Apalagi, pemusatan latihan Garuda Muda diproyeksikan berlaga di Piala Dunia U-20 2023, di mana Indonesia menjadi tuan rumah.
Perseteruan Shin Tae-yong dan Thomas Doll ini tentu menjadi kekhawatiran tersendiri bagi penggemar sepak bola Tanah Air.
Menyikapi polemik dua pelatih berlabel internasional tersebut, Direktur Teknik Indra Sjafri angkat suara.
Menurut Indra Sjafri, Shin Tae-yong memahami Thomas Doll membutuhkan pemainnya untuk berkompetisi di Liga 1.
Shin Tae-yong juga sepakat kompetisi akan membantu pemain berkembang lebih baik.
Akan tetapi, arsitek asal Korea Selatan ini menekankan bahwa situasi saat ini lebih khusus karena untuk persiapan Piala Dunia U-20 2023.
"Coach Shin dan saya sangat memahami itu, dan kita setuju dengan pendapat Doll," ungkap Indra Sjafri dikutip dari kanal YouTube Tommy Desky.
Indra Sjafri melanjutkan bahwa PSSI telah menerima surat resmi dari Persija terkait ajakan diskusi antar kedua pelatih langsung.
Mantan pelatih timnas U-19 Indonesia juga menegaskan pihaknya siap memberikan ruang bagi Shin Tae-yong dan Thomas Doll.
Agenda pertemuan kedua pelatih itu direncanakan bisa dilakukan dalam waktu terdekat.
Sembari menanti waktu yang tepat, Indra Sjafri berharap segara ditentukan pokok permasalahan untuk dibahas bersama.
"Kemarin ada surat dari Persija meminta berdiskusi dengan Shin Tae-yong," kata Indra Sjafri.
"Ini belum bisa terjadi karena kegiatan-kegiatan Shin yang pegang tiga tim, senior, U-23 dan U-20, itu menyita waktu yang sangat banyak sekali."
"Mungkin Coach Shin belum bisa (mencari) topik apa yang akan dibicarakan. Kalau untuk membicarakan TC jangka panjang, kita tahu itu tidak lazim."
"Di sisi lain, timnas U-20 ini sangat dituntut oleh masyarakat untuk berprestasi. Jalan satu-satunya TC jangka panjang dan ada TC juga nanti ke luar negeri."