Di musim debutnya itu, Suimin yang dijuluki Pelatih Kampung langsung melejitkan Ayam Kinantan ke peringkat 1 klasemen Wilayah Barat. Sayangnya kompetisi dihentikan karena kerusuhan tahun 1998.
Di musim berikutnya, dengan mengandalkan talenta lokal plus beberapa legiun asing, PSMS dibawanya ke semi final Liga Indonesia 1999. Sayangnya PSMS kalah dari Persebaya lewat adu penalti.
Dia kemudian menjadi bagian dari skuat mahal PSPS Riau di tahun 2002.
Pada tahun 2004, Suimin menangani PSDS kemudian berlanjut ke Sriwijaya FC, Persikabo Bogor, Persitara.
Tahun 2009, Suimin kembali menangani PSMS. Kemudian tahun 2012 dia juga kembali ke Kebun Bunga membesut PSMS dan berkelana ke klub-klub lainnya hingga Persiwa Wamena.
Hingga akhir hayatnya Suimin masih tercatat sebagai Pelatih PSDS pada 2022 dan Direktur Teknik klub Liga 3, Pelita Medan Soccer.
Baca berita berita lainnya di Google News