi dewan penasehat.

Mundurnya Abah Toyib, karena ingin istirahat.

Sekarang, ia dipercaya sebagai ketua Forum Rakyat Reformasi, sambil beraktifitas seperti biasa.

Kini dikenal mengayomi masyarakat, rupanya hal tersebut sangat berbeda jauh dari masa mudanya dulu.

Diakui Abah Toyib dirinya merupakan sosok yang nakal di masa muda, namun bersyukur lantaran bisa bertobat di jalan Allah.

"Aku ini orang yang paling jahat, tetapi Allah menunjukan jalan-Nya hingga aku bisa taubat dan dipermudah berangkat Haji tahun 2003 lalu," akunya.

Sudah pernah berada di fase nakal, membuat Abah Toyib justru kebingungan melihat tingkah pola anak muda zaman sekarang.

"Jujur saja, kalau dulu mau menusuk atau memukul orang itu ada perhitungannya. Berbeda saat ini, hanya untuk mengambil motor saja harus membunuh orang. Padahal, motor dijual hanya berapa harganya. Mereka tidak berfikir terhadap orang yang menjadi korbannya," ceritanya.

"Tujuannya, bila ada permasalahan bisa diselesaikan dengan cara kekeluargaan"

"Karena, banyak masyarakat yang datang untuk meminta bantuan menyelesaikan masalah" ujarnya.

Namun diakui Abah Toyib dirinya tak mau membantu bila masalah tersebut merupakan masalah hukum.

"Alhamdulillah, bisa diselesaikan. Tetapi, kalau ada masalah dengan hukum, seperti narkoba dan kejahatan, aku tidak mau bantu," ujar Abah.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Silakan gabung di Grup WA TribunSumsel

Berita Terkini