TRIBUNSUMSEL.COM -- Pengertian, Persamaan, Perbedaan, Tugas, Jumlah dan Mengapa Kita Harus Beriman kepada Nabi dan Rasul.
Dalam Islam disebutkan adanya nabi dan rasul. Percaya atau beriman kepada nabi dan rasul ada di dalam Rukun Iman yang ke empat. Percaya kepada Allah, Percaya kepada Malaikat-malaikan Allah, Percaya kepada Kitab-kitab Allah, Percaya kepada Nabi dan Rasul, Percaya kepada Hari Akhir, Percaya kepada Qada dan Qadar.
Pengertian Nabi
Nabi adalah seorang utusan Allah SWT pembawa ajaran agama yang dibawa rosul sebelumnya. Sebutan lain untuk nabi adalah orang yang menyampaikan berita gembira (basyir) dan pembawa peringatan (nadzir).
Pengertian Rasul
Rasul adalah utusan, duta, atau sering disebut al mursalun (orang-orang yang dikirim) dalam Alquran.
Rasul adalah utusan Allah SWT yang mengajarkan agama atau wahyu baru pada masyarakat umum.
Nabi tidak diperingatkan untuk menyampaikan wahyu yang diterima pada umat. Sedangkan rasul menerima wahyu untuk diri sendiri dan menyampaikan pada kaumnya.
Persamaan Nabi dan Rasul
1. Sama-sama menyerukan pada manusia untuk beriman pada Allah SWT.
2. Sama-sama menerima wahyu dari Allah.
Perbedaan Nabi dan Rasul
Perbedaan nabi dan rasul sebetulnya mudah ditemui dalam berbagai ayat Alquran. Meski berbeda, Allah SWT telah memerintahkan untuk mempercayai keduanya seperti terdapat dalam rukun iman yang ke empat, percaya kepada nabi dan rasul.
Ada beberapa perbedaan antara Nabi dan Rasul, yakni:
Penerimaan wahyu: Baik antara Nabi dan Rasul, keduanya menerima wahyu dari Allah SWT. Tetapi, wahyu yang diterima Nabi diterima untuk dirinya sendiri sedangkan wahyu yang diterima Rasul akan diteruskan kepada umat.
Utusan yang diberikan Allah SWT: Allah SWT mengutus Nabi terhadap umat yang sudah beriman sedangkan Rasul diutus terhadap kaum yang belum beriman atau kafir.